Back to the 80's With Stranger Things

Wednesday, October 5, 2016




Hari Jumat satu minggu yang lalu, aku melakukan sebuah kenekatan. Di hari kerja—karena Sabtu aku MASIH ngantor—aku nekat enggak tidur sebelum namatin Stranger Things. Aku enggak peduli besoknya ngantuk-ngantuk di kantor, atau enggak konsen kerja, bodo amat yang penting malam itu juga aku namatin Stranger Things. Pantang tidur sebelum tamat! Hahaha.

Kenapa sih, bela-belain banget? Emangnya seseru itu yah?

Iyah, Stranger Things seseru itu! Bahkan lebih seru dari seseru itu versi kalian. Hahaha maaf aku hiperbola, tapi emang menurutku, Stranger Things itu seru banget banget banget! Dan udah lama aku enggak se-excited ini nonton serial. Even pas pertama kali nonton Game of Thrones pun kayaknya enggak seheboh ini deh :p Aku rela deh menenggak dua gelas kopi besok paginya demi malam ini juga namatin Stranger Things season 1. And I need the second season like right now!!



Stranger Things official poster | image from google

Stranger Things season 1 ini bertempat di sebuah kota fiktif bernama Hawkins di tahun 1983. Ceritanya tentang teror dari makhluk misterius yang ‘menculik’ penduduk Hawkins. Korban pertamanya adalah Will Byers, seorang anak dua belas tahun anggota science klub di sekolahnya. Dia diculik setelah pulang dari rumah temannya, Mike Wheeler, dan baru ketahuan keesokan paginya setelah Ibu dan kakaknya enggak menemukan Will dimana-mana. Polisi setempat yang dipimpin oleh Chief Jim Hopper pun mencari-cari Will dengan dibantu beberapa warga. Tapi Will tetap enggak ketemu.

Sementara ketiga sahabat Will; Mike, Lucas dan Dustin ikut mencari-cari Will. Walaupun dilarang keluar rumah malam-malam oleh orangtua mereka, tiga anak bandel tapi jenius ini tetap nekat keluar rumah untuk mencari Will. Bukannya ketemu Will, mereka malah ketemu seorang anak perempuan aneh yang mengaku namanya adalah Eleven. Kemudian dia ditampung di ruang bawah tanah rumah Mike tanpa sepengetahuan orangtuanya. Dan ternyata (dengan cara yang misterius juga) Eleven tahu tentang Will dan bisa membantu Mike dan teman-temannya menemukan Will. Dan dimulailah petualangan Mike, Lucas, Dustin dan Eleven mengungkap misteri yang meneror kota mereka. Keseruan lainnya silahkan ditonton sendiri yaa, biar enggak spoiler :p



The night before Will's missing, playing Dungeon and Dragons | picture from google

Serial bertema science-fiction ini emang lagi banyak banget diomongin orang. Timeline twitter aku sempat penuh sama orang-orang yang memuji-muji kekerenan series yang tamat di episode delapan ini. Wajar dong yaa aku jadi penasaran. Ditambah dua orang temenku enggak berhenti ngebahas Stranger Things di grup chat, gimana enggak makin penasaran coba?? Dan setelah aku akhirnya nonton, langsung enggak bisa berhenti sampai episode kedelapan. Kemudian bete karena endingnya yang bikin pengin cepet-cepet nonton season 2!

Yang paling eye-catching dari Stranger Things menurutku adalah settingnya yang ngambil tahun 1983. Bener-bener detail dan kerasa banget mereka hidup di tahun 80-an. Dari baju-baju yang mereka pakai, style rambut, suasana kota, bentuk-bentuk bangunan, ngobrol pakai walkie-talkie, sampai buku, film dan musik yang muncul atau terselip di series ini bener-bener detail. Poster-poster film atau musik yang populer pada era itu juga berseliweran di series ini. Oh, jangan lupa kalau anak-anak ini suka main Dungeon and Dragons. Dan aku ngakak pas Lucas dan Dustin ngeributin soal Mirkwood itu dari The Lord Of The Ring atau The Hobbit pas ditanya soal tempat hilangnya Will. Atau pas Dustin terus-terusan ngebahas Lando dari Star Wars setiap kali mencurigai orang.

Aku suka semua karakter utama dari Stranger Things ini. Terutama Mike dan teman-temannya. Kalau pernah baca tulisanku yang ini, aku bilang kalau aku suka banget cerita yang menyelipkan persahabatan para cowok (dalam kasus ini kemudian ditambah satu cewek, El). Mike Wheeler yang rumahnya selalu dijadikan semacam tempat berkumpul teman-temannya, juga enggak ragu berkorban untuk teman-temannya. Will Byers si anak hilang yang imut dan punya hati super baik. Lucas Sinclair yang kadang terlihat lebih mature dibanding teman-temannya, dan punya peralatan tempur paling lengkap. Dustin Henderson si doyan makan yang enggak pernah kehabisan kalimat-kalimat pemicu ngakak. Dan Eleven si anak misterius yang imut tapi super badass. Aku sukaaa banget persahabatan mereka. Keberanian dan pengorbanan mereka demi mencari Will bikin terharu. Dan ada satu part yang bikin aku sesak pengin nangis gara-gara bocah-bocah ini.


si imut Will Byers | picture from google
Tim pencari Will (left to right: El, Dustin, Mike, Lucas) | picture from google

Keluarganya Will juga jadi poin penting di series ini. Joyce Byers, ibunya Will yang diperankan dengan sangat baik oleh Winona Ryder, selalu berhasil bikin aku kebawa mellow dengan segala usahanya mencari Will. Bahkan disaat semua orang bilang Will sudah meninggal, Joyce tetap yakin anak bungsunya masih hidup dan sedang butuh pertolongannya. Dia enggak peduli orang lain menganggap dia gila sekalipun. Aku juga suka banget relationship antara Will dan abangnya, Jonathan Byers yang sayaaang banget sama Will. Jonathan dianggap anak aneh di sekolahnya dan dengan jahatnya anak-anak populer di sekolahnya menganggap hilangnya Will karena dibunuh sama kakaknya sendiri. Padahal Jonathan itu baik banget!

And thanks to Will and Jonathan Byers, aku jadi keranjingan dengerin Should I Stay Or Should I Go-nya The Clash. Sebelumnya pernah sih dengar nama The Clash, tapi enggak pernah ngeh lagu-lagunya yang kayak gimana hehe.



Terus ada Chief Jim Hopper yang enggak pernah menyerah mencari Will. Salah satu karakter yang bikin aku cemas takut kenapa-kenapa walaupun aku juga yakin dia bakal baik-baik aja sampai akhir haha. Oh ya, masa lalunya Chief Hopper juga bikin sedih. Jago banget sih ini The Duffer Brothers bikin karakter-karakter kayak gini haha. Dan yang terakhir ada Nancy Wheeler, kakak perempuan Mike. Awalnya aku enggak ada simpati sama sekali sama Nancy yang kayaknya sangat enggak akur sama Mike. Tapi setelah ada satu kejadian yang menimpa dia sekaligus merubah jalan pikirannya, aku jadi mikir “wah Nancy lumayan badass juga” :D



Chief Jim Hopper and Joyce Byers | image from google
Nancy Wheeler and Jonathan Byers (and Steve Harrington on the back) | picture from google

Dan please jangan bosen denger aku bilang “I need the second season right now!” karena aku bener-bener penasaran dengan kelanjutan kisah anak-anak ini. Udah kangen aja lihat petualangan anak-anak jenius dan enggak kenal takut itu. Hmm... kabarnya sih, season 2 akan segera diproduksi (atau udah?). Dan kemungkinan tayangnya satu tahun lagi hiks hiks. Sampai temanku bilang, ngapain dulu yah sambil nungguin season dua ahahah.



Stranger Things ini recommended banget buat kalian-kalian yang suka serial sci-fi dan misteri. Siap-siap diajak menjelajah dunia upside down sama si imut nan badass Eleven yaa :D


bonus: my precious little muffins | gif from tumblr
 photo tumblr_oc9wr5wxfM1uibpvvo2_500_zpsb38rs4ax.gif



Love,
Eya

8 comments

  1. Hallo mbaaak, pertama kali berkunjung ke blogmu dan disuguhi tulisan ini hhee.ini aku penasaran jadinya sama ceritanya. tapi gimana cara donwload serialnya enggak ngerti dimana linknya :( mohon bantuannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah terimakasih sudah berkunjung :D hmm kebetulan aku juga dikasih sama temen filenya. Tapi kalau mau bisa streaming di bioskop-keren-dot-org mbak, cobain aja. Semoga membantu :D

      Delete
  2. Saya udah lama tahu soal serial ini sih, tapi belum pernah nonton... :'))
    Kayaknya bagus ya ceritanya.

    Oh iya, ayo ikutan Giveaway "Cerita Hujan"! Ada hadiah berupa buku dan pulsa, deadline 7-21 Oktober 2016. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, bagus banget malah menurut saya :D kalau suka cerita genre sci-fi recommended banget :) oh iya, terimakasih info giveaway-nya, segera dicek :D

      Delete
  3. WOW perlu ditonton,
    sepertinya bagus banget.
    thank

    ReplyDelete
  4. Belom sempet nonton padahal udah dapet filenya, harus nonton nih ��

    ReplyDelete