Maaf kalau judul postingan ini mengecoh karena yang bakal aku bahas bukan film-film horror sebenernya hehe.
FYI, aku adalah tipe orang yang bakal mikir seribu kali sebelum nonton film horor. Karena aku dari dulu penakut banget, kalau abis nonton horor pasti enggak bisa tidur lah, ke kamar mandi takut lah, denger suara aneh sedikit langsung parno. Butuh banyak pertimbangan banget lah kalau mau nonton horor. Kayak waktu mau nonton Pengabdi Setan beberapa bulan lalu, mikir mau nonton apa enggak aja lama dan mikirin dampaknya bakal gimana hahaha. Walaupun pada akhirnya tetep nonton—di siang hari—dan alhamdulillah enggak terlalu takut setelah nonton. Tapi tetep aja, aku masih perlu mikir seribu kali sebelum nonton walaupun udah enggak sepenakut dulu hehehe.
Oh ya, ini aku bukan mau bikin review Pengabdi Setan yaa hehehe. Aku mau sharing tiga film yang aku tonton pas libur lebaran kemarin (iya tahu liburnya udah lama lewat), dan entah ini kebetulan macam apa, tiga film yang kutonton secara berurutan adalah film hantu atau berhubungan dengan dunia orang mati. Wow. Beneran, ini enggak disengaja. Baru ngeh pas masukin ke thread film aku di twitter, kok ini tontonanku film hantu semua ya?
Tapi ketiga film hantu ini sama sekali enggak seram apalagi bikin parno setelah nonton. Justru bikin emosional dan terharu hahaha iya lah, orang genrenya juga drama sih sebenernya. Cocok buat kalian-kalian yang enggak suka nonton horor. Tenang aja, hantu-hantunya enggak ada yang bikin takut kok, malah bikin sedih dan terharu. Aku review berdasarkan urutan aku nonton ya, cekidot...
Coco (2017)
Di Meksiko sana, ada tradisi yang bernama Dia de los Muertos atau kalau diterjemahin jadi Hari Orang Mati, perayaan untuk mengingat keluarga kita yang udah lebih dulu meninggalkan dunia. Nah setting di film Coco adalah saat perayaan Dia de los Muertos ini. Miguel, seorang anak laki-laki dari keluarga pengrajin sepatu turun-temurun yang bercita-cita menjadi musisi seperti idolanya, Ernesto de la Cruz sang penyanyi legenda di Meksiko. Tapi sayangnya, keluarga Miguel sendiri melarang seluruh anggota keluarganya untuk mendengarkan musik apalagi menjadi musisi, karena kakek canggah Miguel dulu meninggalkan keluarganya demi bermusik. Miguel yang memang memiliki bakat dalam musik sering diam-diam latihan nyanyi dan menulis lagu, dia bahkan punya ruangan rahasia di atap untuk bermusik. Dan suatu hari saat keinginannya untuk mengikuti ajang pencarian bakat yang bertepatan dengan Hari Orang Mati, Miguel malah menemukan fakta kalau dia punya hubungan darah dengan Ernesto de la Cruz.
Miguel nekat lari dari rumah setelah gitarnya dirusak oleh sang nenek. Dia mencuri gitar milik Ernesto de la Cruz yang dipajang di makamnya dan karena inilah Miguel malah terjebak masuk ke dunia orang mati. Dia harus mendapat restu dari keluarganya yang sudah meninggal untuk bisa kembali ke dunianya. Tapi dia malah ketemu sama Mama Imelda (nenek canggahnya yang melarang musik di keluarga mereka) dan tentu saja Mama Imelda mau memberikan restu Miguel untuk kembali asal dia berhenti bermusik. Miguel kabur lagi dan memilih mencari Enesto de la Cruz untuk meminta restunya supaya dia bisa tetap bermusik. Di tengah pelariannya, Miguel bertemu 'seorang' arwah bernama Hector yang mengaku mengenal Ernesto dan dia bersedia membantu Miguel bertemu Ernesto asalkan Miguel mau membawakan foto Hector ke anaknya di dunia orang hidup.
Pas Coco tayang di bioskop, aku sempat mau nonton sebenernya tapi enggak ketemu waktu yang pas hehe jadilah baru nonton kemarin pas libur. Pixar beneran yah, paling jago kalau bikin cerita-cerita emosional kayak gini hahaha. Walaupun ada beberapa plot yang udah ketebak, tapi sama sekali enggak mengurangi tingkat emosionalnya sih, menurutku. Tapi entah kenapa aku yang biasanya cengeng, enggak sampai nangis sih pas nonton Coco padahal scene-scene terakhir itu bener-bener mengharukan deh. Kayaknya karena pas nonton, konsentrasiku agak keganggu karena nontonnya sambil bolak-balik ke dapur karena dipanggil sama ibu hahaha maklum nonton ini sehari sebelum lebaran.
Ada satu hal yang menganggu waktu baru mulai nonton. Kenapa film ini judulnya Coco dan bukannya Miguel aja karena kan pemeran utamanya Miguel? Sementara Coco sendiri adalah nama ibu dari neneknya Miguel (nenek buyut ya, berarti?). Mama Coco inilah anak yang ditinggalkan ayahnya demi musik. Dan walaupun scene Mama Coco sedikit banget, tapi memang peran dia sangat penting untuk film ini. Dan entah kenapa karakter Mama Coco ngingetin banget sama almarhum embahku hehehe. Kalian kayaknya perlu siapin tissue kalau mau nonton ini.
Along with the Gods: The Two Worlds (2017)
Kim Ja Hong, seorang petugas pemadam kebakaran yang meninggal saat bertugas, dinobatkan sebagai arwah mulia karena kebaikannya selama hidup. Dengan menjadi arwah mulia, Kim Ja Hong jadi punya kesempatan untuk reinkarnasi dan bertemu kembali dengan ibunya lewat mimpi sang ibu. Tapi sebelum sampai dia diperbolehkan reinkarnasi, Kim Ja Hong harus melewati 7 pengadilan akhirat selama 49 hari, ditemani oleh tiga malaikat bernama Gang Rim, Hae Won Maek dan Duk Choon.
Jadi arwah mulia enggak membuat perjalanan Kim Ja Hong di akhirat mulus ternyata. Dewa-dewa enggak segampang itu mempersilahkan Kim Ja Hong lolos begitu aja dari persidangan. Semua perbuatan Kim Ja Hong selama hidup, dari yang baik sampai buruk semuanya dibahas. Dan sekecil apapun dosa yang dia lakukan, termasuk kebohongan yang dia lakukan untuk kebaikan, itu juga dituntut hukumannya. Di sinilah Gang Rim, Hae Won Maek dan Duk Choon harus bertindak. Mereka harus membela Kim Ja Hong di hadapan para dewa, kayak misalnya nunjukkin alasan dibalik perbuatan yang dilakukan Kim Ja Hong.
Nonton film ini tuh bikin inget dosa hahaha. Aku sempat kepikiran Kim Ja Hong yang baik banget aja perjalanan di akhiratnya penuh rintangan, gimana makhluk-makhluk penuh dosa macam gue ini? Hahahaha. Emosional udah pasti yaa, sepanjang nonton tuh perasaan diaduk-aduk banget. Hubungan Kim Ja Hong dengan ibu dan adiknya yang paling bikin emosional di sini. Ditambah kisah ketiga malaikat yang juga punya harapan dari misi yang mereka jalankan. Nilai moral yang ada di film ini banyak banget, selain tentang hidup, mati dan dosa, nilai-nilai kekeluargaan dan persahabatan juga kental di sini.
Tapi tenang guys, ini bukan film yang bikin kita bercucuran air mata sepanjang nonton kok (aku cuma nangis di akhiran aja btw). Ada beberapa part yang bikin ketawa juga terutama yang keluar dari mulutnya Hae Won Maek, sumpah dia bawel ngeselin dan gemesin hahaha. Sekali lagi, perlu banget siapin tissue kalau mau nonton hehehe.
A Ghost Story (2017)
Setelah tewas karena kecelakaan Hantu C kembali ke rumahnya setelah ‘terbangun’ di rumah sakit. Tidak ada yang dilakukannya selain mengamati kehidupan istrinya, M setelah dia tinggalkan. Dari semula M berduka sampai memulai kembali hidupnya dan sampai akhirnya memutuskan untuk pindah rumah, Hantu C masih tetap di sana. Menyaksikan waktu demi waktu berlalu, penghuni rumah berganti-ganti, sampai rumah dihancurkan dan dibangun gedung, hantu C masih belum pergi. Seolah menunggu sesuatu sebelum dia rela menghilang.
Sumpah, aku bingung bikin sinopsisnya hahaha. Oke, film ini sangat minim dialog dan plotnya sangaaat lambat. Adegan-adegannya seolah berjalan tanpa makna, cuma nunjukin kehidupan sehari-hari manusia pada umumnya, tapi entah kenapa aku malah berasa kayak diajak memahami perasaan Clewat adegan-adegan sederhana minim dialog ini. Walaupun wujud C hanya berupa orang pakai selimut yang bagian matanya dilubangi, entah gimana ceritanya aku berhasil baca emosi-emosi yang dia rasakan. Gimana rasanya dia melihat istrinya berduka sampai kembali memulai hidup, gimana rasanya saat dia melihat yang ada di rumah itu bukan lagi M melainkan orang lain. Soal alasan apa yang membuatnya tetap berada di rumah itu, bahkan setelah M pindah, kita akan tahu di endingnya.
Kalau yang enggak suka film minim dialog apalagi plotnya lambat, aku enggak tahu sih bakal suka film ini apa enggak. Tapi menurutku film ini bagus dan cukup mengaduk emosi walaupun aku enggak sampai nangis. Aku cuma sampai tahap ikut menghela nafas lega di ending hehehe. Enggak perlu siapin tissue karena kayaknya memang enggak ada adegan yang sampai bikin nangis sih.
***
Naah okeeey jadi itulah tiga film yang kutonton selama libur lebaran kemarin! Film hantu yang enggak bikin takut hehe. Karena sebenernya memang film-film itu genrenya bukan horror dan enggak untuk bikin kita takut sih. Kayak yang aku bilang di atas, yang ada malah bikin emosi diaduk-aduk :(
Justru film-film itu malah kayak yang ngajak kita untuk merenungi kehidupan, iya enggak sih? Yang udah nonton boleh lho pendapatnya hehehe.
aku pernah nyoba nonton Along with the Gods kak tapi terus nontonnya aku cepet-cepetin sampe akhir karena nggak terlalu tertarik xD
ReplyDeleteAku pertama juga nonton lagi ga mood terus skip-skip, tapi lalu aku memberi kesempatan kedua eh ternyata malah suka :D
DeleteCoco sih emang bagus banget filmnya. Sebenernya agak-agak 'dark' ya ditonton anak-anak, secara ini dunia orang mati, hahaha. Tapi message-nya bagus banget, ditonton berkali-kali tetep mewek T_T
ReplyDeleteBrb nonton film yang kedua, ah!
aku juga mikir gitu pas nonton, terlalu dark buat anak-anak dan memang temenku yang anaknya masih kecil cerita anaknya nangis pas nonton Coco :((
Delete