Chaos And The Calm

Monday, June 13, 2016

picture of official cover | font add by me

"Trying to fit your hand inside of mine when we know it just don't belong
There's no force on earth could make it feel right, no
woah~
Trying to push this problem up the hill when it's just too heavy to hold
Think now's the time to let it slide"

Potongan lirik yang paling aku suka dari lagunya James Bay yang lagi sering banget aku ulang-ulang—karena official musik videonya baru keluar bulan lalu—Let It Go (bukan soundtracknya Frozen yah :p). Dan aku suka banget sama musik videonya. Suka pakai banget.

Sebenernya udah dari lama sih terhipnotis sama vokalnya James Bay. Lupa pastinya kapan, kalau nggak salah pas sekitaran Brit Awards tahun 2015 yah dimana dia kesorot banget. Yang aku inget, lagunya yang bikin aku terhipnotis dan jadi nyari-nyari tahu tentang James Bay tuh judulnya If You Ever Want To Be In Love. Liriknya manis. Pertama yang aku denger sih versi akustiknya yang bikin lagunya jadi terkesan lebih mellow, tapi pas denger versi aslinya justru makin suka. Kebalik, biasanya aku biasa aja sama satu lagu, terus pas denger versi akustiknya jadi lebih suka.



Chaos And The Calm ini judul album debutnya dia, rilis bulan Mei 2015. Setelah sebelumnya dia cuma ngerilis beberapa EP aja. Jadi lagu-lagu di album ini beberapa diambil dari EP ditambah beberapa lagu baru. Hampir semua lagu di album ini aku suka. Tapi yang paling sering aku ulang-ulang tuh Best Fake Smile, Let It Go, Hold Back The River, Collide, and of course lagu yang bikin aku jatuh cinta, If You Ever Want To Be In Love. Tapi sekarang lagi suka banget muter Let It Go sama Collide.

Kalau ditanya James Bay itu tipe-tipenya kayak siapa, jujur aja aku bingung. Tapi gayanya yang nyanyi sambil bawa-bawa gitar mungkin agak sedikit ngingetin sama my old crush, John Mayer kali ya? Tapi tipe suara mereka beda banget. Aku kurang paham sih bahasa-bahasa musik, cuma ngerti nikmatin musik yang enak aja hehe. Kalau menurut artikelnya creativedisc yang aku baca sih, musiknya James Bay itu sentimental. Lagu-lagunya personal dan humanis, lagu-lagu yang seolah berbicara langsung ke pendengarnya. Setuju banget!


Nah ini satu video yang aku tonton sekitar satu tahun yang lalu, yang bikin aku makin jatuh cinta sama James Bay. Bisa dilihat dari videonya, dia bawain tiga lagu live, If You Ever Want To Be In Love, Hear Your Heart sama When We Were On Fire sambil berpindah-pindah tempat. Semacam IRI MAKSIMAL sama orang-orang beruntung yang kebetulan lewat dan denger dan lihat dia secara live! Disini juga kelihatan kualitas suara dia memang beneran bagus. Bagusnya pakai banget 1000 kali hehe. Aku berharap banget suatu saat James Bay mampir ke Indonesia, karena aku sangat menanti-nantikan untuk bisa nonton dia secara live. Kebayang banget, pasti baper dinyanyiin live sama si gondrong nan ganteng ini.

picture from Tumblr

Nah, kalau ngomongin James Bay jelas enggak boleh ngelewatin satu hal penting lainnya selain suara emasnya. His style.

Dari awal debut, kayaknya dia sama sekali enggak berminat mengubah gayanya deh. Which is aku setuju, karena gayanya dia udah perfect dan cocok banget. Simple sih, dia lebih sering pakai T-shirt warna hitam atau abu-abu, kadang pakai leather jacket atau blazer, kemeja warna gelap, skinny jeans, boots, dan yang enggak pernah ketinggalan, topi fedoranya dan rambut gondrong. Simple dan khas. Bisa dilihat nih, beberapa gaya terbaiknya menurut GQ Magazine.

picture from here

Biasanya aku dengerin lagu-lagunya James Bay buat nemenin perjalanan dari rumah ke kantor yang cukup panjang. Kadang juga buat nemenin pas aku baca buku atau nulis. Tapi seringnya sih didengerin pas lagi pengin dengerin suaranya dia, karena suaranya dia tuh ngangenin hahaha. Buat yang suka musik-musik asal Inggris, dengan gaya vokal yang sentimentil, boleh banget dicoba dengerin Mas gondrong nan ganteng ini :)

Love,
Eya

Post a Comment