J-CORNER EPISODE 12: 2023 WRAPPED

Sunday, December 31, 2023


Selamat menjelang tahun baru!!! Gimana rasanya 2023 tinggal hitungan jam aja? πŸ€” Kayak dibilang cepet banget juga enggak, dibilang lambat juga enggak? Gimana menurut temen-temen? πŸ₯°

Untuk J-Corner di akhir tahun ini, kita mau recap-recap perjalanan Jejepangan alias fangirling momen sepanjang tahun 2023 aja nih πŸ’ƒπŸ’ƒ

Karena sepanjang 2023 enggak ada nulis diary (enggak sempat) tapi aku hobi ngebacot dan oversharing di Twitter, jadi buat nulis ini aku scrolling tweetku sendiri sepanjang 2023 dan notice kalau aku beneran bacot banget WKWKWKWWK πŸ™‡‍♀️

Tapi ini yang akan masuk ke recap sini yang lulus sensor aja sih wkwkkw alias yang memang momen penting banget buat aku gitu πŸ’†‍♀️
Read More

J-Corner Ep.11: Tentang Live Action - Opini dan Rekomendasi

Friday, December 1, 2023


Menjelang November dan sepanjang November tuh beneran luar biasa sibuk sama kerjaan kantor, jadi bahkan buat ngepost J-Corner aja aku tidak punya tenaga huhuhu maaf yaa Hicha, padahal yang habis punya baby kan Hicha πŸ₯ΊπŸ₯Ί

Buat tema kali ini, awalnya aku mau tulis sendiri karena kok kayaknya enggak enak ngajakin Hicha ngerant di postingan kolab πŸ˜‚ tapi ternyata Hicha malah menyambut karena punya concern yang sama wkwkwk πŸ’ƒ

Oh ya, postingan ini mau aku bagi ke dalam dua bagian: OPINI dan REKOMENDASI sesuai sama judulnya. Tapi mungkin bagian opini akan lebih banyak terbaca sebagai ngomel-ngomel belaka wkwkwk πŸ™‡‍♀️πŸ™‡‍♀️

Mohon maaf sebelumnya kalau isi postingan ini jadinya full ngerant wkwkwk karena memang sengaja pengin menyuarakan protes buat orang-orang yang suka komentar jelek-jelek atau menghina film/series live action, khususnya dari Jepang.

Yaa yang dari Jepang yang dibahas lah kan ini J-Corner wkwkwkwk.


OPINI

Berawal dari postingan Endah tentang film Jepang ZOM100: Bucket List of The Dead versi live action, terus kita jadi bahas di DM tentang pro-kontra (tapi kebanyakan kontra) tentang live action yang sering berseliweran di jagad Twitter dari lama 🀑

Dari situ aku kepikiran kok kayaknya aku perlu bahas soal ini karena rasanya udah gerah banget sama orang-orang yang selalu protes mengenai film-film atau series live action padahal yang mereka tahu juga judul itu-itu doang. Lelah πŸ’†‍♀️πŸ’†‍♀️

YANG PENTING KOMENTAR DULU
Nih, kebayakan netizen tuh sukanya gitu. Tiap ada berita manga/anime mau dibuat versi live action, rata-rata pada komen ngejudge duluan. Mending kalau udah ada visualnya, kadang baru berita doang udah langsung dikomen “pasti jelek” huh cenayang lu? πŸ’πŸ»‍♀️

Memang kok, live action yang jelek itu ada, dibilang banyak juga bisa-bisa aja. Tapi mbok ya, jangan ngejudge duluan di awal. Enggak mikir apa itu film/series dibuat pakai pikiran, keringat, bahkan darah. Bukan berarti manga/anime enggak dibuat pakai itu semua, tapi kalau kalian bisa respect sama manga/anime, kenapa sama live action enggak bisa? πŸ™„

Yang aku sering temuin, kebanyakan mereka tuh pasti ngomentarin visual, misal gaya rambut, make-up atau kostum. Tapi yang aku heran nih, kalau kostum dan make-upnya beda sama manga/anime, dikatain jelek lah atau enggak sesuai materi asli lah. Tapi kalau terlalu mirip sama manga/anime juga kadang ada yang ngatain “kayak lagi cosplay” jadi maunya apa ya? 😀

Terus selain itu yaa jalan cerita. Memang banyak live action yang enggak bisa mencakup sekaligus apa yang ada di manga/anime. Yang komentar nih suka enggak mikir kalau manga/anime itu animasi alias dibuat oleh manusia dengan berbagai teknologi yang ada, sementara untuk live action yaa jelas enggak bisa lah plek ketiplek banget πŸ™ƒ. Apalagi yang genrenya fantasi. Selain itu ada yang namanya durasi juga yah, bapak-bapak ibu-ibu mbak-mbak mas-mas sekalian… πŸ™‡‍♀️

Terus aku tuh jelas terganggu banget sama kata “cringe” yang suka banget disematkan orang-orang tiap membahas live action. Kayak… apa sih, kadang enggak nyambung juga yang mereka sebut cringe itu πŸ™„. Bahasan aku sama Endah juga di DM salah satunya soal cringe ini, enggak semua adegan aneh/absurd bisa disebut cringe, kenapa enggak sebut aneh/absurd aja sih? Terutama buat yang temanya fantasi kan udah jelas dunianya beda, kenapa yang kesebut duluan selalu "cringe" sih? Sebenernya pada paham artinya cringe enggak sih? 😭😭

LIVE ACTION DAN ANIME SAMA-SAMA ADAPTASI
Yang banyak orang-orang lupa (atau malah enggak tahu πŸ€”) kalau anime tuh juga banyak yang merupakan adaptasi dari materi asli, seperti manga atau novel. Dan lumayan banyak adaptasi anime pun enggak sesuai materi aslinya kok. Kadang malah part yang emosional di manga, kagak kebawa tuh pas dijadiin anime *uhukhaikyuuseason4uhuk* πŸ’†‍♀️πŸ’†‍♀️

That's why sampai sekarang aku kebanyakan jadi tim manga, kadang nengok anime cuma buat lihat bergeraknya gimana. Jangan selalu mendewakan deh, sama anime. Enggak selamanya anime itu yang terbaik dan terbagus.

Dan enggak sedikit juga live action yang adaptasi langsung dari manga/novel, bukan dari animenya. Atau malah kadang duluan ada live actionnya dibanding anime. Contohnya ZOM100 tadi, terus ada My Happy Marriage, Tokyo Revengers, film-film dari manga-manga shojo, dan yang baru-baru mau ada animenya tuh Trillion Game, live actionnya udah tamat dari musim lalu dan udah tayang juga noh di Netflix 😎.

Tapi yaaa mana ada mereka peduli πŸ’πŸ»‍♀️. Kadang pemuja anime juga pada enggak baca manganya kok πŸ’πŸ»‍♀️. Tapi kalau komentarin live action udah berasa kayak paling tahu segalanya dah πŸ’πŸ»‍♀️.

Masih lucu sih, pas ZOM100 versi live action tayang di Netflix, orang-orang pada kaget karena animenya baru jalan sekitar 5-6 episode (CMIIW) kok udah dibuat live action aja. Padahal mereka enggak tahu kalau live actionnya udah diumumin sejak lama, bahkan sebelum animenya dibuat.

Ini yang terjadi juga ke Tokyo Revengers. Syuting untuk live action udah jalan duluan daripada animenya dibuat, tapi karena sempat break karena pandemi, akhirnya animenya duluan yang tayang. Padahal film live actionnya ya mengadaptasi manga.

Enggak sabar jadinya lihat reaksi orang-orang pas anime Trillion Game ada, terus pada kaget ternyata live actionnya udah lebih lama ada πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

hehe sama netflix juga ditulisnya adaptasi dari manga bukan anime 😝

LIVE ACTION YANG DIPUJI-PUJI
Walaupun netizen kebanyakan menghujat, tapi sebenernya ada lumayan live action yang belakangan dipuji-puji sih. Contohnya kayak Rurouni Kenshin, Tokyo Revengers, Alice in Borderland, Death Note (versi film), apa lagi yak aku kok lupa wkwkwk OHH yang paling baru One Piece sih…

Tapi perlu digarisbawahi, One Piece ini walaupun pemerannya dipilih sendiri oleh mangakanya, Oda Eiichiro, tapi produksinya dipegang sama Netflix worldwide, bukan Jepang. Jadi budget pun cukup besar dibanding project-project yang hanya diproduksi oleh pihak Jepang aja. Menurutku sih, enggak bisa dibandingkan lah yaa πŸ’πŸ»‍♀️

Nah tapi yaa, menurutku live action yang dipuji-puji juga enggak selalu bagus menurut orang yang ngikutin materi asli (baca: manga), contohnya aku gamblang aja, Rurouni Kenshin.

Enggak ada yang bilang Rurouni Kenshin live action ini jelek, aku pun berpendapat film-filmnya bagus dan sukses. Tapiii sebagai pembaca manganya, aku pun punya kekecewaan sendiri 😌

Salah satu kekecewaan yang paling besar adalah karakter Kamiya Kaoru yang di live action kesannya kayak enggak berdaya banget, dikit-dikit diculik, belum apa-apa udah pingsan perlu ditolongin. Padahal Kaoru di manga itu kuat dan tekadnya tinggi. Walaupun memang ujungnya dia jadi kelemahannya Kenshin, tetep diculik dan ditawan juga, tapi bukan tanpa perlawanan apa-apa dong 😀. Sebel banget aku tuh lihat Kaoru di live action, tapi apa para pemuja anime peduli?? Tentu tidaaak wkwkwkwk πŸ™ƒπŸ™ƒ

Padahal mereka suka protes kenceng kalau cerita enggak sesuai sama materi asli, ini kok pada enggak nyadar sih, oh pada enggak merhatiin sih yaa yang penting adegan actionnya keren aja ye kan?? 😌


REKOMENDASI

Nah kan, udah panjang-panjang ngomel, baru inget harus ngasih rekomendasi live action yang bagus-bagus (menurut saya) wkwkwk πŸ™ˆπŸ™‡‍♀️

Tentunya aku enggak akan memasukkan Rurouni Kenshi atau Alice in Borderland apalagi One Piece yang belum aku tonton ke daftar rekomendasi yaa… Udah banyak yang bahas soalnya wkwkwk.

So, ini rekomendasi live action yang bagus (MENURUT SAYA):

Kingdom
Menceritakan Shin (Yamazaki Kento) seorang budak yatim piatu yang bercita-cita menjadi jenderal perang saat dewasa, yang mana takdirnya malah menyeret dia ketemu Eisei (Yoshizawa Ryo), seorang raja yang ingin merebut kembali tahtanya.

Kingdom ada tiga film dan dua filmnya sudah tersedia di Netflix lho 😊 Aku baca manganya memang belum sampai banyak sih, tapi film live action ini menurutku sangat sangat bagus. Dari segi ceritanya, pengenalan sampai pendalaman dan development para karakternya tuh bagus. Apalagi setting jaman kerajaan, dengan banyak adegan perang yang menurutku epic banget!

Oh, sutradara ketiga film Kingdom ini juga yang menyutradarai Alice in Borderland btw. Kalau udah nonton Alice in Borderland, mungkin akan kebayang gimana tension di film-film Kingdom πŸ€”. Dan kalau aku enggak salah, animenya pun ada di Netflix, jadi bisa tuh kalau mau sekalian bandingin 😌.


Trillion Game
Haru (Meguro Ren) dan Gaku (Sano Hayato) dulunya teman SMP yang kembali bertemu saat wawancara kerja di perusahaan IT terbesar di Jepang, Dragon Bank. Haru diterima tapi Gaku gagal, tapi yang terjadi malah Haru menolak tawaran kerja di Dragon Bank dan justru mengajak Gaku bergabung membuat bisnis baru dengan goal 1 triliun dollar.

Seru banget ngikutin kegilaan Haru menyeret-nyeret Gaku demi mencapai goals mereka πŸ‘πŸ‘. Dari sini aku jadi banyak tahu serba-serbi perusahaan/bisnis seputar e-commerce, stasiun TV, developer game, e-money dan lain lain, dan lain-lain.

Walaupun dramanya bercerita tentang bisnis, tapi dikemasnya enggak terlalu serius sampai bikin eneg mikir kok. Kadang dibuat deg-degan karena Haru yang gampang banget mengeluarkan kebohongan-kebohongan dari mulutnya demi mencapai goals, the real cogil πŸ˜‚πŸ˜‚. Kadang stres sendiri waktu Haru dan Gaku udah selangkah lebih maju, eh ada aja yang dilakukan Dragon Bank demi menghancurkan mereka 😭

Aku belum baca komiknya sih, tapi kata temenku komiknya pun bagus. Dan menurutku drama live actionnya juga bagus! Produksi dan akting para pemerannya beneran top semua πŸ‘πŸ‘


From Me To You
Tentang cewek awkward bernama Kuronuma Sawako (Minami Sara) yang dijulukin Sadako dari film horror Ring oleh teman-teman sekolahnya karena rambutnya yang panjang. Di sekolah juga beredar gosip kalau ditatap Sawako, bisa kena sial. Sawako sering sendirian dan enggak punya teman dekat, satu-satunya yang baik dan selalu senyum ke dia cuma Kazehaya Shota (Suzuka Ouji).

From Me To You atau Kimi ni Todoke dulu pernah diadaptasi sebagai film, diperankan oleh almarhum Miura Haruma dan Tabe Mikako. Waktu berita series terbarunya ini muncul, banyak banget yang langsung ngejudge dan enggak rela kalau film yang dulu digantikan dengan drama ini. Padahal kan drama ini dibuat bukan buat menggantikan film yang sudah ada πŸ™„πŸ™„

Dulu aku suka banget sama filmnya, tapi bukan berarti aku jadi enggak suka sama versi baru ini. Justru aku termasuk yang excited pas tahu salah satu manga favoritku kembali diadaptasi dan jadi drama πŸ₯ΊπŸ₯Ί. Karena jujur, walau filmnya bagus tapi namanya film kan durasinya mentok di 1,5-2 jam aja, enggak mungkin bisa mencakup banyak cerita wholesome yang ada di manga.

Versi dramanya, menurutku sangat bagus karena berhasil mencakup lebih banyak cerita dan karakter-karakter pendukung lebih banyak kebagian peran juga πŸ™‡‍♀️. Ini juga ada di Netflix, beserta animenya juga, ditonton dua-duanya, sangat rekomen! πŸ’•


Tokyo Tarareba Girls
Menceritakan tiga sahabat, Rinko (Yoshitaka Yuriko), Kaori (Eikura Nana) dan Koyuki (Oshima Yuko) di umur 30an yang masih struggling dengan cinta dan karir masing-masing. Ketiga perempuan ini merasa mereka udah kurang cantik dan menarik dibanding perempuan-perempuan yang lebih muda dari mereka, baik dalam hal karir maupun cinta.

Cerita yang sangat relate buat kita-kita yang udah mencapai kepala tiga. Gimana rasanya dikalahkan sama yang lebih muda dalam hal pekerjaan, padahal udah berusaha semaksimal mungkin. Dianggap ide-idenya udah terlalu basi karena umurnya udah enggak muda lagi itu nyakitin sih emang. Menyesali keputusan yang diambil di masa lalu... Tapi Rinko, Kaoru dan Koyuki tetap berusaha untuk enggak menyerah, walaupun kadang pakai nangis-nangis, pakai berantem, pakai sakit hati dulu 😭😭.

Drama ini dikemasnya dalam bentuk komedi, jadi banyak ketawa-ketawanya walaupun enggak jarang ikut menghela nafas dan sedih lihat struggling ketiga perempuan ini saking relatenya πŸ˜‚πŸ˜­. Aku belum pernah baca manganya sih, tapi dramanya dikemas dengan sangat asik menurutku. Ini juga ada di Netflix, bisa langsung ditonton πŸ’ƒ.


Don't Call It Mystery
Menceritakan Kunou Totono (Suda Masaki), seorang mahasiswa biasa berambut kribo yang sering secara enggak sengaja terlibat kasus yang terjadi di sekitarnya. Bukan cuma jadi saksi, enggak jarang Totono dimintai tolong oleh duo detektif Ikemoto (Onoe Matsuya) dan Furomitsu (Ito Sairi) untuk menganalisis kasus yang dihadapi.

Totono padahal bukan mahasiswa hukum, dia cuma suka baca dan pintar analisis orang, dan suangat bawel. Ngomong teruuuss tapi giliran ketemu sama bapak-bapak bawel yang suka cerita, dia capek sendiri 😭.

Don't Call It Mystery menurutku enggak seperti kebanyakan drama kriminal atau suspense yang ada. Buat beberapa orang mungkin membosankan tapi menurutku cerita-cerita yang ada di drama ini tuh wholesome banget πŸ₯Ί. Aku suka banget kalau Totono udah kenal ngobrolin tentang kehidupan sama orang-orang yang dia temuin.

Manganya pun kabarnya populer di Jepang sana. Aku belum ada kesempatan buat baca sih, tapi menurut orang-orang yang baca manga dan nonton dramanya tuh sama-sama bagus. Walau wujud Totono di drama dan di manga kelihatan cukup berbeda (lebih cute versi drama wwkwk), tapi tetap kerasa itu tuh memang Totono gitu πŸ₯Ί.

Don't Call It Mystery secara mengejutkan ada di Vidio. Kalau aku enggak salah, bisa ditonton free sampai episode empat, selebihnya harus berlangganan πŸ™‡‍♀️.



Dari lima live action film dan drama yang aku rekomendasiin barusan, tiga diantaranya (From Me To You, Tokyo Tarareba Girls, dan Don't Call It Mystery) diadaptasi dari manga shoujo dan jousei, yaitu manga yang target marketnya perempuan remaja dan dewasa.

Satu lagi pendapatku nih, film dan drama live action yang diadaptasi dari manga-manga shoujo dan jousei BIASANYA lebih bagus dibanding film dan drama live action yang diadaptasi dari manga-manga shonen atau seinen, yaitu manga yang target marketnya laki-laki remaja dan dewasa. Ini pendapatku pribadi aja sih sebagai penonton drama dan film-film Jepang yang banyak diadaptasi dari manga 😌.

Mungkin karena yang lebih terkenal biasanya memang manga/anime dari shonen dan seinen yaa, jadinya yang berekspektasi tuh banyak dan jadinya banyak diributin juga sama para penonton animenya. Sementara mereka yang suka shonen dan seinen ini biasanya jarang mau menyentuh ranah shoujo dan jousei, entahlah yaa mungkin kurang lakik dianggapnya 😌😌.

Sebenernya masih banyak sih, film-film atau drama live action dari manga shoujo dan josei yang bagus, cuma yaa tidak tersedia di platform legal sih jadi aku pilihin yang gampang aja diaksesnya πŸ™.

Sudah deh, segitu saja cuap-cuapnya kali ini, udah kepanjangan mana isinya banyak ngomel wkwkwk. Jangan lupaaa baca juga bahasan Hicha soal live action >> DI SINI πŸ’ƒπŸ’ƒ

Mohon dimaafkan kalau kata-kataku banyak enggak berkenannya yaa πŸ™‡‍♀️ dan kalau terkesan menggurui atau gimana, cuma pengin berbagi keluh kesah aja πŸ™‡‍♀️πŸ™‡‍♀️

Sampai ketemu di postingan selanjutnyaaa~ πŸ’ƒ~

eya.

Read More

Answering Random Q&A From Random User on X

Saturday, October 7, 2023

pic credit to Rae Tian on Unsplash


Sibuk banget sejak habis lebaran (SAMPAI SEKARANG MASIH SANGAT SIBUK 😀), ditambah J-Corner memang lagi cuti, karena Hicha lahiran ditambah akupun enggak bisa fokus ngeblog karena otaknya mau pecah mikirin kerjaan doang wkwkwkk 😩. Tapi karena kemarin udah ngepost comeback buat J-Corner, jadi ketrigger buat mulai rajin ngepost lagi sedikit demi sedikit wkwkwk seenggaknya apa yang ada di draft bisa dicicil beresin πŸ’ƒπŸ™‡‍♀️

Dari yang gampang dulu, pengin jawabin Q&A deh, walaupun enggak ada yang nanya juga 😌 Pertanyaannya nyomot aja dari base Twitter yang sekarang udah berganti nama jadi X, enggak bisa dimarahin nanti aku disuspend 😀😀

Oh dan karena pertanyaannya ngambil dari base, jadi random banget yeee alias kagak ada temanya 😌 Terus aku juga pilih-pilih yang enak ngejawabnya aja, enggak semua karena banyak yang terlalu random dan enggak jelas juga 😌😌
Read More

J-Corner Ep.10 : (Bucket List) Destinasi Liburan ala Pop Culture Jepang

Sunday, October 1, 2023

Unicorn Gundam from Darren Halstead on Unsplash 

Astaga beneran 3 bulan berlalu begitu aja tanpa ngepost apapun 😭😭😭. Dan akhirnya setelah 3 bulan, bisa balik lagi ngepost J-Corner yeaaayy!!! πŸ’ƒ

Tadinya J-Corner libur tuh karena Hicha udah deket masa-masa lahiran, eh terus pas Hicha mulai ngajakin ngepost, malah aku yang enggak bisa karena kerjaan lagi kayak orang gila banget kemarenan (sekarang juga sih)... πŸ™ƒ

Okeeh buat J-Corner kali ini, kita masih dengan ide sebelum libur wkwkwk... walaupun sekarang lagi enggak musim liburan, tapi siapa tahu bisa kepake buat yang nanti-nanti mau liburan atau buat catatan aku sendiri kalau dikasih kesempatan liburan (uhuk mengunjungi oshi uhuk) ke Jepang πŸ™‡‍♀️

Jadiii kita mau ngelist destinasi liburan yang berkaitan sama pop culture di Jepang nih... Karena aku belum pernah ke semua tempat ini, jadi buat aku ini dream destination, makanya bisa sekalian buat bucket list sendiri deh...
Read More

J-Corner Ep.9: Comfort J-pop

Thursday, June 1, 2023


Selamat berganti bulan dan selamat long weekend!! HAHAHAA J-Corner telat sedikit karena salah satu membernya (baca: aku) berhalangan ngepost di akhir bulan Mei kemarin πŸ˜”

Kali ini aku sama Hicha mau bahas (lagi-lagi) yang ringan-ringan aja, tentang comfort things kita di J-pop culture. Comfort things maksudnya judul apa-apa aja yang bikin kita menikmati sampai berulang-ulang dari berbagai pop culture Jepang yang kita suka.

Not gonna make a long opening, jadiii langsung saja~~


 Comfort Manga 
Of course sebagai pembaca manga dari kecil, aku punya beberapa judul yang jadi comfort-ku. Yang bisa dibaca berkali-kali dan sama sekali enggak bosen, malah kalau udah berapa lama enggak baca suka kangen.

1. Yotsuba&!
Aku kayaknya pernah beberapa kali nyebut deh, kalau aku suka banget sama cerita-ceritanya Koiwai Yotsuba dan ayahnya Koiwai Yousuke.

Yotsuba ini umurnya baru empat tahun jadi kelakuannya ada-ada aja dan tingkat keingintahuannya tinggi banget. Ayahnya yang kelihatannya mukanya lempeng terus, tapi selalu ada aja cara buat nyenengin Yotsuba tapi enggak juga segan ngasih hukuman waktu Yotsuba kelewat nakal. Biasanya Yousuke marah kalau Yotsuba bohong.

Seneng dan adem banget rasanya tiap ketemu lagi sama Yotsuba dan Yousuke. Mau cuma lihat mereka goler-goleran di rumah sambil ngobrol enggak jelas, atau lihat Yousuke dan teman-temannya bawa Yotsuba jalan-jalan, semuanya nyenengin.

2. Gekkan Shojo Nozaki-kun
Cerita cinta-cintaan anak SMA yang sama sekali enggak biasa alias semua orang di komik ini sableng! Tapi karena itu justru jadi bahan hiburan kalau lagi bete.

Chiyo yang nembak temen sekelasnya, Nozaki tapi malah si cowok salah paham dan ngira Chiyo mau minta tandatangan. Karena Nozaki sebenernya adalah seorang penulis komik shojo yang populer. Akhirnya Chiyo malah kejebak jadi asistennya Nozaki dan bantuin ini-itu buat cowok idamannya biar bisa ngelanjutin serialisasi komik. Sampai volume yang terbaru pun Nozaki belum peka-peka juga sama perasaan Chiyo wkwkwk.

Enggak cuma Chiyo dan Nozaki, teman-teman sekolah mereka semua sableng enggak ada yang normal-normal aja gitu. Favoritku adalah Mikorin, si hobi main otome game yang suka memuji diri sendiri tapi habis itu malu sendiri juga.

3. Barakamon
Interaksi anak kecil sama orang dewasa kayaknya memang menarik buat dibikin cerita komik. Handa Sei seorang seniman kaligrafi memutuskan untuk 'healing' ke desa setelah kena masalah. Eh bukannya dapet ketenangan, Handa malah dapet banyak temen baru bocil-bocil kampung yang energinya enggak habis-habis, terutama Naru yang enggak pernah absen nyamperin Handa.

Naru tuh bener-bener pecicilan banget sampai selalu bikin Handa kerepotan tapi lama-lama jadi sayang. Dan btw musim depan manga ini diangkat jadi dorama lho.



 Comfort Drama & Movie 
Disatuin aja biar enggak kebanyakan wkwkwk milihnya bingung juga soalnya kebanyakan yang ditonton huhuhu.

1. Moekare wa Orenji Iro
Hahahaha comfort movie paling atas biased banget! Ceritanya klise dan buat sebagian orang mungkin akan kontra, tapi tentu saja sejak pertama kali nonton akhir tahun lalu aku udah ngulang sampai entah berapa kali, tentu saja karena pemeran utama di film ini... Iwamoto Hikaru hehehehe...

Moekare ini diangkat dari manga juga dan walaupun filmnya dibuat sebelum manganya tamat, ceritanya cukup saling melengkapi satu sama lain. Ada bagian yang aku lebih suka di filmnya, ada bagian yang aku lebih suka di manganya. Enggak ceritain banyak soal film ini soalnya di draft udah nulis review yang entah kapan akan dipublish hehehehehe...

2. Our Little Sister
Film favorit dari sutradara Jepang yang hampir semua filmnya aku suka, Koreeda Hirokazu. Cerita tentang 3 perempuan bersaudara yang 'menemukan' adik lain saat menghadiri pemakaman ayah mereka. Gimana 3 bersaudara yang sudah dewasa dan beda-beda karakter ini akhirnya memutuskan untuk menerima si adik kecil tinggal bersama mereka.

Enggak ada drama berantem antara salah satu dari kakak ke adik kecil mereka, Suzu. Semuanya kayak otomatis langsung sayang sama Suzu. Filmnya juga beneran adeeem banget hampir enggak ada konflik tapi justru itu yang bikin nyaman nontonnya.

3. Unnatural
Walaupun ini drama tentang autopsi, yang tentu juga membahas kasus-kasus kriminal dan banyak adegan pembelekan mayat, tapi aku betah banget nontonin ulang. Karena emang cerita-ceritanya bagus-bagus dan enggak jarang bikin hangat nontonnya.

Selain ceritanya, chemistry para karakternya pun nyenengin. Tim UDI mulai dari bos sampai kelima anggotanya tuh enak banget interaksinya walaupun ada satu yang gualaknya kayak apaan wkwkwk. Tapi enggak jarang juga backstory dari kasusnya tuh bikin mewek.



 Comfort Music 
Ini juga bingung milihnya karena kadang musik yang didengerin tuh berubah setiap beberapa waktu wkwkwk. Jadi ini aku pilihin yang belakangan memang paling sering aku dengerin aja yaa.

Terus aku tuh bingung kalau harus nyeritain lagu hahaha. Jadi ini aku kasih link dari YouTube aja dan kesan singkat hahahha. Sambil coba dengerin deh yaa mana tahu jadi nyaman juga dengerinnya hehehehe.

Yonezu Kenshi - LADY
Suaranya Mas Yone emang bikin nyaman deh huhu... Sambil dilihat MV-nya juga enak banget.

Fujii Kaze - grace
Kembaran sama Hikaru suka lagu ini wkwkwk. Kata dia enak buat nemenin nyetir, cobain ges!

milet - us
Bukan lagu barunya mbak Mirei tapi lagunya dia yang paling aku suka.

Snow Man - Aikotoba
Kata temenku lagu lebarannya Suno karena muncul pas bulan Ramadhan dan pakai putih-putih

Johnny's West - Muchakucha na Form
Sama kayak LADY-nya Yone, ini juga enak sambil ditonton MV-nya bagus banget.

πŸ€

Okeee sudah segitu cuap-cuap J-Corner hari ini~~ semoga bisa berguna buat yang baca hahaahaha... Jangan lupa yaa baca punya Hicha DI SINI dan kasih tahu kalau ada ide apa yang perlu kita bahas buat episode berikutnyaaa~~

Bye-byeee~~

eya.
Read More

April Dump

Monday, May 1, 2023


Pengguna Instagram pasti enggak asing sama judul yang aku pakai buat postingan ini wkwkwk. Iseng pengin bikin (insert month) dump tapi biar bisa sekalian ada ceritanya, jadi bikinnya di blog aja deh πŸ˜‚

Dan karena udah tiga postingan berurut-urut isinya kolaborasi sama sohib seperwibuanku, Hicha, kayaknya memang udah waktunya nulis blog selain buat J-Corner doang hahahaha πŸ™‡‍♀️

Pilih bikin post kayak ginian tentu saja biar cepat dan enggak kebanyakan mikir πŸ™ˆ. Sungguh aku sebenernya banyak draft tapi enggak pada lebih dari dua paragraf, gimana caranya mengembalikan mood ngeblog ini πŸ™ƒ

Jadi mari aku TMI aja apa yang ada di camera roll hapeku sepanjang bulan April kemarin πŸ’ƒ
Read More

J-Corner Ep.8: J-Pop Culture Akhir-akhir Ini

Sunday, April 30, 2023


Halooo selamat berlebaran guys~~

Telat yak wkwkwk udah banyak yang udah masuk kantor lagi malah kayaknya (not me karena aku baru masuk tanggal 2 nanti wkwkwk sombong 😝).

Karena sesungguhnya aku sama Hicha cukup bingung milih tema buat dibahas bulan ini πŸ™ˆ, jadinyaa seperti yang bisa dibaca di judul, kita mau ngoceh aja ada apa-apa aja di J-Pop culture akhir-akhir ini (tentunya yang kepikiran sama kita yaa) 😎😎

Bahasanku mungkin enggak jauh-jauh dari peridolan karena sejak setahun terakhir memang lagi lebih banyak nongkrongnya di bidang ini hahaha πŸ™ˆπŸ™ˆ
Read More

J-Corner Ep.7: Makanan dalam J-Pop Culture

Friday, March 31, 2023


Hellooo ketemu lagi di J-Corner di akhir bulan πŸŽ‰ Eniweeeii… selamat berpuasa teman-teman yang pada berpuasaaa πŸ’ƒ

Duh aku kok bingung bikin kalimat pembuka hahaha... Tapi dari lihat cover kayaknya ketahuan yaa kita mau bahas apaan? 

Ada yang hapal enggak sih, ramen dari salah satu filmnya Studio Ghibli yang berjudul Ponyo? Walaupun itu animasi, tapi kayak kelihatan mengguah seleran banget yaa? πŸ‘…

Maksud dari makanan dalam pop culture Jepang adalah kita mau bahas beberapa menu (dalam tulisan ini, yang aku pribadi suka) yang muncul dalam beberapa media pop culture Jepang kayak komik, buku, anime, dorama, atau film gitu.

Akhirnya kepikiran gimana cara bahas makanan tapi masih masuk ke konsepnya J-Corner πŸ˜‚πŸ˜‚
Read More

J-Corner Ep.6: Love Songs

Sunday, March 5, 2023



Hehehe harusnya J-Corner ini tayangnya akhir Februari lalu, tapi karena ada halangan lain sebagainya, jadinya baru bisa diposting sekarang πŸ˜”

Karena seharusnya tayang Februari, jadiii tema J-Corner kali ini adalah… ✨Love Songs✨!! Karena Februari katanya adalah bulan penuh cinta πŸ₯°πŸ₯°

Langsung aja ini pilihan love songs dari Jepang (tentu dari Jepang karena kan ini J-Corner wkwk) yang aku suka banget banget πŸ’› Sekalian aku kasih link YouTube Music atau Spotify buat dengerinnya πŸ˜‡

Enjoy~
Read More

Reviewing Snow Labo S2: Snow Man's Second Album

Tuesday, February 14, 2023


Udah lama kayaknya sejak terakhir ngereview album musik, terakhir tuh album yang menurut aku masih sangat masterpiece: folklore-nya mba Tay Tay.

Sekarang Eya balik untuk me-review album musik tapi bukan albumnya mba Tay Tay heheheehhe... Mba Tay Tay ngeluarin album baru aja (selain re-release album lama) belum ada aku bahas lagi yaa di sini? Heuuu~

Sekarang gilirannya cowok-cowok aku dulu ya mbaa πŸ₯Ί Mohon maaf nih, mereka lagi jadi prioritas dulu sampai enggak tahu kapan, jangan marahin aku plss...
Read More

J-Corner Ep.5: Variety Shows

Tuesday, January 31, 2023


Kemarinan lihat ada yang ngetweet soal bulan Januari yang kayak enggak habis-habis alias jalannya lambat banget. Tentu saja aku tidak setuju karena berasa makin deket ke lebaran, kadar stresku justru makin gede kayaknya.

Wkwkwkk mulai-mulai malah curcol.

Selain karena urusan sama kerjaan, yang bikin kaget juga karena akhir bulan berarti udah waktunya ngepost J-Corner weheeeyy πŸ˜‚ Padahal waktu ngomongin sama Hicha mau bahas apa buat tema Januari rasanya semangat, eh kok menjelang ngepost malah baru ketulis sedikit 😀

Oke segitu aja ngalor-ngidulnya hahaha. Mau bahas apaan sih yang bikin semangat, Ya?

Hahaha sebenernya tuh aku cukup jarang nonton variety show, karena variety show Jepang tuh sangat amat sedikit yang mentranslate. Jadi biasanya aku nonton yaa tergantung bintang tamunya siapa dan apakah ada translatenya 😌

Tapi sejak kejeblos janiwota, udah jago sekarang nonton variety show tanpa subtitle, tahu garis besar aja dari yang orang-orang tweet atau bahas wkwkwk. Ini pun masih ada garis bawah, selama yang ada anak janisnya. Aman lah walaupun enggak ngerti secara keseluruhan, tapi ngeh garis besar acaranya ngapain wkwkwk.

Oh iyaa jadi beneer, buat J-Corner bulan Januari ini, aku sama Hicha mau bahas tentang variety show! πŸ‘πŸ‘

Jepang tuh punya banyak buanget variety show dan temanya juga beragam banget. Terbukti dari banyaknya variety show yang didatangin sama selebritis buat tempat mereka promo entah itu film, drama, teater, sampai musik dan lain-lainnya. Dari yang talkshow santai ngobrol-ngobrol sampai yang bawa orang ke Australia cuma buat dikerjain juga ada. 

Beberapa variety show Jepang ada yang bisa dinikmati di Netflix lho btw, yang aku tahu ada Masquerade, Old Enough, Run for the Money, Love is Blind, The Quest...

Selebihnya yaa... begitulah 😌

Yang bakal aku bahas cuma satu sih, variety show yang udah ada sejak lama dan diadainnya cuma setahun sekali. Tahun 2022 kemarin, tepatnya 27 Desember kemarin, mereka baru aja menayangkan tayangan yang ke-40. Namanya acaranya Sasuke atau mungkin orang-orang sini lebih kenal sebagai Ninja Warrior?

Bukan Sasuke temennya Naruto yaaa πŸ₯

Kalau aku enggak salah, dulu tayang di tivi kita berbarengan sama Takeshi Castle (Benteng Takeshi) dan Masquerade. Acara ini juga ada versi Amerika, Eropa dan bahkan Indonesia juga! Serius ini baru tahu kalau Indonesia ada adaptasinya pas nyari gambar buat artwork blog wkwkwk.

Kenapa sih kok tiba-tiba nonton Sasuke dan semangat buat bahas? Yaa apalagi triggernya kalau bukan karena mas-mas kekar kesayangan saya, Iwamoto Hikaru πŸ’ͺ

Jadiii Hikaru memang suka banget nonton Sasuke, dia juga idolain para peserta regulernya. Dan akhirnya dia berkesempatan buat ikutan jadi peserta Sasuke sejak 2018, kalau enggak salah hitung dia umur 25 tahun, dan pas itu masih langsung gagal di awal sampai mewek terus bocahnya HUHUHUHUHU 😭 Dan sekarang dia sahabatan karib sama para idolanya di Sasuke πŸ₯ΊπŸ₯Ί

Sasuke ke-40 kemarin adalah tahun kelima Hikaru ikutan Sasuke, dan pertamanya kalinya aku beneran nonton dari awal sampai habis! Karena dari 2018-2021 belum kenal Hikaru πŸ™ˆ

Jadi, pas tanggal 22 Desember itu aku nonton Sasuke secara real time, demi Hikaru tentu saja wkwkwk. Aku sama sekali enggak ingat apakah aku pernah nonton Sasuke sebelumnya, waktu jaman ditayangin di tivi lokal, karena nonton kemarin tuh banyak tercengangnya yang ber-ooohhh ria terus hahaha.

Sasuke terdiri dari 4 stage, dengan stage terakhirnya disebut final stage. Stage pertama kelihatannya cukup ringan, melewati rintangan yang juga enggak gimana sulit *KELIHATANNYA*

TAPI YAA TERNYATA SULIT KARENA DI STAGE PERTAMA INI JUSTRU BANYAK BANGET YANG GAGAL DAN KAYAK BABAK PENYARINGAN!!!

TERMASUK HIKARU 😭😭😭

Padahal tahun lalu dia udah berhasil sampai ke stage kedua, eh di tahun ini dia gagal pas meluncur di glider πŸ₯Ί

Aku udah cukup senewen setelah sebelumnya dua juniornya Hikaru (Rinne dari 7MEN Samurai dan Aji dari Shonen Ninja) keduanya gagal di glider ini. Rinne yang paling bikin megap-megap karena dia sempat nyaris berhasil tapi akhirnya tetap gagal :((

Harapan agak menanjak waktu Tsuka-chan (member A.B.C-Z yang mana adalah senpainya Hikaru) sukses dan mulus banget lewatin stage pertama… aku pikir Hikaru juga bakal gampang aja gitu kayak Tsuka-chan, eh gagal hiks…

Pas dia nangis aku ikutan nangis pula πŸ˜”


Total peserta yang berhasil lanjut ke stage kedua kalau enggak salah inget ada 21 orang, ini dari 4000 peserta lho gila yaa wkwkwk. Selain di glider, kayaknya banyak orang gagal pas lewatin baling-baling.

Stage kedua jauh lebih susah dari kelihatannya aja dibanding stage pertama. Ada manjat-manjat, lewatin lorong yang kayaknya licin, sama berenang di kolam arus gitu. Yang paling susah kayaknya berenang di kolam arus sih, kebanyakan orang habis waktu di situ.

Tsuka-chan dan Hioki-san (salah satu peserta Sasuke senior yang deket sama Hikaru juga) dua-duanya gagal pas di kolam arus 😒

Dari stage kedua yang lolos ke stage ketiga ada 12 orang. DAN STAGE KETIGANYA SINTING BENERAN WKWKWKWK.

Asli aku sampai cengo lihat bentukannya karena kayak yang cuma bakal exist di game gitu lhoo, kayak mustahil banget orang beneran bisa lewatin rintangan kayak gitu!! Dan setelah dua stage mereka kejar-kejaran sama waktu, di stage ketiga ini enggak pakai waktu karena memang SESUSAH ITU! Beneran yang bisa lolos kayaknya sedikit banget!

Yang paling serem adalah merayapi (?) dinding cuma pakai ujung jari-jari saking sempitnya itu tembok woy!! Urushihara-san yang dulu pernah clear sampai final stage dua kali, sampai bilang tenaganya sisa 5% doang sebelum merayap di dinding 😭😭

Dan dari stage ketiga ke final stage, yang lolos cuma bertiga 😭😭😭 Morimoto, Tada, dan Yamamoto.

Final stage tuh enggak se-halang-rintangan stage dua dan tiga sebenernya TAPI TINGGI BANGET WOY!! Dan cuma dikasih waktu 45 detik buat para peserta clear stage, UDAH GILA!! Mana pada kehabisan waktunya mepet-mepet kan yang nonton yang nyesek yaaa…

Ini buat yang mau tahu seperti apa rintangan-rintangan di Sasuke dari stage pertama sampai final stage, bisa lihat dari video ini yaa...


Oh iya aku tadinya mikir setelah Hikaru gagal, aku bakal udahan nontonnya. Tapi ternyata nonton Sasuke tuh memang seseru itu guys!! πŸ₯ΊπŸ₯Ί Acaranya sendiri berlangsung selama 5 jam dari jam 6 sampai 11 waktu Jepang (di kita jam 4 sampai jam 9 malam), tapi serius 5 jam itu enggak berasa karena seru banget!!

Asli selama ini tiap denger Hikaru ngomongin Sasuke tuh cuma bisa ikutan senyum karena memang lihat orang yang kita sayang excited sama sesuatu yang dia suka tuh nyenengin banget, dan akhirnya aku bisa paham sama perasaannya Hikaru yang selalu bilang Sasuke is fun! Bahkan pas dia habis nyemplung aja tuh dia masih sempat teriak “Tanoshii!! (it’s fun!!)” gituuu πŸ₯ΊπŸ₯ΊπŸ₯Ί

Aku suka banget sama positive vibes dari acara ini. Kayak semua peserta yang ikutan tuh memang karena suka Sasuke, bukan ngerebutin gelar juara atau hadiah.

Para pesertanya enggak kelihatan saling sikut-menyikut sama sekali, yang ada malah saling support. Tiap ada peserta yang lagi lewatin rintangan, selalu ada aja orang-orang yang neriakin ngasih semangat atau minimal nonton dengan excited dari pinggir. Contohnya Rinne dan Aji yang kayak lupa kalau mereka habis gagal, semangat banget mereka nontonin peserta lainnya dari samping stage. Gemes banget mereka sampai merinding pas ada peserta perempuan lolos stage pertama setelah beberapa tahun enggak ada yang lolos πŸ₯ΊπŸ₯Ί

Teruuuss walaupun acara ini kayak mengutamakan kekuatan dan stamina (yang kesannya macho gitu) tapi para pesertanya enggak pada segan ngeluarin air mata waktu mereka (atau teman seperjuangan mereka) gagal. Mau nangis yaa nangis aja gitu huhuhu tidak toxic masculinity deh, aku suka banget πŸ’–

Terus peserta yang ikutan Sasuke tuh beneran beragamnya beragam banget!! Aku enggak tahu agensi selain Johnnys apakah ada yang ngirim idolnya (eh ada sih dari grup 48/46 tapi lupa tapi yang mananya), terus ada komedian, atlet, youtuber, rakyat biasa pun banyak banget yang ikutan bahkan enggak jarang yang berprestasi.

Para Johnnys yang ikutan Sasuke:

Dan bukan warga Jepang aja yang ikutan. Ada peserta dari Amerika dan Australia yang aku ngeh kesorot.

Sama peserta perempuan pun lumayan banyak walaupun mereka enggak ada yang clear ke stage ketiga, tapi asli keren-keren deh para perempuan yang ikutan Sasuke ini πŸ‘πŸ‘πŸ‘. FYI kalau untuk perempuan, waktunya lebih lama 5 detik dibanding laki-laki.

Yaak~ begitu deeh cerita-cerita tentang Sasukenyaaa hahaha. Btw ini ada video yang bahas sejarahnya Sasuke, videonya panjang banget 4 jam wkwkwk aku aja belum sempat nontonin sampai habis πŸ˜‚


Sebenernya variety show yang rutin aku tonton tuh ada Sore Snow Man ni Yaresete Kudasai, tapi itu segmented banget sih kalau buat dibahas hahaha. Kebetulan memang pengin banget bahas tentang Sasuke juga, akhirnya ngajakin Hicha deh bahas tentang variety show buat J-Corner bulan ini hehehe.

Oh iyaaa, jangan lupa baca punyanya Hicha DI SINI yaaa πŸ₯°

Aku yakin mungkin beberapa temen-temen ada yang enggak asing sama Sasuke atau Ninja Warrior ini deeh, pas kecil pasti udah ada yang pernah nonton kan?? Kok maksa hahahaa…

eya.
Read More

Thank You 2022

Sunday, January 1, 2023

picture by maddibazzocco @ Unsplash


SELAMAT TAHUN BARU 2023!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


Gimana udah pada bangun habis begadang malam tahun baruan? Habis babakaran, main petasan/kembang api, atau habis tahun baruan ke Ancol? Wkwkwkk kenapa harus ke Ancol yak, kan masih ada Monas juga? πŸ˜‚

Kalau aku tahun baruannya ngonser… lewat streaming of course karena konsernya ada di Jepang. Nonton Kouhaku Uta Gassen sejak jam 5 sore, dilanjut Johnny’s Countdown dan tadinya mau lanjut another music festival di CDTV tapi entah kenapa internetnya makin malem makin bapuk 😀😀. Jadi setelah lewat jam 12, ngetweet selamat tahun baru, udah aja tewas.
Read More