(Doramatalk Ep.3) Dorama Yang Berpengaruh Pada Hidup

Friday, July 30, 2021


Selamat jumpa kembali di Doramatalk kolabnya Eya dan Hicha! πŸŽ‰πŸŽ‰

Ya ampun bulan Juli ini aku jarang ngurusin blog, blogwalking pun jarang, bales-balesin komen juga masih tersendatπŸ™ˆ eeh tahu-tahu udah jadwalnya posting Doramatalk ajaaa alias udah akhir bulan hahaha!

Bisa dilihat dari judul postingan yaa, di episode ketiga ini, aku sama Hicha bakal ngomongin dorama-dorama yang mempengaruhi hidup kami. Idenya dateng dari Hicha, enggak lama setelah kita publish episode kedua, lancar banget yaa sist idenya mengalir πŸ˜† 

Tapi terus aku mikir, dorama apa aja yaa yang sampai mempengaruhi hidupku yang super datar ini? Wkwkwk...

Oke, mungkin enggak sampai sejauh mempengaruhi yang sampai mengubah hidup banget, tapi yang jelas dorama yang bikin merenung selama atau setelah nonton, dan sedikit banyak ngasih pemikiran baru gituuu...

Walaupun bisa dibilang dorama yang bikin aku merenung habis nonton yaa banyak heu~ kadang yang ceritanya ringan juga bisa kebawa pikiran kalau udah sayang sama karakternya hahaha.

Oh iya, seperti biasa, sebelum aku mulai daftarnya, jangan lupa baca juga dorama-dorama yang berpengaruh ke hidupnya Hicha!

πŸ€

Daftar doramanya mungkin udah ada bocoran dari artwork yang jadi cover postingan yaa... Tapi mungkin banyak yang enggak tahu juga mana-mana aja judulnya hehehe...

Dozo~~


 Beach Boys 

Menceritakan dua orang laki-laki, Hiromi dan Kaito yang secara enggak sengaja bertemu ketika sama-sama 'melarikan diri' dari kehidupan mereka di kota dan berakhir di sebuah penginapan tepi laut yang dijaga oleh seorang pria paruh baya, Izumi Masaru dan cucu perempuannya, Makoto.

Hiromi dan Kaito punya sifat yang berbanding terbalik banget. Hiromi itu berisik dan ngasal banget sementara Kaito cenderung kalem dan terencana. Dan mereka punya masalah dan keresahannya masing-masing yang membuat mereka pada akhirnya lebih milih untuk menetap di penginapan tepi pantai yang mereka suka itu. Hiromi melamar sebagai pekerja di penginapan, sementara Kaito awalnya datang sebagai customer, tapi karena dompetnya hilang terpaksa deh dia ikutan Hiromi jadi bantu-bantu di penginapan wkwk.

Di awal-awal cerita, banyak dikasih lihat gimana Hiromi dan Kaito enggak pernah akur. Kebanyakan karena Hiromi yang suka banget godain Kaito yang lebih banyak diem wkwk. Tapi lama-kelamaan, karena terus bareng-bareng, mereka akhirnya bisa saling peduli dan memahami satu sama lain. Kaito belajar buat lebih membaur sama orang-orang, dan Hiromi belajar buat lebih peka sama perasaan orang lain. Hubungan mereka sama Masaru, Makoto dan orang-orang yang tinggal di sekitar pantai juga asik banget buat diikutin.

Also, Sorimachi Takashi dan Takenouchi Yutaka waktu masih muda belia bener-bener the next level Ikemen banget 😭😭

Jaman-jamannya dorama masih rutin tayang di saluran tivi ikan terbang wkwk... Sebenernya aku udah agak lupa, tapi karena beberapa waktu lalu sempat ada yang tiba-tiba mention dorama ini (dan para aktornya) di Twitter, aku jadi inget betapa sukanya aku dulu sama dorama ini.

Terus aku inget pernah nonton ulang sekitar tahun hmmm berapa yaa lupa wkwk, pokoknya masa-masa aku ingin resign dari pekerjaan aku waktu itu. Dan nonton ulang dorama ini sempat makin men-trigger keinginan aku waktu itu juga, lihat Kaito yang melepaskan pekerjaan dan kehidupan mapannya di Tokyo untuk jadi pekerja di penginapan tepi laut karena sebatas dia suka laut.

Rasanya kayak dikasih insight kalau kita bisa aja lhoo milih sesuatu yang kita suka walaupun bertentangan dengan pendapat orang-orang sekitar. Sayangnya tahun itu aku akhirnya mengikuti pendapat terbanyak dengan enggak jadi resign dan baru kerasa menyesal sekarang hahahaha.

Sampai pas nulis ini pun masih kepikiran kok bisa yaaa Kaito seberani itu wkwkwk...

Nonton dorama ini waktu kecil, mungkin cuma kepikiran waah asik ya kayaknya tinggal di rumah di pinggir pantai. Tapi kemudian rewatch pas udah dewasa dan di masa-masa quarter life crisis pula, rasanya kayak dikasih banyak bahan buat merenung.

Kalau hidup sebagai orang dewasa itu sama sekali enggak mudah. Banyak ketemu persimpangan jalan dan keputusan sulit yang harus diambil. Mau melarikan diri ke mana juga, ujungnya kita bakal tetap harus memilih.

Dan satu lagi, kayaknya Beach Boys ini yang mempengaruhi aku sampai sekarang jadi suka sama tontonan/bacaan yang kental dengan persahabatan cowok-cowok alias bromance hahaha.


 Pretty Proofreader 

Aku pernah bilang di sini enggak sih, kalau aku suka banget gimana Jepang suka bikin cerita dari sebuah profesi dan dikemas dengan sangat detail dan menarik? Pretty Proofreader salah satunya, yang mengisahkan Kono Etsuko, yang sejak SMA suka baca majalah fashion Lassy dan berambisi buat kerja di bagian editorialnya.

Setiap tahun Etsuko ikut setiap kali Lassy mengadakan wawancara, dan di tahun kesekian (jujur lupa tahun keberapa haha) akhirnya dia diterima... tapi bukan di editorial Lassy melainkan di bagian proofreading penerbitan yang juga menerbitkan majalah Lassy. Alasannya karena si kepala bagian proofreading merasa nama Etsuko cocok banget dengan pekerjaan itu (Kono Etsuko bisa disingkat jadi koetsu yang artinya proofread wkwk).

Dimulailah struggling-nya Etsuko sebagai proofreader yang mana dunianya sangat asing sama dia yang cenderung ramai dan heboh, sementara tim proofreader ini rata-rata tipikal pekerja yang serius dan di pikirannya beneran cuma kerjaaaaa aja.

Selain tentang Etsuko dan struggling-nya di dunia proofreading, di dorama ini juga nunjukin dinamika dunia kerja di penerbitan. Kayak Yukito yang bingung dengan karier menulisnya, Morio adik kelasnya Etsuko yang enggak tertarik sama dunia fashion tapi terjebak di editorial majalah fashion, atau Kaizuka si editor yang sering nyusahin Etsuko tapi juga sering dapet tekanan antara bos dan penulis yang dia tanganin.

Ini salah satu dorama favorit juga karena selain pemainnya adalah favorit aku yaitu Ishihara Satomi dan Suda Masaki, ceritanya pun mengingatkan aku ke diri sendiri dan cita-cita semasa kuliah.

Sebagai pembaca majalah Gogirl sejak awal kuliah, aku juga kayak Etsuko yang pengin banget suatu hari bisa kerja di Gogirl, apalagi jurusanku waktu kuliah pun rasanya bisa menunjang itu. Tapi entah kenapa dari dulu aku enggak pernah sekalipun nyoba ngelamar ke Gogirl, enggak tahu kenapa wkwk... sumpah kalau dipikir sekarang, kok ya bego? πŸ˜‚

Nah, terus dorama ini tuh ngajarin aku buat bisa menerima dan suka sama profesi yang kita jalanin walaupun enggak sesuai dengan impian atau rencana kita sebelumnya.

Kayak Etsuko yang tadinya merasa "apa sih kok gue nyasar di sini" tapi akhirnya dia bisa menerima dan menikmati pekerjaannya sebagai proofreader, bahkan sifatnya dia yang bertolak belakang sama rekan-rekan kerjanya pun akhirnya bisa diadaptasi sama yang lainnya.

Jadi kayak hmmm kerjaan aku sampai saat ini juga, mungkin enggak sesuai dengan impian aku dulu, tapi seenggaknya kita bisa menerima kalau pekerjaan kita juga bisa jadi menyenangkan kok dengan segala keterbatasannya. Walaupun yaa namanya juga kerja yang rutin dilakukan setiap hari yaa, kadang ada waktunya kita bosan dan mengeluh wkwkwk.

Dan bonus, fashion-nya Ishihara Satomi di dorama ini gemes-gemes bangeeet... mana selalu dibikin kayak kolasenya gitu! Tapi soal chemistry-nya kayaknya aku lebih suka lihat Satomi sama Munetaka Aoki di sini dibanding sama Sudacchi wkwk.


 Dele 

Dele.LIFE adalah sebuat perusahaan underground yang dijalankan oleh Kei, bernaung di bawah firma hukum yang dijalankan oleh kakak perempuannya, Mai. Dele.LIFE ini perusahaan yang memberi jasa menghapus data-data digital dari klien mereka yang meninggal.

Jadi, klien yang mendaftar ke Dele.LIFE, ketika terdeteksi perangkat digital (handphone atau laptop dll) mereka tidak aktif selama 48 jam, maka pihak Dele.LIFE akan mengkonfirmasi si klien ini kenapa. Kalau sudah meninggal, maka data-data mereka akan segera dihapus, sesuai dengan permintaan.

Awalnya, Kei bekerja sendirian dan dia enggak pernah terlibat secara emosional dengan pekerjaannya. Tipikal hacker bertangan dan berhati dingin gitu lah. Semuanya berubah saat Yutaro (yang direkrut oleh Mai) bergabung. Yutaro ini bisa dibilang anak muda yang polos banget dan punya empati yang sangat tinggi, berbanding terbalik sama Kei.

Nah, sejak kedatangan Yutaro, penghapusan data klien jadi enggak se-simple itu, karena Yutaro yang sangat berempati tinggi, suka penasaran/curiga ada apa-apa di balik kematian si klien. Dan Yutaro selalu mempertanyakan kenapa mereka harus menghapus data, memangnya enggak bisa di-keep aja sebagai memory buat yang ditinggalkan?

Habis nonton dorama ini, aku bengong semaleman. Terus kayak dibawa ke beberapa tahun sebelumnya, waktu aku kehilangan salah satu sahabat aku yang meninggal karena kecelakaan. Aku inget banget, beberapa saat setelah kepergian dia, aku sama yang lain tuh kayak tiap hari ngecek halaman Facebook dia. Kayak dengan begitu tuh, dia masih ada di sekitar kita gitu. Makanya di awal-awal nonton Dele aku tuh mikir kayak Yutaro, kenapa harus dihapus yaa data-datanya? Kenapa enggak disimpan aja buat kenang-kenangan orang yang ditinggal gitu?

Tapi, nonton setiap episode Dele dan tahu alasan-alasan kenapa para klien ini pengin data mereka dihapus setelah mereka meninggal, yaaa masuk akal sih memang alasannya. Enggak semua orang ingin meninggalkan kenangan yang menurut mereka enggak akan menyenangkan untuk orang-orang yang mereka tinggalkan.

Terus aku sendiri juga jadi mikir, apakah saat aku meninggal nanti, aku bakal ninggalin data-data digital aku ke orang-orang yang aku tinggalin? Gimana kalau mereka nemu hal-hal yang enggak pernah aku kasih tahu ke mereka semasa aku hidup dan ternyata hal itu bikin mereka kecewa sama aku?

Yaa mungkin kalau orang udah meninggal enggak akan tahu apa yang terjadi di dunia yang mereka tinggalkan, tapi berhubung aku masih hidup, jadinya yaa kepikiran kayak gitu hahaha.

Dan setelah menghabiskan 8 episode, ternyata aku suka banget sama konsep dari perusahaan Dele.LIFE ini 😊

πŸ€

Dari tiga judul yang dibahas, dua judul pemainnya Suda Masaki wkwkwk sekarang aku sendiri paham kenapa aku sayang banget sama Sudacchi hahahaha kagak nyambung!

gif from nonsense-elegy on Tumblr

Sebenernya kalau mau dibahas panjang, banyak banget sih hal-hal dari dorama yang berpengaruh sama hidup aku. Mau itu dalam hal kecil kayak kesukaan akan sesuatu, sampai yang ngaruh ke pemikiran juga kayak yang aku sebutin di atas tadi.

Masih ada dorama kayak Midnight Diner yang bikin aku mikir kok rasanya hangat sekali yaa dikelilingi orang-orang asing yang punya banyak cerita yang sangat insightful? Atau kayak Anone yang bikin aku ngeh kalau ada lho, orang-orang yang lebih menemukan cinta dari orang asing dibanding keluarganya sendiri.

Dan masih banyak lagi! Mungkin akan dibahas di tema-tema lainnya jadi biar enggak semuanya ditumpahin di sini hahaha... Padahal males aja nulisnya panjang-panjang 😝

Oh ya, dari ketiga judul di atas, yang bisa ditemuin secara legal cuma Pretty Proofreader, bisa ditonton gratis (dengan iklan) di WeTV! Tapi jangan kaget kalau judulnya berubah jadi Korektor Cantik wkwkwk karena aku sendiri masih suka terkaget-kaget sama judul-judul yang diubah ke Bahasa Indonesia sama tim WeTV wkwkwk...

Semoga ada yang tertarik sama judul-judul yang aku sebutin di atas. Tontonlah dan biarkan dorama-dorama itu membuat kalian merenung hahahaha πŸ˜‚

Atau ada yang udah nonton?

Kalau kalian sendiri, gimana nih? Pernah enggak sih, ketemu tontonan yang sampai mempengaruhi hidup?

eya.

8 comments

  1. Yaampuun... Beach Boys ini udah lama banget, kan, ya? Kayaknya lebih lama dari Strawberry on the Shortcake, dorama yang pertama kali kutonton di channel ikan terbang. Wkwkwk.

    Aku juga suka banget dengan Pretty Proofreader. Sempat bikin geleng2 kepala, kok ya bisa-bisanya orang Jepang kepikiran bikin dorama tentang pekerjaan yang nggak banyak orang tau tentang eksistensinya. Dorama ini juga salah satu dari banyak doramanya Ishihara Satomi yg kusuka. Selain Unnatural sama Unsung Cinderella. Kayaknya doi emang udah paling pas lah main di dorama bertema pekerjaan. Hahaha.

    Aku baru ngeh, ternyata Dele ini yang main Sudacchi sama Yamada Takayuki. Baru sempat liat di poster, kirain yang main Yoshizawa Ryo *jauh banget, ya? :))*

    ReplyDelete
    Replies
    1. yesss beach boy, terus SOS,, dulu ga pernah ketinggalan

      Delete
    2. Bangeeet tahun 1997 Hichaaa hahaha... Masih pada muda belia itu para om-om juga di situ πŸ˜‚πŸ˜‚

      Iyaa bener ada aja idenya orang Jepang kalau udah drama yang berhubungan sama profesi pekerjaan yaaa? Hicha kalau film udah pernah nyobain nonton The Great Passage (tentang pembuatan kamus) sama How To Build Mazinger Z's Hangar (tentang kerjaan orang-orang konstruksi bendungan), ini dua-duanya juga recommended bangeeet bahas kerjaan yang enggak banyak orang cari tahu πŸ˜†

      Hicha lihat poster yang mana kok bisa jadi Yoshizawa Ryo hahahaa... Iyaa mana Sudachi lagi gondrong ponian jadinya gemes, kalau Yamada Takayuki yaa gitu jadi mas-mas dingin dan orientasinya cuma kerja kerja kerja wkwkwk

      Delete
  2. beach boys sukakk banget ini
    yess dulu indosiar tuh tempatnya drama yang apik-apik, lah kok sekarang isinya makin geje :D

    rasanya dulu nggak mau ketinggalan episode tontonan beach boys, dipantengin kalau bisa di depan tv
    ini masih seangkatan sama anchor women, long vacation juga
    aku kira semuanya mempengaruhi ke hidup aku ya, kayaknya yang paling paling adalah anchor women, aku suka jurnalistik, broadcasting juga. jadi nontonin drama tentang dunia broadcasting ini seruuu
    mungkin karna almarhum bapak aku kerja di RRI waktu itu, jadi udah terbiasa sama dunia kepenyiaran

    iya mba Eya, aku heran nih judul di wetv diubah ke Indo,aneh aja jadinya hahaha
    awalnya temen yang ngasih tau rekomen wetv, ehhh aku jadi bingung karna judulnya berubah
    jadi sekarang masih sering buka di viu atau iqiyi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sekarang isinya sinetron azab yaaa Mba wkwkwk

      Sama jamannya masih disertakan yaa lagu pembukanya wkwkwk jadi keinget lagi lagu pembukanya Beach Boys yang Hiromi sama Kaito mainan di pulau terpencil wkwkwk... Iyaa Anchor Woman juga bagus bangeeett mana Takizawa Hideaki masih kinyis-kinyis bangeet huhuhu... Memang Jepang paling jago bikin dorama yang berhubungan sama kerjaan, bikin kita dapet wawasan baru πŸ˜‚

      Tapi kalau nyari pakai judul asli masih ketemu juga kok Mba, cuma pada kerajinan aja ini diganti ke judul Indonesia wkwkwk...

      Delete
    2. hahahaha betul mba ey, isi tayangan indosiar yang judulnya aneh bin ga masuk akal buatku, kok ya nemu ckckckck

      nahh kan anchor woman ini membekas banget di aku, saking sukaknya dan waktu si hideaki masih kiyut gitu, astagahhh hahahaha

      Delete
  3. Kak..aku cuman mau komen. Suka banget sama thumbnailnya πŸ˜πŸ˜„πŸ‘πŸ‘ *gak penting* wkwkk

    ReplyDelete
    Replies
    1. HAHAHAHAHAHA makasiiiihh Rekaaaa πŸ˜†πŸ˜†

      Delete