Alice In Borderland, Not In Wonderland?

Sunday, January 10, 2021


Ya ampun maafkan aku guys ngasih judul garing banget 😔

Bulan Desember kemarin girang banget rasanya pas Netflix ngeluarin trailer Alice in Borderland. Ada beberapa alasan yang bikin aku girang tentu saja.

Pertama, karena setelah setiap saat ngomel karena katalog dorama (drama Jepang) di Netflix sedikit banget apalagi filmnya ya jelas seneng bangeeett tahu-tahu dihadirin dorama produksinya Netflix sendiri yang diangkat dari manga karya Haro Aso. Mana lihat dari trailer aja udah menjanjikan banget premisnya uuuwww...

Kedua, Yamazaki Kento and Tsuchiya Tao's reunion tentu sajaaa! Huhuhu aku suka banget lihat chemistry mereka berdua di Orange dan di real life pun keduanya berteman baik. Akting mereka pun yaaa enggak perlu diragukan lagi, mengingat Yamaken juga disebut-sebuh sebagai Reza Rahardiannya Jepang wkwkwk dan kalau ada yang nonton 8-Year Engagement, pasti tahu lah kualitas aktingnya Tsuchiya Tao tuh sebagus apa.

Ketiga, premisnya udah bikin penasaran banget! Tiga orang sahabat (jangan sambil nyanyi lagunya Ninja Rintaro yaa wkwk) yang menemukan Tokyo dalam keadaan kosong begitu keluar dari toilet di stasiun Shibuya dan tiba-tiba mereka terjebak dalam permainan yang mempertaruhkan nyawa mereka.

Begitulah, pokoknya happy banget denger kabar tentang Alice in Borderland doang hahaha! Dan tentu saja begitu kedelapan episode sudah tersedia, enggak pakai ditunda lagi langsung nonton doong! Delapan episode habis dalam 3 hari, karena aku enggak sekuat dulu lagi begadang wkwkwk.

Oke, sekarang mari kita kita masuk ke sinopsis!


Arisu (Yamazaki Kento) adalah seorang NEET (Not in Education, Employment and Training) alias pengangguran yang setiap hari kerjanya hanya main game. Setelah diceramahi oleh adiknya karena dia mangkir dari interview kerja di kantor adiknya, Arisu memutuskan untuk keluar dari rumah. Dia pun menghubungi kedua sahabatnya, Karube (Machida Keita) dan Chota (Morinaga Yuki) dan kebetulan keduanya sedang bermasalah dengan pekerjaan dan urusan masing-masing.

Mereka pun bertemu di Shibuya dan ngobrol-ngobrol sampai tiba-tiba terjadi kericuhan di jalanan Shibuya dan mereka bertiga refleks lari dan sembunyi di dalam bilik kamar mandi stasiun Shibuya.

Seperti yang udah disebut di atas, sekeluarnya mereka dari bilik, mereka menemukan Shibuya sudah kosong melompong. Hanya sisa mereka bertiga, seolah semua orang lenyap begitu saja. Shibuya, kosong. Takjub enggak lo?

Walaupun bingung, tapi awalnya mereka masih menikmati kekosongan Shibuya. Sampai akhirnya sebuah pengumuman menyapa dan memancing mereka untuk ikut bermain game di sebuah gedung kosong. Dari sinilah petualangan mereka di dunia yang sangat asing ini dimulai. Dan mereka harus mempertaruhkan nyawa dalam setiap game yang mereka mainkan, kalau mereka enggak turut serta bermain game, mereka akan kehabisan visa dan dibunuh oleh laser yang seolah ditembakkan dari langit.

Se-Tokyo kosong bener-bener kosong | pic from @NetflixID on Twitter

Salah satu yang bikin aku tepuk tangan dari Alice in Borderland selain premis menarik dan plot yang rapi banget jelas adalah sinematografinya. Suasana yang diciptakan bener-bener mendukung jalan ceritanya yang penuh misteri dan pertanyaan.

Gimana enggak merinding coba lihat jalanan Tokyo yang biasanya ramai ini bener-bener sepi?

Tahu kok, itu banyak pakai green screen, tapi tim produksi berhasil banget bikin semuanya terlihat asli. Makanya sempat banyak yang ngira ini syutingnya pas Tokyo lockdown wkwkwk. Dan sempat lihat juga ada yang sharing foto waktu Tokyo lagi semacam PSBB tuh beneran sepi banget walaupun enggak se-eery di Alice in Borderland.

Alice in Borderland disutradarai oleh Sato Shinsuke yang juga mensutradarai film yang punya vibes sejenis kayak I Am A Hero dan GANTZ, dan filmnya yang cukup booming juga kemarinan tuh Kingdom (bukan yang drama Korea) yang juga diperankan oleh Yamazaki Kento. Udah ahlinya bikin film adaptasi manga dan anime lah bapaknya.

Dan tentu saja Alice in Borderland diwarnai oleh karakter-karakter yang dibuat dengan sangat baik. Bahkan yang munculnya sebentar pun bisa banget bikin sayang huhu.


Dimulai dari pemeran utama kita, Arisu Ryohei, si pengangguran yang hobinya main game. Aku biasanya punya kecenderungan sebel sama pemeran utama dari film-film sejenis ini. Tapi sepanjang ngabisin 8 episode Alice in Borderland, aku enggak berhenti simpatik sama Arisu. Ikut tegang bareng Arisu, berharap dia bisa segera nemuin jalan keluar dari game yang dia mainkan, nangis putus asa bareng Arisu, sampai pas Arisu bener-bener putus asa itu rasanya pengin meluk huhuhu.

Arisu enggak digambarkan sebagai hero yang serba tahu (ataupun sok tahu), serba bisa dan enggak kenal takut. Justru kenapa aku bisa simpati sama Arisu adalah karena dia seorang hero yang sangat manusiawi. Dia ketakutan, dia enggak atletis dan serba bisa, dia butuh orang lain buat bantuin dia. Arisu cerdas, keahliannya bermain game banyak terpakai di masa-masa survival-nya, tapi ada kalanya dia saking takut dan paniknya sampai enggak bisa berpikir jernih gimana menyelesaikan game. Dan menurutku ini salah satu poin kenapa Arisu adalah karakter yang sangat bagus.

Kedua adalah Usagi Yuzuha yang diperankan dengan sangat baik oleh Tsuchiya Tao. Sumpah aku udah suka banget sama aktingnya Tao sejak nonton 8-Year Engagement, makin naksir sama mbaknya gara-gara perannya sebagai Usagi yang badass banget! Biasanya lihat Tao tuh sering jadi cewek-cewek manis, di sini keren banget sebagai heroine yang awalnya terlihat sangat penyendiri, dingin dan susah didekatin.

Dan karena dia awalnya terlihat dingin, dia bukan tipikal karakter cewek cool yang menolak semua orang yang mau berteman dengannya. Usagi punya sisi vulnerable-nya sendiri, di mana ini yang bikin karakternya lebih menarik. Mungkin rada ngingetin ke Brienne of Tarth dari Game of Thrones, walaupun enggak sekeras Brienne, tapi mereka sama-sama karakter wanita tangguh yang juga punya sisi vulnerable, dan itu keren!


Dan enggak usah diragukan lagi lah chemistry antara Tao dan Yamaken, orang aslinya aja sahabatan yaa gampang banget lah  pastinya nunjukin dynamic antara Arisu dan Usagi di serial ini.

Pemeran-pemeran pendukung di sini pun semuanya bikin sayang huhu... Seperti Karube dan Chota, kedua sahabat Arisu yang perannya bener-bener bakal menunjang perkembangan karakter Arisu di sepanjang serial, bukan cuma tempelan doang.

Berapa kali aku harus bilang kalau aku sangat lemah sama cerita dengan persahabatan para cowok di dalamnya, Alice in Borderland kembali menghadirkan hal itu dengan persahabatan Arisu, Karube dan Chota yang sangat manis.


Dua pemeran pendukung lain yang aku suka adalah Chisiya (Murakami Nijiro, yang awalnya aku kira itu Mizushima Hiro yang udah lama banget vakum dari dunia perdoramaan hahaha), si luar biasa cerdik yang selalu terlihat tenang. Kecerdikan Chisiya ini bikin orang-orang ogah jadi musuhnya. Kalau enggak bisa jadi temannya, mending enggak kenal sekalian aja.

Satunya lagi adalah Kuina (Asahina Aya) yang enggak kalah badass juga dari Usagi. Dari awal kemunculannya dia selalu terlihat bareng Chisiya, kayaknya mereka udah cukup lama jadi partner di Beach. Tapi meskipun begitu dia enggak sepenuhnya percaya dan bisa menebak apa-apa aja rencana Chisiya. Adegan pertarungan Kuina dengan si Samurai adalah salah satu pertarungan terbaik yang pernah aku lihat!


Menurutku, tambahan nilai plus buat Alice in Borderland ini adalah mereka punya karakter-karakter perempuan yang keren-keren. Selain Usagi dan Kuina, masih ada beberapa deretan karakter perempuan badass lainnya. Bukan cuma tempelan atau untuk meramaikan cerita, tapi bener-bener dibuat dengan keren. Apalah si Eya enggak punya kosakata lain selain keren zzzz.

Aaaaahh pokoknya bisa dibilang Alice in Borderland adalah serial terbaik yang aku tonton di tahun 2020! I love everything about this series huhuhu. Makanya aku berusaha sebisa mungkin enggak spoiler bikin review-nya karena aku pengin lebih banyak lagi orang yang penasaran dan tergoda nonton Alice in Borderland hehehe biar Netflix semakin yakin buat munculin lebih banyak lagi dorama dan film Jepang wk.

Aku sendiri belum baca manganya, yang ternyata udah cukup lama terbit di Indonesia yaa? Tapi menurut beberapa teman yang udah baca, Alice in Borderland garapan Netflix ini jelas bukan live action yang gagal. Beberapa hal tentu ada yang beda, tapi menurut mereka perubahannya enggak bikin ceritanya jadi jelek sama sekali. Mungkin aku bakal baca kalau nemu source legal buat baca manganya, soalnya aku udah tobat baca scanlation manga ilegal hehehe.

Oh ya, sering ditanyain nih sama beberapa teman yang penasaran tapi takut dengan adegan berdarah-darah. Aku juga pas mau mulai rada khawatir soalnya beberapa orang bilang Alice in Borderland cukup gore, dan mengingat betapa disturbing-nya film-film gore Jepang, tentu bikin ketar-ketir kita-kita yang lemah sama darah kaan?

Tapi menurutku sendiri setelah nonton, Alice in Borderland sangat aman kok. Enggak ada adegan gore berlebihan yang sampai bikin mual. Kalaupun ada darah, yaa ada, orang namanya orang ditembakin ya keluar darah. Tapi enggak yang berlebihan sampai bikin mual kok.

menyertakan salah satu ke-badass-an Arisu dan Usagi (Alice and White Rabbit)

Jadiii... yang enggak suka film-film gore, Alice in Borderland aman kok, enggak usah ragu buat nonton hehehehe. Siapin aja hati karena genre survival gini pastinya bikin capek hati ohohoho.

Buat yang udah nonton, aku sangat menantikan komen kaliaaaannn uhuhuhu happy sekali kalau ada yang suka juga sama dorama ini! Komen-komen yaaa biar kita bisa ngobrol 😍

Penasaran juga, setelah nonton ini apakah kalian deg-degan kalau keluar dari WC umum, kepikiran orang-orang di luar sana udah pada menghilang wkwkwk.

eya.

20 comments

  1. Aaak, aku sampe nahan pipis nih pas ngeliat postingan ini di TL 1m1c :)))

    Akhirnya ada juga teman blogger yang bahas serial ini. Aku juga suka banget dan udah nunggu2 sejak Kento (akrab yaah wkwkwk) posting di IGnya. Tapi rada khawatir juga karena pernah kecewa di Todome no Kisu.

    Aku juga baru tau kalau doi bisa disebut Reza Rahadian-nya Jepang. Karena IMO dia itu bukan tipe aktor yang memang dari sononya berbakat akting. Tapi memang berkembang banget apalagi kalau dibandingkan sm pas awal-awal muncul. Bisa dibilang bertumbuh banget kemampuan aktingnya. Dari yang kaku gimana gitu di Clone Baby sampe di Good Doctor dan sekarang di AiB, bikin jadi makin sayaaang *mulai halu :)))*

    Untuk hubungan Kentao sendiri juga ga berasa lagi ya Keita-Mare dan Kakeru-Nahonya. Beneran yg sekarang tu ngeliatnya Arisu-Usagi. Dan di dunia nyata juga dua2nya tipe artis yang humble gitu (Kento dengan sisi bocahnya, Tao dengan caption IGnya yang udah kayak essay tapi isinya sweet semuaaa), jadi bikin pengen nge-ship aja gitu... *fangirl maksa XD*

    Terus, baru nyadar kalau pemeran Chisiya mirip Mizushima Hiro. Pantes asa wajahnya familiar gitu... :))

    Eniwei, makasih mba eya untuk tulisannya... sungguh bikin sisi fangirl-ku girang pengen loncat2. Mau nulis sendiri kok ya kayaknya bakal spoiler dan bias banget XD.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya ampun Mba Hicha kenapa sampe nahan pipis huhuhu :))

      Wkwkwkwk akrab doong kan sama idola :)) Setuju banget, dulu awal-awal kenal Kento tuh kayak ekspresi muka aja kadang dia susah yaa, sekarang udah jago banget ekspresinya. Ekspresi sedih bisa ngajak ikutan sedih, ekspresi putus asa bikin pengin meluk, ekspresi lucu bikin tambah sayang hahaha!

      Bener juga yaaa Tao kalau bikin caption IG selalu panjang-panjang hahaha.. Ini berdua kayak semacam tumbuh bersama ga siih, kenal dari masih remaja, sekarang sama-sama jadi aktor hebat huhuhu berasa jadi orangtuanya aja ini bangganya wkwk. Btw Mba Hicha nonton 8-Year Engagement ga? Di situ aktingnya Tao luar biasa banget, chemistry sama Sato Takeru pun gemesin banget sampe pengin jodohin beneran *lhooo*

      Pertama Chisiya muncul aku langsung "HAH MIZUSHIMA HIRO?? MAIN DORAMA LAGI DIA??" tapi kok kayak ada yang beda, terus googling eh ternyata memang bukan wkwkwk Papa Hiro masih betah hiatus huhuhu

      Padahal aku juga pengin tau niiih kalau Mba Hicha nulis review-nya, akupun nahan banget buat enggak spoiler karena kayak pengin nyeritain semua isinya gitu lhoo hahaha terlalu keren dorama ini :))

      Delete
  2. Selain Sweet Home, Alice in Bonderland adalah salah satu serial yang sudah masuk watclist saya. Mungkin sudah pernah saya bilang kalo tahun ini mau explore dorama.

    Saya pernah sekali waktu nonton sekilas I Am a Hero, jadi pengen nonton lagi. Tahun kemarin nonton Survival Family. Seru euy. Kayaknya I Am a Hero punya vibes serupa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sweet Home juga masuk watchlist-ku nih Rahul, cuma belum jadi-jadi mau nonton huhuhu.

      I Am A Hero itu termasuknya bagus tapi underrated sih, karena kalah populer sama film-film tema zombie sejenisnya padahal dari segi cerita bagus. Oooh Survival Family juga salah satu film tema survival yang bagus tuuh.. Sepakat vibes-nya mirip-mirip juga sama I Am A Hero.

      Delete
    2. Katanya, Sweet Home ngga kalah bagus kak Eya. Saya sudah baca impresi teman-teman yang sudah nonton. Kebanyakan bilang bagus.

      Barusan ngecek di Netflix, ternyata I Am a Hero ngga ada. Sedih. Saran teratasnya #Alive, tapi saya udah nonton

      Delete
    3. Iya nih, kayaknya bakal segera mulai nonton Sweet Home haha

      Nah ituu dibanding serial, film Jepang justru lebih sedikit lagi di katalognya Netflix. Makanya berharap banget dari suksesnya Alice in Borderland ini jadi makin nambah daftar dorama dan film Jepangnya huhu

      Delete
  3. Kak Eya, waktu pertama aku lihat pemeran utama cowok, langsung berpikir bahwa mukanya mirip Vic Zhou deh 🤣

    Anyway, aku nggak nonton seri ini tapi nonton eps akhirnya 🤣. Eps 1-7 udah diceritakan duluan sama Prikitiew 🙈 namun, walaupun aku hanya nonton eps akhirnya, aku bisa bilang bahwa konsep ceritanya bagus dan akting para pemeran juga bagus. Aku cukup penasaran apakah akan ada season ke-2nya karena endingnya yang begono 😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masa siih? Apa karena model rambutnya mirip-mirip Vic Zhou jaman muda? (Aku ga tau rambut Vic Zhou sekarang gimana wkwk). Kalau menurutku Vic Zhou mukanya lebih ganteng dan lembut, kalau Kento lebih ke manis dan kekanakkan gitu ahaha.

      Liaaa kenapa cuma nonton eps terakhir hahahhahaa! Banyak yang seru lho padahal adegan-adegannya dari episode pertama aja. Dan bakal ada season duaaa udah diumumin tapi belum tau kapan hahaha... Emang endingnya masih misteri banget, bikin kesel pas beres nonton :)))

      Delete
  4. Aku kayaknya mau nonton ini kak, asli gara-gara baca ulasannya kak Eya yang sungguh menggoda kejepangan ku ini #halah

    anwy, Kento itu mengingatkan aku sama pemeran utama Series sweet home, entah apa kesannya mirip, model rambutnya serupa pula, dan lagi kedua series ini juga sama-sama heboh. Dari premis nya ini udah jepang banget ya kak, wkwkwk lagi-lagi aku teringat dengan satu webtoon yang mirip kayak Alice in Borderland juga, sama-sama berjuang mempertahankan nyawa lewat sebuah games..

    aku mesti langganan netflix lagi deh ini kayaknya :D, makasih ya kak Eya reviewnya bagus sekali...!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaah asiiik wkwkwk aku senang kalau berhasil ngeracunin orang sama tontonan yang aku suka :)))

      Iyaaa banyak banget yang memiripkan mereka lhoo, apalagi karena Alice in Borderland dan Sweet Home munculnya berdekatan dan dengan tema hampir mirip juga. Sama lagi kaaan, si pemeran utama Sweet Home juga pengangguran dan sukanya main game (sempat baca webtoon-nya dulu sebentar).

      Waah makasih Rekaaa, padahal aku kalau nulis review tuh beneran subjektif dan seenak jidat aja nulisnya hahaha... Ayoo ayooo Reka nonton Alice in Borderland buruan *maksa* :))

      Delete
  5. Aku sepanjang baca sinopsis udah nyiapin beberapa pertanyaan, salah satunya kenapa ada banyak orang lagi itu di salah satu fotonya? Tapi gajadi soalnya Kak Eya gamau ngasih spoiler di sini🤣🤣🤣

    Usagi badannya atletis banget😭😭😭 Kak Eya udah nonton Sweet Home belum? Jadi adegan gore serial ini nggak ada apa-apanya dibanding Sweet Home?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha karena ada banyak orang yang berkumpul di satu tempat gitu Endah, di foto itu ada yang teman dan ada juga yang lawan, kalau dibahas semua nanti spoiler dan kepanjangan hahahaha

      IYaa ga kebayang gimana latihannya Mba Tao sebelum syuting huhuhu... belum Endaaah wkwkwk tadinya mau bikin perbandingan karena ceritanya setipe dan pemeran utamanya mirip-mirip, tapi ga jadi karena belum nonton Sweet Home HAHAHAHA... Kalau dari sekilas potongan-potongan yang aku lihat sih kayaknya Sweet Home tuh lebih gore deeeh

      Delete
  6. Eyaaa..!! Apa kabar?
    Udah lama g main ke sini buat nyapa kamu!
    Eh sekalinya dateng dan baca update soal Alice in Borderland.
    Yang sebenernya akupun belum menontonnya XD

    Seperti yang kamu tulis di penutupan, aku tipikal orang yang g bisa nonton honor dan gore sendirian. Aku butuh teman buat nonton serial atau movie macam gini :(
    Jujyur, sungguh sad.. suka iri sama orang-orang yang bisa nonton serial beginian. Even nonton film yang temanya medical aja aku udah merinding, g kuat melihat adegan operasi. Untungnya, di kehidupan nyata, aing g takut-takut amat sih, hahaha..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pipiiitt kabar baiik, kamu apa kabar?
      Udah lama ga nongol niih, masih sibuk kah?

      Beneer, ada temenku juga hobii banget nonton yang gore-gore sampai kayaknya udah kebal, yang menurut kita cukup gore, menurut dia biasa aja 😅 Mungkin kalau di dunia nyata enggak dibarengi drama kali Pit, jadinya biasa aja, beda kalau di film/serial kaan? Ahahaha...

      Btw Alice in Borderland enggak gore kok, masih aman, ayook nontoon bagus banget ini *meracuni*

      Delete
  7. Aduhhh di netflix lagi banyak series yg bagus2 yah... Sweet home, alice in borderland (saya belum nnton sih) karena masih proses namatin cek toko sebelah season 2.. heheh, udh gtu ada Winx Fate juga. Hahaha
    Terus ada jurassic world cretaceous (kartun), pokemon.. hahaha dll. Kadang smpe pusing mau nnton yg mana dluan.. heheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sweet Home niih belum sempat nonton akuuu huhu. Cek Toko Sebelah series ini seru juga yaa kayaknyaa? Banyak yang ngomongin juga, tapi ini lebih fokus di ceritanya Koh Afuk yaa?

      Ih bener banget Mas Bayu, kadang saking bingungnya sampai akhirnya malah nonton film-film yang udah pernah ditonton dulu wkwkwkwk

      Delete
  8. Justru aku sedang mencari banyak review utk mantepin hati nonton ini mbaaa :D. Diorama bisa dibilang aku jaraaaaaaang banget nonton. Pernah sekali itupun ga tamat, Krn ga dapet feel nya. Tapi kalo ada drama yg diulas keren banget begini, ya kdg terbujuk sih. Apalagi genre thriller, horor , survival, itu favoritku Krn bikin tegang :D. Makin Gore sebenrnya makin suka hahahhah. Tp asal jalan ceritanya seru, gpp juga sih ga terlalu sadis.


    Ok, jd amat sangat rekomen yaaa :D.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mba Fanny pernah nonton dorama apa yang ga cocok? Soalnya memang kebanyakan temenku yang suka drakor pas nonton dorama pada ga greget katanya hahaha.. Tapi kalau aku boleh melebihkan, Alice in Borderland ini ceritanya udah setara kualitas film siih, pace-nya ga lambat dan tegang-tegangnya semua dapet.

      Jadi betuuull, sangat rekomen Mba Fannyy hehehe semoga Mba Fanny sukaaa

      Delete
  9. dan aku belom nonton hahaha
    waktu itu baca di post siapa gitu lupa, apa mba rey, lupa dah :D
    dilihat dari judulnya menarik, kalo selama ini Alice in wonderland, lahh ini in borderland.
    belum baca reviewnya, aku udah bikin perkiraan sendiri.. ooo mungkin ini semacam konflik ketika di perbatasan hahaha
    ada action actionnya begini seru juga buat ngisi kegabutan dirumah ya ini. banyak banget list aku ya

    ReplyDelete
  10. Setelah nonton, balik lagi untuk baca ulang ini. Menyenangkan sekali jika tidak punya teman diskusi tapi bisa baca tulisan menarik tentang hal yang kita suka 😆

    Awalnya, saya pikir Usagi itu master gamenya. Karena genre seperti AiB ini perlu banyak menyimpan curiga dengan karakter yang mencurigakan atau bahkan sangat tidak mencolok.

    Sepanjang episod, jadi ngingetin saya dengan film Saw campur The Walking Dead 😆 Pertama kali nonton itu rasanya yah seperti ini. Apalagi kalo Arisu dkk berhasil menyelesaikan permainan

    ReplyDelete