Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald, Is It Worth To Watch?

Friday, November 23, 2018

I think this is the coolest poster of film ever, i love it so much | picture credit to collider.com

Perlu digarisbawahi, yang tertulis di bawah ini kayaknya bukan review, melainkan curhatan dari seorang Potterhead yang dibikin pusing tujuh keliling sama isi kepala Mrs. J.K. Rowling.


SPOILER ALERT. 

Fantastic Beasts: The Crimes Of Grindelwald adalah film yang udah aku tunggu-tunggu sejak 2016 setelah nonton film pertamanya, Fantastic Beasts and Where to Find Them. Apapun yang berasal dari Wizarding World-nya ibunda J.K. Rowling adalah wajib hukumnya untuk ditonton buatku. Dan syukurlah bisa nonton di hari pertama tayang huhuhu aku hampir nangis saking terharunya pas temanku ngabarin udah dapet tiket :(( 

Buat yang udah lupa cerita film pertamanya, bisa kok tengok sedikit review yang aku tulis walaupun mungkin enggak banyak membantu hehehe DI SINI. Atau yaa tonton lagi aja biar beneran inget haha.

The Crimes of Grindelwald dimulai dengan Gellert Grindelwald (Johnny Depp) yang berhasil kabur dari pengawasan MACUSA. Belum apa-apa kita udah disuguhi adegan kabur dari penjara sihir yang sangat epic dan menyilaukan (beneran silau). Dan dalam waktu singkat, Grindelwald pun mulai mengumpulkan para pengikutnya dan menyusun rencana-rencana untuk membawa dunia sihir ke arah yang dia yakini sebagai The Greater Good di Paris, Perancis. 

Sementara di Inggris, kita dihadapkan pada Newt Scamander (Eddie Redmayne) yang sedang berusaha mendapatkan kembali izin untuk bepergian keluar negeri. Pihak Kementrian Sihir kemudian bernegosiasi, Newt bisa bepergian keluar negeri lagi asalkan dia mau menjalankan tugas yang diberikan oleh Kementrian Sihir, yaitu mencari keberadaan Credence Barebone (Ezra Miller). Yang tentu saja akhirnya dia tolak.  Ada yang ingat Credence, si anak laki-laki berpenampilan culun yang menjadi obscurus dan diceritakan hancur saat diserang bersamaan oleh MACUSA? Seperti yang udah kita duga di akhir film pertama, Credence masih hidup dan berhasil kabur sampai ke Paris.

Di film kedua ini, kita kedatangan beberapa karakter baru seperti Theseus Scamander (Callum Turner) dan Leta Lestrange (Zoe Kravitz). Theseus adalah kakak dari Newt, seorang Auror yang berbakat, sedangkan Leta adalah tunangan Theseus sekaligus teman baik Newt. Ada yang masih ingat enggak, teaser kemunculan Leta di film pertama? Hehehe. Theseus ini sangat sangat sangat beda sama Newt, dari gerak-geriknya aja kelihatan banget. Kalau Newt itu kutu buku yang introvert sementara kita bisa lihat Theseus pasti dulunya siswa populer di Hogwarts hehehe. 

Selain dua karakter yang mungkin sama sekali baru, kita juga kedatangan karakter baru yang sebelumnya sudah kita kenal lewat series Harry Potter, Albus Dumbledore (Jude Law) yeay! Serius, waktu lihat trailer kemunculan Prof. Dumbledore, aku teriak saking takjubnya. Gimana ya, selama ini nonton Harry Potter dan mengenal Prof. Dumbledore sebagai kakek-kakek tua berwajah bijak dengan kekuatan sihir yang sangat hebat terus sekarang dihadapkan pada wujud beliau saat muda huhuhu. Dan aku sangat suka dengan akting Jude Law sebagai Prof. Dumbledore di sini. Pembawaannya mungkin cukup berbeda dengan Prof. Dumbledore yang sudah kita kenal sebelumnya, tapi aku bisa lihat bagaimana Prof. Dumbledore muda ini akan berubah seiring berjalannya waktu menjadi Prof. Dumbledore di hari tuanya. 

Oh iya, jangan mentang-mentang ada karakter baru terus kita lupa sama karakter-karakter lama yang juga kembali mengisi film kedua ini. Setelah menolak tugas dari Kementrian Sihir dan bertemu dengan Prof. Dumbledore, Newt kemudian bereuni dengan Jacob Kowalski (Dan Fogler) dan Queenie Goldstein (Alison Sudol) yang mengunjunginya jauh-jauh dari Amerika. Tapi sayangnya, Porpentina Goldstein atau Tina (Katherine Watterson) yang sangat diharapkan kedatangannya oleh Newt justru enggak terlihat. Queenie bilang Tina tengah bertugas ke Perancis dan dia kecewa sama Newt. Dari sini bisa kita tebak langkah Newt berikutnya adalah pergi ke Perancis tanpa sepengetahuan Kementrian Sihir, mencari Tina dan sekalian lah cari Credence yang juga tengah diincar oleh Grindelwald. 

all of the important characters | picture credit to pottermore

You know what, I have mixed feeling about this movie. Mixed feeling yang cukup bikin enggak nyaman sampai rasanya pusing dan mau marah-marah sehabis nonton hahaha. Dan jujur aja, nulis review ini rasanya berat banget. Sebelum aku nulis, aku baca beberapa review punya orang lain dan kayaknya hampir semuanya mengungkapkan kekecewaan mereka, jadi yaa aku jadi makin minder dong mau nulis review hahaha. Tapi aku tahu aku harus bikin review untuk meluapkan keenggak-nyamananku setelah nonton. Biar lega gitu lho. 

Mungkin kalian yang baca review-ku (dan enggak suka filmnya) akan berpikir aku bias banget, tapi aku jujur kalau aku suka film ini. Menurutku The Crimes of Grindelwald ini enggak seberantakan yang orang-orang bilang kok. Walaupun dibandingkan film pertamanya, The Crimes of Grindelwald ini memang agak dragging. Sebagai contoh, adegan aksinya yang enggak seepik di Fantastic Beasts and Where To Find Them, kurangnya kehadiran para hewan fantastis dan beberapa plothole yang jelas bikin bingung penonton (terutama yang enggak baca seri Harry Potter). Buat yang enggak suka film dengan alur lambat pasti bakal bosan karena di film kedua ini memang lebih banyak dialog. Tapi aku sendiri sama sekali enggak ada rasa bosan selama nonton karena selalu dihibur oleh suara tawa anehnya Jacob hahaha.

Tapi… memang ada beberapa bagian yang aku enggak suka dan ya bagian-bagian inilah yang bikin aku mau marah-marah aja sehabis nonton hahaha. TERUTAMA ENDINGNYA YANG SUMPAH YAA BIKIN PENGIN NGELABRAK J.K. ROWLING HAHAHA. Aku sebenarnya pengin banget tumpahin semua kemarahan aku tentang bagian-bagian ini, tapi kayaknya bakal jadi major spoiler nanti huhuhu. Biarlah bagian ini tertulis di buku harianku aja :p 

Nah, jadi sekarang kita omongin aja hal-hal yang aku sangat suka dari The Crimes of Grindelwald! Satu udah aku ceritain di atas tadi tentang Prof. Dumbledore hehehe jadi ini menyusul yang lainnya. 

Pertama, karena ini adalah seri Fantastic Beasts jadi pastilah kemunculan hewan-hewan fantastis sangat ditunggu-tunggu. Enggak sebanyak di film pertama tentu saja, tapi enggak kalah bikin terpukau. Di awal-awal film, kita udah dibikin gemas sama kemunculan para baby Nifflers. Iya, si Niffler yang badung itu udah punya bayi-bayi yang sumpah menggemaskan banget! Lalu kita juga akan ketemu sama Kelpie di kebun binatang pribadinya Newt. Nah, ini lebih lebih lebih wow daripada kopernya Newt! Di rumahnya, Newt punya kebun binatang pribadi lho, dan itu bener-bener super fantastis! Keren banget rasanya aku mau gantiin asistennya Newt huhuhu. Dan kita akan ketemu sama Zouwu di Paris! Hewan fantastis yang disebut sebagai gigantic elephant-sized cat ini berasal dari China dan bentuknya ngingetin banget sama barongsai. Dan dia beneran kayak kucing besar aja gitu, gemes banget! Oh ya, kita juga dapat sekelibat kemunculan Kappa, hewan fantastis yang berasal dari Jepang.

Kedua, Credence and Nagini! Aku males ah, bahas soal pro-kontra tentang sosok Nagini hahaha jadi aku mau bahas aja betapa aku ngeship dia dan Credence hohoho. Nagini (Claudia Kim) dan Credence bertemu di sirkus, di mana kita akan bertemu dengan Zouwu juga. Sayang, gimana pertama kali mereka bertemu enggak diceritakan. Sepertinya Nagini sudah lama menjadi bagian dari sirkus dan saat Credence datang, mungkin dia satu-satunya yang baik ke Credence di sana. Malam di mana Tina datang ke sirkus untuk mencari Credence adalah malam di mana Credence dan Nagini merencanakan untuk kabur dan mencari tahu keberadaan ibu kandung Credence. Mereka ini sweet sekali, mana di interview-interview-nya juga sering banget Ezra Miller dan Claudia Kim dibarengin. Shipable banget kan? Salah satu yang bikin aku marah sama endingnya juga karena J.K. Rowling kejam sama mereka huhuhu. 

Ketiga, our villain the one and only Mr. Gellert Grindelwald. Walaupun menurut beberapa orang Grindelwald itu enggak lebih dari orang jahat biasa, tapi menurutku Grindelwald ini adalah orang yang sangat hebat dan berbahaya. Ya coba aja kalian bayangin gimana nantinya seorang Grindelwald yang udah kakek-kakek ngetawain Voldemort dan ambisinya? Adegan di pemakaman milik keluarga Lestrange, di mana Grindelwald menunjukkan visualisasi masa depan yang kacau balau akibat ulah muggles menurutku brilian. Grindelwald itu cerdas, licik, dan manipulatif, tergambar jelas dari ekspresi dan kata-katanya dalam film ini, menurutku lho yaa. 

Keempat, Jamie Campbell Bower as Young Gellert Grindelwald! Ini adalah alasan paling personal yang bikin aku bisa sukaaa banget sama The Crimes of Grindelwald. Buat kalian yang mungkin lupa, di Harry Potter and The Deathly Hallows Part 1, ada sekilas diceritakan tentang Grindelwald yang mencuri elder wand. Dan peran yang sangat singkat kemunculannya itu (adegannya beneran cuma lompat dari jendela) diperankan oleh Jamie Campbell Bower yang di The Crimes of Grindelwald ini kembali sebagai Young Grindelwald. Aku seneng banget banget banget! I always adore Jamie and it's been a while since the last time he got casted in a movie. FYI, Dumbledore muda juga diperankan kembali oleh Toby Regbo yang dulu cuma muncul dalam bentuk foto di Harry Potter and The Deathly Hallows. 

Kelima, ini yang bikin geregetan, Newt and Tina hahaha. We all know that our hero Newt Scamander is an introvert person. Apalagi kalau udah urusan cinta-cintaan, Newt kayaknya payah banget! Kita dikasih tahu kalau Newt sudah punya perasaan khusus untuk Tina lewat foto Tina yang terpasang di kopernya. Tapi begitu mereka ketemu... udah deh aah kacau Newt enggak bisa ngomong apa-apa! Mungkin perasaan kita semua sama kayak Jacob yang geregetan sama Newt hahaha. Please J.K. Rowling, we need more screentime for this lovely couple huhuhu.

Keenam, THE NOSTALGIC FEELINGS! Akhirnya setelah sekian lama bisa lihat Hogwarts lagi tuh rasanya gimana ya... bahagia sampai mau nangis huhu. Dari segi bangunan kayaknya Hogwarts di jaman Fantastic Beasts dan jaman Harry Potter enggak terlalu kelihatan bedanya yaa? Tapi perhatiin deh beberapa detail yang beda tapi tetap bikin nostalgia. Dan terutama pas bagian flashback Prof. Dumbledore lagi mengajar Defence Againts The Dark Arts, ngingetin banget sama Prof. Lupin di Harry Potter and The Prisoner of Azkaban.

Newt and Tina | picture credits from pottermore

Terlepas dari beberapa bagian yang aku enggak suka dari The Crimes of Grindelwald, terlepas juga dari endingnya yang sangat enggak aku suka dan bikin aku pengin marah-marah aja, seri Fantastic Beasts ini masih aku tunggu-tunggu banget lanjutannya. Semoga aja J.K. Rowling memang udah menyiapkan cerita lanjutan super epic untuk menebus ketidaksempurnaan The Crimes of Grindelwald yaa. Jadi kemarahanku ini enggak sia-sia lho, Ibunda :(

Dan maaf banget kalau misalnya review-ku ini terkesan cinta buta banget sama J.K. Rowling hahaha mungkin memang begitu adanya tapi aku enggak bohong kalau aku cukup suka dengan film The Crimes of Grindelwald dan sangat menikmati 130 menit yang aku habiskan di hari pertama penayangan. Kalau ada kesempatan dan rejeki buat nonton lagi, aku masih mau kok hehehe. 

Apakah kalian sudah menonton Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald? Ada yang sependapat sama aku enggak? Atau menurut kalian The Crimes of Grindelwald juga sejelek itu? :(

6 comments

  1. Ahhhh, baca ini jadi pengen nonton. Beneran aku suka banget sama seriesnya Harpot dan sekarang malah ada penceritaan berbeda tapi memiliki hubungan. Gak sabar cuzzz ke bioskop ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi ayo buruan selagi masih ada di bioakop :D

      Delete
  2. Aku jg suka karya Rowling, tp apa daya disini g ada bioskop

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah sayang sekali :( Semoga bisa tetep nonton ya nanti walaupun ga di bioskop :')

      Delete
  3. AKU MALAH SUKA BANGET FILMNYA HAHAHAHA

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwk kita ini manusia-manusia yang mudah dibikin senang ya Endah :))

      Delete