Doramatalk Ep.13: J-Dorama For Beginners

Sunday, July 3, 2022


Holaa we’re back dengan Doramatalk hehehe telat sedikit biarin yaa (ada yang nungguin enggak sih wkwk).

Btw sebelumnya mau ngucapin terima kasih sekali lagi buat yang sudah ikutan giveaway kita buat setahunan Doramatalk bulan lalu. Serius seneng banget sih bacain komen-komen temen-temen semuanya, maaf yaa belum dibales-balesin komennya hehehe... 

Nah, berhubung ternyata memang banyak yang enggak familiar sama dorama, pengin nonton tapi enggak tahu apa yang harus ditonton, jadi untuk bulan ini aku dan Hicha bikinin deh rekomendasi dorama buat yang baru mau coba nonton dorama.

Alias J-dorama for beginners (minjem istilah dari komennya Jane) πŸ˜†

Sebenernya aku tuh suka gatel yaa kalau lihat ada yang ngasih rekomen dorama di akun Twitternya Netflix atau akun review film/series gitu, pasti nyebutnya judul itu-itu aja, kayak Hana Yori Dango dan Itazura na Kiss. As much as I love dua judul itu, sebenernya buat jaman sekarang tuh ceritanya juga udah enggak relevan alias udah banyak banget lah yang lebih bagus dan layak buat direkomendasiin buat penonton baru 😌

Jadiii… inilah J-dorama for beginners versi Eya!!


Kanojo wa Kirei Datta (She Was Pretty)

Penonton drakor mungkin familiar sama judul internasionalnya. Yes, dorama ini adalah adaptasi dari drama Korea She Was Pretty yang tayang tahun 2015. Aku rasa rekomendasi ini enggak biased karena akupun cukup suka sama versi Koreanya (yang mana aku sangat jarang nonton drama Korea wkwk), tapi setelah nonton versi Jepangnya, aku jadi lebih suka sama versi Jepangnya hehehe.

Alasannya simple sih, karena versi Jepang episodenya lebih sedikit jadi ceritanya lebih dipadatin, dan terutama character developmentnya Hasebe Sosuke, si karakter utama cowok jadi lebih cepet, jadinya enggak senyebelin versi Koreanya. Pas nonton versi Korea aku bener-bener enggak ada rooting ke si karakter utama karena karakternya bikin aku kesel mulu 😀

Kanokire bercerita tentang Sato Ai (Koshiba Fuka) yang baru keterima kerja di perusahaan publishing. Karena keuletannya bekerja, dia pun ‘dipinjam’ sama team editorial majalah fashion The Most. Beberapa saat sebelum Ai masuk, The Most baru saja kedatangan Deputy Editor dari kantor pusatnya di Inggris, Hasebe Sosuke (Nakajima Kento) yang mana dulunya adalah teman masa kecil sekaligus cinta pertamanya Ai.

Sosuke enggak tahu kalau Ai adalah teman masa kecilnya, karena waktu kecil dulu Ai cantik banget dengan rambut lurus dan rasa percaya diri tinggi. Selain itu, yang Sosuke tahu sebagai Ai adalah Kiriyama Risa (Sakuma Yui), sahabatnya Ai yang disuruh Ai berpura-pura sebagai dia karena Ai keburu minder lihat Sosuke yang waktu kecil gendut, gedenya jadi ganteng banget.

Dorama ini enggak cuma nampilin kisah cinta aja. Tapi juga dari Ai kita bisa belajar gimana caranya menerima diri kita sendiri yang tumbuh enggak sesuai dengan harapan kita. Adegan make over di dorama ini menurutku sangat wajar ada, karena Ai sendiri kan kerja di majalah fashion, menurutku kita memang sebaiknya menyesuaikan gaya kita dengan tempat di mana kita bekerja kan?

Jangan lupakan kehadiran Higuchi Takuya (Akaso Eiji) sebagai anak editorial Most yang dari awal udah langsung tertarik sama Ai karena menurut dia Ai tuh cantik dengan caranya sendiri. Aku kalau punya temen kayak Higuchi kayaknya bakalan seneng banget, orangnya easy going banget huhu.

Menurutku, penulisan keempat karakter utama (Ai, Sosuke, Risa, Higuchi) tuh beneran bagus banget. Di versi Koreanya aku sempat sebel sama karakternya Risa karena kerasa banget egoisnya, tapi di versi ini aku bisa jauh lebih bersimpati dan paham kenapa dia sempat kepikiran mau merebut Sosuke dari Ai.

Nah, karena dorama ini adaptasi dari drama Korea, aku rasa yang biasanya lebih sering nonton drakor akan lebih mudah masuk ke perdoramaan dari sini. Bisa ditonton di WeTV, cari aja judulnya She Was Pretty atau Dia Cantik πŸ˜†



Kotaro Lives Alone

Sebenernya ini udah cukup banyak menarik kalangan yang jarang nonton dorama sih, aku sering lihat ada yang nonton ini di Twitter. Tapi kayaknya masih ada juga pasti yang belum tahu atau yakin buat nonton hehehe.

Dorama yang cuma berdurasi 20 menitan di setiap episodenya ini menceritakan seorang anak umur 5 tahun bernama Kotaro (Kawahara Eito) yang tinggal sendirian di sebuah apartemen kecil. Di hari pertamanya pindah, dia bagi-bagi tissue box sebagai hadiah buat tetangga-tetangga barunya πŸ₯°

Salah satu tetangganya adalah seorang komikus kurang laku, Karino Shin (Yokoyama Yu) yang awalnya agak annoyed dan heran sama kehadiran Kotaro. Kok yaa bisa ada anak umur 5 tahun tinggal sendirian, orangtuanya ke mana.

Tapi tanpa dia sadarin, Karino malah jadi orang pertama yang nemenin Kotaro ke mana-mana, termasuk antar jemput ke TK.

Lucu banget lihat Karino tanpa sadar peduli ke Kotaro. Kayak dia sampai menggeser posisi tidurnya ke tembok yang sebelahan sama apartemen Kotaro buat nemenin kalau-kalau Kotaro takut tidur sendirian πŸ₯Ί

Lihat interaksi Kotaro sama tetangga-tetangganya, pengacara ibunya, sampai guru di TK-nya tuh gemesin banget. Walaupun Kotaro ini anak umur 5 tahun, tapi mereka enggak yang mengkerdilkan keberadaan Kotaro gitu. Mereka jagain Kotaro tanpa merasa terbebani, dan ngobrol sama Kotaro selayaknya ngobrol sama teman aja gitu.

Aku paling suka nonton cerita di mana ada orang-orang dewasa yang menganggap anak-anak tuh sebagai teman, bukannya sebagai makhluk yang lebih kecil dari mereka gitu.

Kotaro Lives Alone cocok ditonton buat yang suka drama ringan tapi wholesome dan banyak pesan yang bisa diambil. Ini ada di Netflix, ada juga versi animenya tapi aku belum nonton hehehe.



Koi Desu: Yankee-ku to Hakujo Garu

Aku pernah mereview drama ini jadi sinopsisnya aku quotes dari review aku aja yaa hehehe.

Bercerita tentang Kurokawa Morio (Sugino Yosuke), si preman jalanan yang punya julukan Macan Kumbang, yang jatuh cinta sama Akaza Yukiko (Sugisaki Hana), seorang tuna netra gara-gara ketendang waktu dia ngalangin Braille Blocks di jalan yang dilewatin Yukiko.

Morio tuh apa yaa, di mata orang-orang tuh dia dibilang Macan Kumbang, udah ngalahin 100 orang, tapi giliran di depan Yukiko selalu berubah jadi anak kucing. Apalagi kalau lagi lari-lari manggil “Yukiko-san~~” enggak berasa premannya blas deh pokoknya.

Koidesu ini bisa dibilang drama yang ringan, uwu maksimal tapi juga edukatif. Terutama soal tuna netra. Yukiko ini menderita amblyopia, yang berarti penglihatannya buram tapi dia bisa membedakan berdasarkan warna. Yukiko juga masih bisa baca tulisan asal hurufnya besar. Jadi tuna netra itu enggak selamanya buta total alias sama sekali enggak bisa melihat yaa.

Di tengah-tengah drama juga suka muncul stand up comedian yang juga tuna netra, Hamada Yutaro. Nah, kalau dia muncul nih biasanya dia bakal menjelaskan seluk-beluk soal tuna netra. Edukatif tapi tetap ringan dan asik buat diikutin, sama sekali enggak kerasa berat.

Chemistry Yukiko dan Morio juga asik banget, positif banget ini dua pasangan deh, bener-bener yang mau berkembang supaya bisa setara dengan satu sama lain. Morio juga ya ampuun sweetnya beneran kebangetan! Dia selalu belajar lagi setiap nemu istilah atau hal baru dari Yukiko. Morio juga sampai belajar gimana rasanya enggak bisa melihat supaya bisa lebih paham perasaannya Yukiko.

Terus karakter-karakter lain yang ada di drama ini juga beneran baik-baik dan nyenengin bangeet. Ada kakak dan ayahnya Yukiko, temen-temennya Morio, rivalnya Morio yang akhirnya juga jadi banyak membantu, manajer di restoran langganan Yukiko juga semuanya baik-baik astaga.

Salah satu dorama yang nontonnya bikin πŸ₯ΊπŸ₯ΊπŸ₯ΊπŸ₯Ί karena sangat uwu wkwkwk. Sumpah pernah kepikiran enggak sih, ada preman yang soft banget kayak Morio? Wkwkwk.

Aku suka banget gimana Morio dan Yukiko sama-sama belajar untuk jadi 'setara' dengan satu sama lain. Morio belajar melihat sesuatu enggak berdasarkan apa yang dilihat matanya aja (belajar dari Yukiko yang pandangannya terbatas), Yukiko juga belajar berbaur dengan masyarakat umum demi bisa sama-sama belajar jadi lebih baik lagi bareng Morio.

Positif vibes banget deh pasangan ini, seneng nontonnya πŸ₯Ί

Selain uwu menggemaskan, dorama ini juga cukup edukatif kayak yang udah aku bahas di atas. Sayangnya belum tersedia di streaming service legal heeuuh~ padahal ini salah satu dorama yang aku yakin bakal banyak disukain sih. Kalau ada yang mau nonton mungkin harus mengerahkan energi ekstra untuk cari-cari di underground wkwk, atau kalau mau nanya ke aku boleh ketuk DM sosmed aku kok πŸ˜‰



Switched

Kali ini buat yang suka drama suspense fantasy. Walaupun setting ceritanya di sekolahan, suspense di drama ini cukup kerasa. Tapi ada trigger warning suicide dan beberapa hal yang mungkin agak bikin enggak nyaman selama nonton, kayak salah satu kebiasaan karakternya yang suka gigitin jari secara agresif (karena ini cukup mengganggu selama aku nonton jadi aku kasih tahu di awal wkwkwk).

Sesuai dengan judulnya, drama ini menceritakan tentang pertukaran tubuh. Kohinata Ayumi (Kiyohara Kaya) si cewek populer di sekolah, tiba-tiba harus menghadapi kenyataan ketika tubuhnya tertukar dengan teman sekelasnya Umine Zenko (Tomita Miu), seorang yang sering dibully karena bentuk tubuhnya yang gendut dan dianggap jelek.

Zenko ternyata suka sama pacar Ayumi, Koushirou (Kamiyama Tomohiro) dan dia iri banget sama kehidupan Ayumi yang menurutnya sempurna, sangat berbanding terbalik sama kehidupannya yang serba kasihan.

Selama berada di dalam tubuh Zenko, Ayumi (yang aslinya memang baik dan polos) jadi tahu kalau kehidupan Zenko bener-bener jauh dari kehidupannya. Ibunya tampak sama sekali enggak peduli, rumahnya kecil dan berantakan, bahkan saat Ayumi (dalam tubuh Zenko) menyisir rambutnya, ibunya malah bilang "kamu itu jelek, ngapain dandan" gila kan jahat banget.

Selama Ayumi menjadi Zenko, dia ditemani oleh teman sejak kecilnya (yang somehow kayak tahu kalau dia itu Ayumi), Kaga Shunpei (Shigeoka Daiki). Kaga ini orangnya asik banget, easy going dan selalu senyum. Dia yang nerima kondisi Ayumi mau gimana juga bentuknya dan somehow itu malah bikin Zenko (yang padahal udah punya tubuhnya Ayumi) tetap merasa iri sama Ayumi.

Biasanya kan kalau di drama beginian emang si cantiknya suka jahat membully yang jelek yaa, kalau di sini tuh kayak memang si jelek yang beneran jahat dan pikirannya narrow banget wkwkwk. Tapi Tomita Miu mah enggak jelek, aku suka lihat dia karena dia imut.

Selain konfliknya Ayumi dan Zenko, sebenernya Kaga dan Koushirou pun punya konflik sendiri. Koushirou yang terkesan sempurna (pintar, cakep, cool) kadang merasa iri sama Kaga yang walaupun bodoh tukang nyontek tapi gampang disukain orang karena sifatnya yang easy going tadi.

Nah konflik-konflik ini dikemas cuma dalam 6 episode saja wkwkwk. Tapi menurutku jadinya sama sekali enggak kerasa diburu-buru kok. Malah plotnya kerasa padat dan to the point. Akting para pemerannya pun bagus-bagus, terutama Kiyohara Kaya dan Tomita Miu, jago banget meranin dua karakter yang berbeda satu sama lain.

Tomita Miu pas jadi Zenko sama jadi Ayumi bisa bener-bener beda banget, sumpah pas jadi Zenko dia nakutin banget, sementara pas jadi Ayumi dia kawaii banget. Begitu juga dengan Kiyohara Kaya. Oh iya, ini bisa ditonton di Netflix yaa.



Code Blue

Dorama medis favorit aku. Kayaknya pertama nonton dorama medis tuh awalnya memang dari Code Blue deh (eh apa Kounodori duluan ya aku lupa).

Code Blue menceritakan keempat dokter muda yang baru ditugaskan di tim emergency Rumah Sakit Shohoku yang memiliki fasilitas Doctor Heli, yaitu menjemput pasien dengan helikopter. Keempat dokter muda ini adalah Aizawa (Yamashita Tomohisa), Shiraishi (Aragaki Yui), Hiyama (Toda Erika) dan Fujikawa (Asari Yousuke). Mereka biasa ditemani oleh seorang perawat, Saejima (Higa Manami).

Karakter masing-masing dokter muda ini beda-beda. Aizawa yang paling pintar dan cekatan, tapi paling sulit beradaptasi sama lingkungannya, kadang jadi terkesan meremehkan yang lain. Shiraishi yang juga pintar dan banyak pengetahuannya malah kayak enggak berani ini-itu dan kadang bikin temen-temennya kesal. Hiyama yang jauh lebih percaya diri dari Shiraishi tapi sekalinya gagal bisa langsung bikin down. Sementara Fujikawa dibanding temen-temennya, kayak merasa tertinggal tapi dia paling gampang akrab sama pasien.

Yang paling bikin aku suka nonton Code Blue adalah ke-satsetsatset-an mereka. Sumpah berasa banget deg-degannya tiap mereka dapet telepon emergensi terus lari-lari ke helikopter buat menjemput pasien. Apalagi karena namanya unit emergensi yaa, pasien yang ditangani juga kebanyakan yang berat-berat kasusnya. Enggak jarang juga mereka harus dadakan menggelar operasi di lokasi.

Dan adegan per adegan tuh kerasa nyatanya. Kayak pas operasi beneran kelihatan kayak lagi operasi, tangan mereka belepotan darah, muka mereka pada tegang dan bercucuran keringat. Enggak lupa juga bumbu-bumbu drama keluarga yang kayaknya cukup mewarnai drama ini.

Ini satu-satunya dorama paling lama yang aku rekomendasikan karena memang ceritanya bagus banget. Code Blue sendiri udah hadir sejak tahun 2008 dan ada 3 season serta satu film (filmnya aku belum nonton tapi wkwk). Sayangnya drama sebagus ini masih aja belum hadir di platform legal wkwkwk. Aku juga udah lupa dulu dapat dari mana, jadi kalau mau nonton kayaknya ketik keyword di google aja bisa kok πŸ˜†


πŸ€

Sebenernya banyak banget dorama yang mau aku rekomendasiin buat yang baru mau memulai nonton dorama. Tapi karena banyak yang udah aku bahas di postingan sebelum-sebelumnya, jadi aku pilih sekiranya yang belum pernah aku bahas deh.

Selain kelima judul di atas, temen-temen bisa mulai dengan nyobain nonton dorama kayak Unnatural, Saiai, The Journalist, atau Midnight Diner juga. Tentu saja kalian juga dapat rekomendasi J-drama for beginners dari Hicha πŸ˜†

Okee, begitu aja deh rekomendasi kali ini, semoga bisa pada nonton dan suka yaaa hehehe. Sampai ketemu di postingan berikutnyaa...

eya.

10 comments

  1. Wah... Eya masukin banyak dorama 🀩

    Aku tuh sebenarnya mau masukin tema romcom sama family, tapi kok ya susah nemu versi legalnya. Eh, lupa ada KanoKire di WeTV wkwk.

    Aku belum nonton versi ori dari KanoKire, sih... tapi, most of the time lebih suka versi Jepang karena alasan yg sama dengan Eya. Episodenya lebih sedikit, jadi ceritanya lebih padat, juga lebih realistis makanya jadi less drama, ya... *padahal acaranya namanya drama* *eh, gimana, sih? XD*

    Kalau kuperhatiin, kenapa di Netfl*x (karena kutak langganan platform legal yg lain πŸ™ˆ), dorama2 yg tayang jarang romcom, family, atau medical, ya? Medical cuma ada Doctor X, padahal masih banyak yang bagus kayak Code Blue atau Nijiiro Karte yang lebih manusiawi, IMO.

    Tapi, ya, dorama lain juga masih dikit, sih... hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di WeTV ada Nigehaji juga, rata-rata romcom sih yang ada di sana (kecuali Unnatural sama Legal High wkwk)

      Iya yaa dipikir sebutannya aja dorama, tapi ceritanya less drama dibanding drama dari negara lain wkwk.. Tapi dorama sekalinya yang drama banget jadi kayak sinetron yaa (melirik dramanya Kouhei) πŸ˜‚

      Ini kalau ga salah yaa Code Blue sama Nijiro Karte tuh ada di netflix tapi region jp doang wkwk nyebelin yaak, sama kayak kasusnya Dele dan Avalanche, masuk region jp doang 😀

      Delete
  2. Dorama beginners ku dulu Gokusen, Stand up & 1 litre tears dan belinya dvd bajakan lagi wkwk, alesan nontonnya karena ada anak2 jyanis, kyaaa jadi inget momen itu πŸ˜†

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwk jaman dvd bajakan yaa mba πŸ˜‚ aku dulu balik-balik ngedorama juga pas jamannya Gokusen gitu, kenal anak-anak janis juga dari situ (tapi janis pertama yang kukenal ternyata bapak Tackey πŸ˜†)

      Delete
  3. Aku sampai googling dulu Kak She Was Pretty drakor itu yang mana saking banyaknya judul drakor yang pakai kata pretty. xD Kirain dramanya Minho ShiNee sama mendiang Sully, ternyata dramanya Tuan Muda Choi Siwon. xD Dari rekomendasi yang Kak Eya kasih aku kayaknya tertarik sama Switched soalnya episodenya dikit ya itu, dan ada di Netflix. Makasih Kak Eya rekomendasinya. <3

    ReplyDelete
    Replies
    1. drakor yang kutonton mana lagi selain yang pemainnya si tuan muda πŸ˜‚ Iyaa cuma 6 episode Endah, ga kerasa nontonnya tau-tau tamat wkwk.. ayoo nonton mana tau nanti jadi ter-Kaga-Kaga πŸ˜‚πŸ˜‚

      Delete
  4. Setelah baca ini, lalu aku bingung nonton Code blue dulu atau misukareπŸ˜‚.

    OIYA AYOK dong nonton SAIAI teman-teman sekalian, dorama ini kayaknya juga pas kalo dijadikan referensi untuk pemula yg ingin mencoba coba nonton Jdrama, pembahasan kasusnya gak berbelit-belit, romancenya pas, drama keluarganya juga gak drama banget (?), selain Saiai aku juga mau rekomendasiin satu drama untuk jdrama beginners, judulnya Date my daughter, ini sempet aku bahas sedikit di blog posting terbaruku πŸ˜† hihihi. (Kenapa jadi promosi)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Diselip aja Rekaa soalnya Code Blue ada 3 season πŸ™ˆ

      Wkwkwk ayoo Reka jadi agen Saiai bersama akuuu yeeaayy emang rekomen sekali Saiai ini, akting-aktingnya juga pada bagus-bagus banget πŸ₯°

      Delete
  5. Yaaa sayang ada yg belum ada di aplikasi legal ya mba πŸ˜…. Bagus2 nih kayaknya .. ada bbrp yg aku masukin ke list sih, kayak yg kontaro Ama switched.

    Aku sukanya dorama ini Krn beberapa bikin hati adem aja pas nonton πŸ˜„, ga pake banyak mikir. Jadi kalo kepala mumet abis nonton Drakor, trus diselingi Ama dorama jadi adem lagi 😁. Makanya dorama yg santai, kdg tetep aku masukin dlm list , istilahnya kayak penetralisir πŸ˜„. Tapi kangen nih dorama yg temanya masak dan makan2 🀣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih Mbaa masih ada beberapa yang belum bisa ditonton legal hiks... Mba Fanny mungkin akan suka nonton Kotaro karena ceritanya sangat ringan dan bikin hati hangat, durasinya juga pendek kok, di netflix sekalian ada versi animenya juga mana tahu buat sekalian nonton sama anak-anak mbaa πŸ˜†

      sama yang She was Pretty juga bisa nonton di weTV mbaa, kalau ga langganan pun bisa nonton ada iklan dulu 😁

      Delete