J-Corner Ep.4: Ibu dalam Jpop Culture

Saturday, December 31, 2022


​​Selamat hari terakhir di 2022!!

Karena di bulan Desember ini ada hari Ibu (di Indonesia tanggal 22 Desember), jadiiii untuk J-Corner bulan ini, aku dan Hicha mau bahas para ibu-ibu keren yang ada di pop culture Jepang.

Jepang tuh banyak banget ambil tema tentang ibu. Dari yang ceritanya biasa-biasa aja, ibu yang lemah lembut, atau kayak ibu sehari-hari yang cerewet dan suka marah-marah tapi kerjaan semua beres, ibu yang rela melakukan apapun demi anaknya sampai ibu yang durhaka pun ada. Macem-macem banget temanya.

Aku bakal ambil dua karakter ibu dari manga/anime dan dua karakter lagi dari dorama/film buat dibahas yaa.

Jangan lupa baca punya Hicha DI SINI


★Hana from Wolf Children: Ame and Yuki★

Dari film animasi garapan Hosoda Mamoru (film terbarunya BELLE) yang kemudian diadaptasi jadi komik, jadi kebalik gitu wkwk. Jujur aku duluan tahu Wolf Children tuh karena enggak sengaja nemu komiknya, dan pas ada ketiga serinya di Gramedia bertahun-tahun lalu. Baca ketiganya sekaligus dan langsung banjir air mata.

Mengisahkan Hana, seorang mahasiswi yang saling jatuh cinta sama seorang pria yang wujud aslinya adalah manusia serigala. Mereka hidup bersama dan memiliki dua orang anak, Yuki dan Ame. Sayangnya belum lama sejak Ame lahir, sang ayah tiba-tiba menghilang dan keesokan paginya Hana melihatnya sudah tewas dalam wujud serigalanya.

Hana sendirian membesarkan kedua anak yang mewarisi gen ayahnya, yaitu manusia serigala. Seringkali dia bingung dan kewalahan karena Yuki yang kelewat aktif, bener-bener kayak anak anjing aja gitu, juga Ame yang kelewat pendiam dan penakut.

Walaupun ada unsur fantasi, tapi cerita dari Wolf Children ini lebih mengarah ke slice of life. Konflik dari keseluruhan cerita juga soal kehidupan/pilihan hidup. Drama yang sangat humane untuk tema manusia serigala.

Hana sendiri kelihatannya lemah dan kebingungan, tapi dia bener-bener gambaran ibu hebat karena bisa bertahan dengan dua anaknya yang bukan sepenuhnya manusia.



★Nohara Misae from Crayon Shinchan★

Karena dari followingku di twitter ada yang fans berat Crayon Shinchan, jadi setiap hari ibu pasti selalu ada video ibunya Shinchan dengan segala kewalahannya ngurusin anak ajaib macam Shinchan muncul di timeline.

Mari kita sama-sama tonton video yang selalu muncul di timelineku tiap hari ibu itu:


Keren yaa kayak cepet banget gitu Bu Misae dari bangun tidur, nyiapin sarapan buat keluarganya, masih sambil neriakin anak sulungnya yang susah dibangunin wkwkwk ujungnya harus nganterin si anak sulung tersebut ke sekolah karena ketinggalan bus jemputan wkwkwk.

Shinchan memang bukan anak serigala, tapi kelakuannya lebih-lebih sih kalau dibandingkan sama Yuki dan Ame wkwkwk. Kebayang jadi Misae udahlah capek ngurusin rumah, anaknya kelakuannya kagak ada manis-manisnya minta dijitak mulu.



Rika from And So The Baton is Passed

Walaupun jatuhnya ibu tiri atau ibu sambung, tapi Rika adalah salah satu dari ibu terbaik yang aku kenal di tahun ini.

Rika kesannya selengean, kayak prioritasnya enggak jelas ada di mana, tapi dia selalu ada dan berusaha buat menghibur Miitan, anak dari laki-laki yang dia nikahin. Apapun dia lakukan buat bisa bikin Miitan senang, walaupun caranya bikin yang nonton geleng-geleng kepala.

Terutama setelah rahasianya terungkap, kenapa dia bisa sayang banget sama Miitan tapi malah ujungnya menghilang dari Miitan sendiri. Tapi sampai akhir pun, Rika sendirilah yang paling membentuk karakter Miitan sampai dia tumbuh dewasa.

Dan diperankan dengan sangat baik oleh Ishihara Satomi, one of my favorite actress yang juga baru aja jadi ibuuu.



Miyamoto Akiko from Step Mother and Daugther's Blues

Another cerita ibu tiri atau ibu sambung dan anak perempuan. Aku jadi kepikiran, di Indonesia dari jaman aku kecil sering banget ketemu cerita ibu tiri yang jahatnya enggak kira-kira, tapi malah sering ketemu cerita tentang ibu tiri yang enggak kalah baik dari ibu kandung di drama-drama atau film Jepang wkwkwk.

Akiko ini orangnya kaku banget, di kantornya dia dikenal sebagai karyawati berprestasi, tapi sewaktu dikenalin ke anak perempuan calon suaminya, dia kalah total wkwkwk.

Dari mulai Akiko pendekatan ke Miyuki sebagai calon ibu baru, dari Miyuki yang tadinya menolak habis-habisan sampai akhirnya luluh dan malah jadi akrab banget sama Akiko, semuanya mengalir enak banget dan bikin hangat.

Padahal Akiko juga sama sekali enggak berkurang kekakuannya, kayak dia masih pakai bahasa formal setiap ngobrol sama Miyuki, bahkan sampai Miyuki dewasa. Tapi interaksi mereka kelihatan sangat hangat dan believable kalau mereka itu ibu dan anak.


🍀

Kalau bahas ibu, sebenernya pengin bahas Koharu dari dorama Woman, tapi selain udah pernah dibahas, ternyata kalau diinget-inget nasibnya Koharu sama Hana agak mirip yaa? Ditinggal meninggal suaminya, ngurusin dua anaknya sendirian (samaan lagi anak pertama perempuan, anak kedua laki-laki), bedanya anak-anaknya Koharu bukan anak serigala aja wkwkwk.

Yak segitu dulu deeh para ibu-ibu keren dari pop culture Jepang. Selamat hari ibu buat para teman-teman yang sudah dan akan menjadi ibu 💖

Dan selamat tahun baruuu~~ 🎉🎉🎉

eya.
Read More

J-Corner Ep.3: Cerita Film di Bulan November

Wednesday, November 30, 2022


Yuhuuu tiba-tiba besok udah Desember 😱 dan bulan ini kembali ngepost blog buat kolab doang 😂

J-Corner kali ini, karena bulan ini aku dan Hicha sama-sama punya pengalaman nonton film Jepang di bioskop (aku di Jakarta dan Hicha di Jepang), jadiii kita mau bahas soal film Jepang, terutama yang kita tonton di bulan November kemarin 😄

Awal November tuh Japan Film Festival (JFF) diadain lagi secara offline setelah dua tahun terakhir cuma bisa berlangsung secara online karena pandemi.

Tentu sajaaa seneng banget bisa festivalan lagii, dan karena tahun ini udah tinggal di Jabodetabek (dan punya libur di hari Sabtu juga), pengalaman JFF-annya jadi jauuuh lebih menyenangkan! 🥺

Biasanya tuh aku palingan cuma nonton paling banyak dua film kalau offline (beda sama online bisa nonton lebih dari 10 film), karena Sabtunya masih masuk kerja jadi enggak bisa ngejar. Kemarin aku nonton total enam film!! Masing-masing Sabtu dan Minggu nonton tiga film.

Walaupun udahnya sempet meriang dan hampir enggak masuk kerja hari Seninnya 😂😂

Yang lebih seru lagiii… Aku bisa sekalian janjian sama temen-temen pejuang dorama/film Jepang juga yang biasanya cuma interaksi di Twitter! Biasanya beneran sendirian banget walaupun dulu temen kerja aku juga suka jejepangan, tapi enggak sampai minat digeret nonton film yang dia enggak tahu pemerannya siapa 😌

Daan tahun ini juga bisa ikutan berburu merchandise. Enggak banyak sih dapetnya, soalnya temenku ada yang nonton sejak Kamis dan dapat semua merchandisenya!! Gileee keren banget!! 👏👏👏

jadii aku dapet stickers, clearfile, pulpen dan lanyard 💖

Okee, cerita pengalaman festivalannya udah, sekarang saatnya bahas film yang ditonton!

Aku enggak bakal bahas keenam filmnya yaa karena kebanyakan hehe.. Aku pilih tiga yang paling berkesan buatku aja yaa 😄

Urutannya berdasarkan mana yang ditonton duluan.


And So The Batton is Passed★

Kita disuguhi dua cerita yang nantinya akan saling terhubung sepanjang film ini.

Pertama tentang Miitan (Inagaki Kurumi) yang cengeng dan mamanya, Rika (Ishihara Satomi) yang selalu ceria dan enggak pernah lupa dress up walaupun enggak punya uang buat makan malam 😂 Tapi si mama tetep punya berbagai macam cara buat nyenengin dan mewujudkan semua impian Miitan.

Kedua tentang Yuko-chan (Nagano Mei) yang hidup dengan ayah tirinya, Morimiya (Tanaka Kei), yang luar biasa baiiikk banget (dan jago masak) dan selalu mendukung Yuko-chan dalam hal apapun. Walaupun Yuko-chan enggak manggil Morimiya dengan sebutan 'ayah' tapi bonding mereka sebagai ayah dan anak tuh kerasa banget.

Sepanjang nonton ini tuh disuguhin hal-hal lucu yang enggak jarang sampai bikin ngakak. Tapi mendekati ending dibikin mewek setelah satu-persatu background karakter diungkap, dengan twist yang sangat smooth sampai bikin berkomentar "lhoo maksudnya tuh gitu" wkwkwk.

Asli aku baper parah nontonnya 😭😭

Yang paling aku suka tuh waktu Yuko-chan dan pacarnya, Hayase (Mizukami Koshi) mencari restu supaya mereka bisa nikah, asli gemes dan ngakak tapi juga kasihan karena justru Morimiya yang paling dekat sama Yuko-chan kayak enggak setuju banget sama si pacar 😂

Yang aku suka banget dari film ini, adegan yang bikin mewek tuh enggak kerasa kayak adegan yang sengaja dibuat untuk bikin penonton nangis. Kayak mengalir aja adegannya, eh tau-tau yang nonton udah pada berlinang air mata aja 😭😭


atas: Morimiya-san dan Yuko-chan, bawah: Miitan dan Mama Rika


Lesson in Murder

Adalah suatu kesalahan milih film ini sebagai film terakhir yang ditonton di hari Sabtu dan jamnya cukup malam pula!

Film ini nyeritain sorang pembunuh berantai, Haimura Yamato (Abe Sadawo) yang udah ditetapkan hukuman mati, tapi dia minta tolong kepada seorang mahasiswa hukum, Kakei Masaya (Mizukami Koshi) untuk mengungkap kalau ada satu dari sembilan kasus yang mana bukan dia yang melakukan. Masaya dan Kakei ini saling kenal waktu Masaya masih SMP dan sering kabur ke kafe milik Yamato.

Mulai lah Masaya menyelidiki setiap pembunuhan yang dilakukan oleh Yamato. Apa saja yang dia lakukan terhadap korbannya, apa bedanya dengan satu kasus yang enggak dia akui. Asli gila siih ini orang nyiksa korbannya sadis banget dan dengan muka super ramah (yang tentu saja jadi sangat creepy).

Aku suka banget sebenernya dengan alur film ini, enggak ketebak sama sekali apa yang akan terjadi berikutnya. Kita udah mikir bakal gimana, eh kejadiannya enggak gitu wkwk malah suka sebaliknya. Film yang bikin otak jalan terus buat mikir sambil jantung jedar-jeder deg-degan sama apa yang bakal terjadi selanjutnya 😂

Tapiii ya itu tadi, si pembunuh berantai ini sangat sadis, jadi di film ini BANYAK BANGET adegan yang sangat mengganggu kenyamanan pas nonton (DAN SESUDAH NONTON JUGA). Makanya aku bilang kesalahan besar nonton ini sebagai film terakhir dan jamnya cukup malam.

Sepanjang perjalanan pulang aku jadi ngeliatin kuku tanganku terus-terusan. TAKUUUTTT 😩😩



Anime Supremacy!

Ini bukan film animasi yaa… sebenernya kemarin cukup banyak film animasi tapi entah kenapa enggak ada yang aku ambil wkwkwk.

Film ini nyeritain tentang seluk-beluk industri anime di Jepang. Menurutku cukup detail dan dikemasnya juga seru dan nyenengin gitu. Jadi enggak berasa cuma edukasi, dan enggak berasa sekedar nonton film doang gitu. Dua-duanya dapat!

Menceritakan Saito Hitomi (Yoshioka Riho) sutradara anime yang akan memulai debutnya, yang mana akan bersaing rating dengan anime buatan sutradara veteran yang jadi inspirasi si sutradara debut terjun ke dunia anime, Oji Chiharu (Nakamura Tomoya).

Terjun ke dunia anime ini maksudnya memproduksi anime yaa bukannya dia masuk ke dalam dunia anime wkwkwk.

Yang bikin seru, kita enggak cuma disuguhin cara membuat anime itu gimana. Tapi juga peran orang-orang dalam tim yang membuat anime. Nentuin color grading, pembuatan gerakan scene per scene, sampai ke masa-masa promosi si animenya. Yang mana ternyata bisa bikin sutradaranya stres karena keinginannya suka berseberangan sama produser wkwkwk.

Yang suka protes kenapa anime A dari season pertama ke season kedua lama banget jaraknya, harusnya nonton film ini sih. Jadi bisa tahu proses pembuatan anime yang berkualitas tuh enggak bisa sat set sat set sebulan jadi. Prosesnya super panjang dan enggak mudah, cenderung bikin gila sih.

Belum lagi kalau ternyata ratingnya enggak memuaskan, untuk episode berikutnya bisa-bisa kena revisi dan orang-orang di studio langsung lembur berhari-hari 😭😭

Asli, nonton ini jadi semakin menghargai orang-orang di balik industri anime. Aku berharap banget film ini bisa muncul di OTT legal, jadi banyak yang bisa nonton. Terutama fans anime yang suka protes-protes ke studio itu 😌


Selain dari tiga film yang aku sebutkan di atas, tiga lainnya yang aku tonton adalah In The Wake, Intolerance, dan Step. Dari keenam film jujur aja sih yaa enggak ada yang mengecewakan, semuanya bagus dan punya maknanya sendiri. Aku sempat ngantuk pas nonton Intolerance karena alur filmnya yang kebanyakan tenang tanpa dialog, tapi bisa jadi karena itu juga film yang pertama kutonton di Minggu pagi setelah Sabtu malemnya kurang tidur wkwkwk.

Ini keseluruhan film yang aku tonton~~ ehe ada tuyul warna kuning yang ngikut di setiap foto 🙈


Yaak, begitulaah pengalaman nonton film Jepang di bulan November yang super seruuu 😆 JFF minggu ini akan berlangsung di Bandung niih hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Yang di Bandung kalau mau nonton bisa langsung cek-cek jadwal di Instagramnya JFF yaa...

Jangan lupa baca film yang ditonton Hicha juga DI SINI yaaa 😊😊

Sampai ketemu di J-Corner berikutnyaaa~~

eya.
Read More

J-Corner Ep.2: Stereotip J-Pop Culture VS Realitanya

Sunday, October 30, 2022


J-Corner episode kedua dataang~~ Alhamdulillah kali ini bisa tetap waktu ya sis 😆

Kali ini kita mau bahas sesuatu yang kadang bikin ketawa tapi kadang ngeselin wkwk yaitu tentang stereotip di dunia pop culture Jepang. Stereotip ini bisa dari fans pop culture lain, sesama pop culture Jepang juga, atau malah dari orang awam yang suka sotoy 😌

Kayak gimana tuh contohnya?

Salah satunya yang disebut Mas Bayu di kolom komen J-Corner yang lalu, soal temennya yang suka nyebut “wibu bau bawang” wkwkwk. Jadi ada semacam stereotip kalau wibu itu bau bawang karena enggak punya kehidupan alias sepanjang hari nonton anime atau baca komik, enggak pernah mandi gitu-gitu lah.

Yah, BEBERAPA memang ada yang begitu. Katanya kalau dateng ke event jejepangan tuh sering ketemu yang begitu wkwkwk. TAPI YAA ENGGAK SEMUA. Malah banyakan yang enggak tapi karena segelintir wibu memang ada yang begitu, orang awam jadi suka nge-judge kalau semuanya begitu. Tiap ada yang nonton konten jejepangan langsung dibilang bau bawang, padahal kadang mereka ngerti maksudnya juga enggak wkwkwk.

Nah, karena kebetulan memang stereotype ini cukup ramai dan sering muncul untuk orang awam nge-judge pop culture Jepang, kayaknya seru juga kalau dibahas hehehe.

Beberapa contohnya yang sering seliweran di pendengeranku...


LIVE ACTION UDAH PASTI JELEK

Buat yang enggak tahu, live action adalah sebutan untuk drama atau film yang diangkat/diadaptasi dari komik atau anime. Aku sendiri prefer nyebutnya drama/film aja, enggak dikhususin live action atau original script 😌

Fans anime hampir selalu ngamuk kalau ada anime kesayangannya (atau yang enggak mereka sayang juga) diangkat jadi live action, karena menurut mereka akan jadi cringe, aneh, enggak sesuai cerita dan setting atau pemerannya enggak cocok dan lain-lain dan lain-lain.

Kenyataannya, film/drama live action yang gagal alias jelek memang banyak, TAPI yang bagus pun enggak sedikit. Sebut aja ada Rurouni Kenshin, Bleach, dan terakhir Tokyo Revengers yang bahkan menang penghargaan di sejumlah film festival, dan segudang judul yang diangkat dari komik-komik shojo/josei/seinen yang enggak sepopuler anime shonen, biasanya malah bagus-bagus. Tapi justru orang-orang itu suka enggak eksplor sampai ke sana 😌

Semua tergantung dari siapa-siapa yang ada di balik film atau dramanya, berikut scriptwriter dan sutradara (dan budget tentu saja). Tapi kadang sama fans militannya tuh yang kena hujat aktor dan aktrisnya. This is something that I hate the most from anime fandom. Kesannya kayak aktor/aktris yang orang beneran < karakter 2D, padahal justru aktor/aktris ini yang beneran punya hati dan perasaan kalau dibanding karakter 2D.

Kalau menurutku, kita bisa banget menganggap anime dan live action itu dua produk berbeda. Sama kayak misalnya kalau novel diadaptasi jadi film, aku bakal anggap itu dua produk yang berbeda, tinggal milih aja mau menikmati yang mana atau keduanya sekaligus, dan not throwing hate ke salah satunya.

Makanya nih aku suka deg-degan kalau ada anime populer yang tahu-tahu mau diadaptasi jadi drama/film live action. Bukan takut hasilnya jelek, tapi lebih takut aktor/aktris yang meraninnya kena hujat 😔


IDOL J-POP TIDAK VISUALLY PLEASING

WKWKWKWK aku ketawa aja boleh enggak?

Bahasan ini biasanya tiap tahun selalu ada, kayak entah dari mana datengnya, tahu-tahu ada yang nongol bahas beginian wkwkwk.

Kalau menurutku, memang idol di Jepang enggak difokuskan untuk visually pleasing sih. Aku pernah denger, konsep idol di Jepang itu dibuat seolah dekat (dan mudah digapai walaupun sebenernya enggak) oleh fans-nya. Kalau secara muka udah terlalu cakep aja kan, jadinya beneran terlihat enggak bisa digapai dong. Kagak sesuai dong sama konsep wkwkwk.

Ini juga mirip-mirip sama aktor/aktrisnya yang sering dibilang kurang cakep. Padahal yaa standar cakep buat tiap orang kan beda juga yaa, jadi seharusnya sih enggak usah bilang yang enggak sesuai standarnya itu enggak visually pleasing wkwkwk.

Ini setiap paragraph kenapa jadi ada 'wkwkwk' 😂😂


DRAMA JEPANG VIBES-NYA KAYAK JAV

Yang enggak tahu, jadi JAV adalah singkatan dari Japan Adult Video. Bisa dikatakan yaa film panas atau bahasa kasarnya, film bokep.

Ini adalah stereotip termenyebalkan yang pernah aku dengar, lebih nyebelin daripada kalau ada yang bilang aktingnya aktor Jepang kurang atau cerita drama Jepang klise. Asli sebel banget 😤😤

Ya memang JAV itu asalnya juga dari Jepang, tapi buat yang memang nonton drama Jepang, kelihatan banget bedanya drama beneran sama JAV. Dari angle kamera sampai akting para pemainnya aja tuh kelihatan bedanya. Sama vibesnya dari mana huh 😪

Lagian orang mesum macam apa lihat ada potongan video yang diperankan orang Jepang, berdialog Bahasa Jepang, langsung dibilang pasti JAV, pasti bokep, pasti film hohohihe hadeeh…

Terus kadang orang awam (yang enggak terlibat fandom apapun) juga yang suka asal ceplos sih. Pernah nemu selebtweet yang bilang lebih suka drama Jepang daripada drama Korea tapi video yang dia attached di tweetnya itu JAV, sebel banget terus jadi banyak orang yang kepengaruh kalau drama Jepang itu kebanyakan kayak JAV 🤬


IDOL ENGGAK BISA AKTING

Ini kayaknya bukan cuma di Jepang yaa, mungkin di Korea Selatan yang kultur idolnya kuat, juga sering ada perbincangan ini enggak sih? 🤔

Memang idol pekerjaan utamanya adalah entertaining alias menghibur, bukan akting. Jadi memang beberapa idol (atau bisa jadi dari agensinya) enggak mewajibkan mereka untuk bisa jago akting sedari awal.

Dan idol yang juga terjun ke dunia akting terus aktingnya jelek pun ya ada 😌 Tapi buatku sendiri, karena idol di Jepang itu banyak banget yang terjun ke akting juga, sebagian besar aktingnya tuh bagus sih 🤔 Kalaupun enggak bagus yaa biasa aja, decent gitu lho, enggak sampai yang jelek banget gitu.

Walaupun yaa mungkin ada, akunya aja yang enggak ngeh wkwkwk.

Dan yang di awal aktingnya kurang pun (yang mana wajar menurutku), setelah main di beberapa judul biasanya selalu mengalami kemajuan kok, enggak yang stuck terus di situ-situ aja.

Atau kadang genre film/drama juga mempengaruhi sih. Kadang ada yang akting di genre romance tuh kaku, tapi giliran dia dikasih genre komedi atau action bisa bagus (uhuk Raul uhuk).


Sebenernya masih banyak lagi sih stereotip-stereotip lainnya, terutama yang berhubungan sama idol dan aktor yang belakangan cukup ramai juga. Tapi jadinya aku nanti ngomel kalau bahas yang nyebelin-nyebelin hahaha.

Jadii segitu dulu deh, contoh stereotip lainnya bisa dilihat dari punyanya Hicha DI SINI yaa~ 😊😊

Okee, segitu dulu J-Corner bulan inii, sampai ketemu di topik berikutnya bulan depaan…

eya.
Read More

Hari Minggu

Friday, October 7, 2022


Bikin postingan judulnya hari Minggu di malam Jumat (terus ngepostnya Jumat pagi), apakah ini artinya ingin menyambut weekend lebih dulu?

Enggak sih, ini mau nyeritain soal hari Minggu yang lalu, tanggal 3 Oktober wkwkwk.

Tadinya mau ngepost dari Rabu malem tapi kedistrak sama sesegrup yang baru bikin akun Instagram terus bikin instalive 😌

Jadi hari Minggu lalu tuh aku janjian sama Nova, my bestfriend sekaligus mantan housemate di Bandung dulu. Iya, dia pindah ke Jakarta juga ikut suaminya sejak bulan lalu, setelah beberapa tahun tahan LDM wkwk.
Read More

J-Corner Ep.1: Our Thought About J-pop Culture

Saturday, October 1, 2022


Setelah ngumumin buat ekspansi tema Doramatalk jadi lebih luas, akhirnya aku sama Hicha bisa nerbitin episode pertama J-corner yeay!! 🥳🥳

Apakah ada yang nungguin kita? *geer adalah nama tengahku*

Buat episode perdana J-corner ini, kita pengin ngasih tahu opini kita masing-masing tentang pop culture Jepang itu sendiri. Kebetulan sebagai yang selalu terpapar jejepangan sejak kecil, aku menikmati cukup banyak pop culture Jepang kayak manga (komik), dorama, anime, literature (novel), dan belakangan juga kejeblos di musiknya lebih dalam wkwk.
Read More

Current Favorites

Sunday, September 18, 2022


WAH TIBA-TIBA SUDAH LEBIH DARI SETENGAH JALAN SEPTEMBER!!

Kaget enggak sih tau-tau 2022 tuh tinggal sisa kurang lebih 3 bulan lagi? Wkwkwk takut 🥶 Dibilang enggak ngapa-ngapin sampai enggak kerasa yaa enggak juga. Secara tiap hari kerja sampai susah cari waktu buat ngeblog 🙈

Dan ternyata sepanjang Agustus kemarin aku enggak update blog sama sekali hahaha padahal udah ngomong sendiri pengin rajin ngeblog seenggaknya seminggu sekali, apa daya kadang hari liburku udah full booked buat gogoleran sambil scrolling Twitter 😂😂

Sebenernya tuh banyak banget yang pengin aku bahas di blog ini, tapi ya saking banyaknya sampai jadi bingung mau bahas yang mana duluan hahaha. Kebanyakan cuma ngetik satu-dua paragraf kemudian mentok di draft dan pas mau lanjutin kayak... tadi gue mau ngomong apa yaa? 🙈
Read More

Announcement: The Future of Doramatalk

Sunday, July 31, 2022


Akhir bulan biasanya ngepost Doramatalk nih hehehee...

Tapi buat Doramatalk hari ini, aku sama Hicha bikin pengumuman wkwkwk. Dilihat dari judulnya, jadi kan kita mau ngasih tahu soal masa depannya Doramatalk nih. Ada apakah gerangan? 

Jadi kan setelah baca-baca beberapa saran dari temen-temen di post anniversary kita, singkatnya aku sama Hicha sepakat untuk sedikit merombak konsep Doramatalk untuk menjadi wadah kita berdua buat ngomongin pop culture Jepang secara lebih luas lagi. Jadi enggak terbatas cuma bahas dorama aja nih maksudnya kita berdua.

Kan waktu itu ada beberapa teman yang request buat kita bahas anime atau lainnya juga kan? Inget enggak siapa yang komen wkwkwk.

Jadiii judul dari Doramatalk nantinya akan upgrade jadi J-Corner gituuu guys...


Jadi ke depannya nanti, kita bisa juga bahas film-film Jepang, novel-novel karangan penulis Jepang, komik, anime dan J-pop atau J-music yang lebih umumnya. Biar lebih banyak yang bisa dibahas, kita juga biar enggak kehabisan ide deh 😄

Tapi yaa mungkin kita bakal tetap banyak bahasnya dorama karena itu yang paling banyak kita nikmatin sih yaa wkwkwk. Kebetulan aku pribadi juga memang udah mutusin buat lebih explore komik daripada anime karena waktu nontonnya udah kepakai duluan buat dorama dan konten peridolan wkwkwk.

Oh ya bahasan kita juga mungkin di seputar pop culture aja yaa, yang ringan-ringan aja yang dibahas hehe.

Okee deh namanya pengumuman, jadi singkat aja postingan kali ini hehehe... Sampai ketemu di postingan pertama J-Corner yaaa 😄

Jangan lupa baca juga pengumuman versinya Hicha yaa 😊 

eya.
Read More

Yellow

Thursday, July 21, 2022


Aku baru menyadari sesuatu.

Selama ini aku kayak enggak punya warna favorit. Most of the time aku pakai baju sih kebanyakan warna biru atau putih. Karena aku merasa ‘bagus’ dalam warna-warna itu. 

Tapi kalau ditanyain warna favorit, sebenernya aku enggak punya. I'm okay with any color.

Tapi aku menyadari sesuatu belakangan ini…
Read More

Doramatalk Ep.13: J-Dorama For Beginners

Sunday, July 3, 2022


Holaa we’re back dengan Doramatalk hehehe telat sedikit biarin yaa (ada yang nungguin enggak sih wkwk).

Btw sebelumnya mau ngucapin terima kasih sekali lagi buat yang sudah ikutan giveaway kita buat setahunan Doramatalk bulan lalu. Serius seneng banget sih bacain komen-komen temen-temen semuanya, maaf yaa belum dibales-balesin komennya hehehe... 

Nah, berhubung ternyata memang banyak yang enggak familiar sama dorama, pengin nonton tapi enggak tahu apa yang harus ditonton, jadi untuk bulan ini aku dan Hicha bikinin deh rekomendasi dorama buat yang baru mau coba nonton dorama.

Alias J-dorama for beginners (minjem istilah dari komennya Jane) 😆
Read More

Mengembalikan Fungsi Blog

Wednesday, June 22, 2022

pic credit to @anete_lusina from Unsplash

Judulnyaaa cadas banget berasa mau kasih edukasi wkwkwk... Padahal ini postingan bakal jadi 100% curhat doang 😂😂

Kenapa tiba-tiba mau curhat dan kenapa ngasih judulnya begitu?

Okay…
Read More

Doramatalk Ep.12: Setahun Bersama Doramatalk + Giveaway

Tuesday, May 31, 2022


Lama-lama ini blog cuma buat ngepost Doramatalk kayaknya wkwkwk semoga enggak yaa guys… Beneran belum ada kepikiran apa yang harus ditulis selain postingan rutin Doramatalk ini wkwk. Dan maafin juga yaa aku balesin komen lama banget sekarang huhuhu…

Btw Doramatalk episode ini spesial lho! 🥰

Kenapa tuh?

Kelihatan enggak sih, dari judul sama cover? Wkwkwk sok-sok surprise. Yak, jadi di bulan Mei ini, Doramatalk tepat setahunan nih guuyss~
Read More

Doramatalk Ep.11: Kembali Ke Masa Sekolah Bersama Dorama

Saturday, April 30, 2022


Ya ampun berdebu sekali yaa blog ini wkwkwk...

Belakangan beneran lagi enggak tahu mau nulis apaan, tahu-tahu udah waktunya ngepost Doramatalk aja nih. Kalau enggak ada Doramatalk kayaknya bakal menghilang enggak nulis apa-apa nih ogut 😂

Bulan April di Jepang, artinya sekolah masuk tahun ajaran baru. Ada yang masih inget enggak, gimana excited-nya masuk sekolah lagi setelah libur kenaikan kelas gitu? Kelas baru, temen-temen baru, pelajaran baru...

Nah, jadi di Doramatalk episode 11 ini aku dan Hicha bakal bahas dorama-dorama yang bercerita tentang anak-anak sekolah, atau settingnya sekolahan. Biasanya sih (hampir semuanya) adanya di SMA, mungkin kalau SMP terlalu nanggung yaa masanya buat dibikin jadi cerita?

Jepang sampai sekarang masih cukup rutin ngeluarin drama-drama anak sekolahan, dan ceritanya pun enggak melulu fokus di cinta-cintaan. Ada yang bahas friendship (paling banyak kayaknya), bullying, penerimaan diri, coming of age, macem-macem lah temanya.
Read More

Doramatalk Ep.10: Perempuan dan Dorama

Sunday, April 3, 2022


Akhirnya bisa kembali post Doramatalk setelah sebulan lalu menghilang dulu. Ada yang nyariin enggak wkwkwk.

Dan wah, Doramatalk udah sampai episode 10 nih! 😆

Karena di bulan Maret ada International Women Day (iya harusnya dipost bulan Maret emang maafkan wkwk) jadi untuk Doramatalk kali ini, aku dan Hicha bakal bahas tentang perempuan-perempuan dalam dorama.

Salah satu hal yang bikin aku betah nonton dorama adalah karena di dorama, sering banget nampilin karakter-karakter perempuan yang keren. Keren buat aku, artinya adalah karakter yang ditulis dengan sangat bagus, punya kepribadian dan character development, bukan cuma sebagai eye candy.
Read More

Saturday’s Little Update

Saturday, March 19, 2022


Akhirnya made it untuk ngepost di bulan Maret 🙈 Jujur belakangan ini lagi bingung banget mau ceritain apaan di blog. Terus tadi pagi baca postingannya Jane terus mikir “eh boleh juga nulis begini” wkwkwk

Jadiii ya udah deh, aku mengadaptasi tema dari Jane untuk nulis hal-hal random yang kepikiran waktu duduk di depan laptop. Atau lagi tiduran depan laptop juga boleh (apaan sih Ya). Judulnya juga agak mengikuti Jane, ya ampun lagi enggak bisa disuruh mikir kreatif mohon maap 😔

Tentu isinya hal-hal personal aja sih since malas juga ngomongin issue-issue yang betebaran, nanti salah ngomong kan berabe yaa...
Read More

Yang Ditonton di Bulan Januari

Thursday, February 10, 2022


Holaaa~~ tadinya mau ngepost What Happened in January kan, terus kok ternyata daftar tontonan aku di bulan Januari kemarin banyak banget wkwkwk. Jadi kayaknya mending dipisah deh, kalau enggak nanti What Happened in January isinya tontonan doang hehehe…

Maklum lah yaa namanya juga lagi nganggur, jadi sebelum sibuk nyusunin CV sama portfolio lagi, aku beneran kerjaannya cuma nonton, nonton dan nonton wkwk.

Dihitung-hitung nih, aku ngabisin 6 judul film dan 4 judul series lho, sebulanan Januari kemarin! Kaget sendiri aku juga wkwk. Biar enak, aku pisah aja yang dibahas duluan yang filmnya deh yaa…
Read More

Dari The Journalist Kita Belajar...

Wednesday, February 2, 2022


…kalau politik itu mengerikan.

Wkwkwk mohon maap judulnya. Mau ngingetin aja kalau kita bisa belajar bukan cuma dari influencer yang kadang suka blunder juga tapi bisa juga dari dorama 😊

Kalau kemarin buat Doramatalk udah ngomongin drama yang cukup ringan, sekarang drama yang mau aku bahas nih agak berat. Temanya, seperti yang udah aku singgung di atas, tentang politik. Lebih spesifiknya lagi, the corrupt ones.
Read More

Doramatalk Ep.9: JDrama Yang Membangkitkan Semangat

Monday, January 31, 2022


Yeaay ketemu lagi di Doramatalk di tahun yang baruu~~ 🎉🎉 

Dan mumpung masih awal tahun, jadi ambil temanya yang bawa-bawa semangat nih, aku sama Hicha mau rekomendasiin dorama-dorama yang bikin kita semangat.

Sebenernya sih waktu tema ini tercetus juga masih bingung dorama yang bikin semangat tuh apa, asal kecetus idenya aja dulu emang wkwkwk. Terus kata Hicha, coba sesuai interpretasi masing-masing aja dorama yang bikin semangat tuh yang gimana.
Read More

#JanexLiaRC Cook Anime: Eat Like Your Favorite Character ― From Bento to Yakisoba

Wednesday, January 26, 2022


Yeay akhirnya memutuskan buat ikutan juga JanexLiaRC alias Reading Challenge yang dibuat sama duo rajin baca dan membuat review Jane dan Lia 😆 Tema buat bulan Januari ini adalah buku yang warnanya orange.

Milih buku ini tuh bukan karena aku suka anime sih. Wkwk kayaknya aku udah diragukan sebagai fans anime karena belum nonton anime lagi sejak hmm... awal tahun lalu? 🙈Belum ada yang menarik perhatian lagi siih, even aku lagi baca My Hero Academia juga tapi belum ada niatan nonton animenya. Nungguin Spy x Family aja nanti, mau lihat Anya bersuara wkwk.
Read More

Hello From... Bogor

Sunday, January 16, 2022

picture credit to @fhry from Unsplash

Udah berapa draft gagal posting yaa sejak awal 2022 wkwkwk. Aku kayak riweuh banget gitu lho sejak pergantian tahun. Mau bikin What Happened in December enggak jadi, mau bikin rekapan 2021 enggak jadi, bikin 2021 Top 5 juga enggak jadi wkwkwk.

Semuanya cuma berakhir jadi 1-2 paragraf dan jadinya kayak udah basi banget kalau mau dilanjutin sekarang.

Memang riweuh gara-gara apa siih?
Read More