What I Watch: Me and Earl and the Dying Girl

Monday, July 4, 2016


“So if this was a touching romantic story, this is probably where a new feeling would wash over me and suddenly we would be furiously making out with the fire of a thousand suns. But this isn’t a touching romantic story.”

Greg (Thomas Mann), si cowok awkward yang punya konsep hidup unik. Dia ikut semua kegiatan klub di sekolah, supaya selalu berada di ‘posisi aman’ dan enggak menarik perhatian/populer. Dia cuma punya satu teman akrab dari kecil, namanya Earl (RJ Cyler). Dan dia enggak mau menyebut Earl sebagai teman, melainkan co-worker, karena dia enggak mau ada resiko enggak diakui oleh temannya. Greg dan Earl punya minat yang sama dari kecil. Mereka suka film-film klasik. Dan itulah yang menginspirasi mereka untuk membuat film-film parodi dari judul film klasik. Kayak misalnya Clockwork Orange jadi Sockwork Orange, Rashomon jadi Monorash, Anatomy of a Murder jadi Anatomy of a Burger, dan lain-lain yang super unik dan mengundang tawa. Mereka punya 40 lebih judul film yang sebenernya cuma ditonton sama mereka berdua aja.



film-film yang dibuat Greg dan Earl

Hari-hari tenang Greg kemudian berubah setelah ibunya memberitahu Greg kalau Rachel (Olivia Cooke), teman sekolah Greg yang juga anak dari teman ibunya, positif leukemia stadium akhir. Ibu Greg menyuruhnya menelepon dan mengajak Rachel hang out padahal sebenernya Greg dan Rachel enggak pernah benar-benar berteman. Dengan jujur Greg bilang ke Rachel kalau dia dateng atas suruhan ibunya, dan Rachel pun dengan ogah-ogahan menerimanya. Dan dimulailah the doomed friendship mereka.

Awalnya tentu aja awkward, tapi Greg berhasil bikin Rachel senyum dengan ocehannya tentang bantal. Hari berikutnya Greg mulai membawa Earl menemui Rachel. Mereka bertiga keluar untuk makan es krim yang berakhir dengan bocornya mulut Earl yang memberitahu kalau mereka punya 40 lebih judul film. Jadi sekarang mereka punya penonton lain selain mereka sendiri, yaitu Rachel yang dengan ajaibnya suka dengan film-film mereka.

Tapi masalah mulai muncul saat Rachel menjalani kemoterapi dan mulai kehilangan rambut beserta kepercayaan dirinya. Dia jadi sering murung. Kadang ocehan Greg juga enggak berhasil memancing senyumnya. Ditambah lagi masalah yang dihadapi Greg dan Earl dalam project mereka membuat film untuk Rachel.



the 1st day of doomed friendship | suka banget sama kamarnya Rachel


Cerita tentang remaja yang mengidap kanker memang udah banyak banget. Dan awalnya aku mengira film ini bakal sejenis dengan The Fault in Our Stars. Oke, memang sejenis di bagian remaja pengidap kankernya, tapi film ini lebih quirky dari The Fault in Our Stars menurutku. Seperti yang Greg bilang di narasinya, it’s not a touching romantic story. Kita enggak akan disuguhin kisah percintaan atau persahabatan yang mengharu-biru. Enggak ada adegan-adegan manis yang too much di film ini. Film ini lebih menceritakan tentang psikologi remaja di tengah kehidupannya yang masih hmm apa yah, mencari jati diri? Adegan-adegan di dalam film ini justru banyak yang bikin ketawa. Dan walaupun dengan salah satu karakter utama seorang pengidap kanker, aura film ini cukup ceria menurutku. Agak ngingetin sama film-nya Emma Roberts dan Freddie Highmore, The Art of Getting By.

Yang aku suka dari Me and Earl and the Dying Girl ini adalah karakter-karakternya yang unik semua. Selain Greg, Rachel dan Earl dengan segala keunikan yang mereka punya, karakter-karakter pendukungnya pun unik. Seperti ibunya Greg yang suka menceramahi Greg untuk berbuat kebaikan, ayahnya Greg yang seorang sosiolog yang selalu ada di rumah dan menggendong kucing kemana-mana, sampai Mr. McCarthy sang guru sejarah dengan tubuh penuh tato yang suka makan sup cumi. Tentu aja mereka bukan cuma sekedar karakter pendukung, mereka juga berperan penting bagi sang tokoh utama.

“I think that it just means that even after somebody dies, you can... you can still keep learning about them. You know, their life. It can keep unfolding itself to you just as long you can pay attention to it.”

Oh ya film yang dibuat oleh Alfonso Gomez-Rejon ini diadaptasi dari buku berjudul sama karangan Jesse Andrews. Aku belum pernah nemu bukunya di Gramedia atau Books&Beyond nih. Covernya unik banget soalnya, enggak mungkin kalau aku enggak ngeh pas lihat di jejeran rak di toko buku. Rating di goodreads 3.59 which is bikin aku agak mengernyit yaah secara film-nya bagus, bukunya pasti lebih bagus, jadi harusnya ratingnya lebih dari itu dong? Haha maksa. Review-review yang aku baca di goodreads juga rata-rata bilang buku ini bagus.


Buat yang suka drama komedi remaja, dengan dialog-dialog sederhana tapi sarat makna *ceilah* dan karakter-karakter yang quirky, Me and Earl and The Dying Girl ini reccomended banget! Me and Earl and the Dying Girl ini adalah film yang bakal menyentuh hati kita tanpa menguras air mata, dan enggak membuat kita overwhelmed dengan adegan-adegan kelewat manis yang biasanya betebaran di film-film rom-com remaja. Jangan percaya omongan Greg yang bilang “It’s not a touching romantic story”, jangan.

“I’ve never been very beautiful, and that’s fine because that’s not important to me.”


all pictures credit belong to google :)

Love,
Eya

7 comments

  1. Aku jarang nonton film mbaa. Hehehe. Sesekali sih nonton, klo pas film romantis, jd suka pingin pacaran sm suami :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi enak ya kalau udah ada suami nonton film romantisnya jadi tersalurkan ya mbak? :))

      Delete
  2. Aaah jadi penasaran :D kayaknya seru :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Film-nya baguus dan karakternya unik-unik Mbak, ayo ditonton :D

      Delete
  3. Aaah jadi penasaran :D kayaknya seru :D

    ReplyDelete
  4. Ini film baru mba? Tapi kayaknya gak diputar disini ya.. Btw clockwork orange itu tenar juga ya, aku gak tau sih itu komedi kirain film blue gitu hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Filmnya tahun 2015 mbak, iya enggak masuk sini :( aku juga belum pernah nonton clockwork orange, kayaknya sih film klasik soalnya disini greg sama earl suka bikin parodi dari film klasik :)

      Delete