My 10 Ultimate Favorite Books

Saturday, February 24, 2018


Hai hai, hari ini aku mau share buku-buku terfavoritku sepanjang masa nih. Terinspirasi dari tulisannya Jane, tentang buku terfavorit sepanjang masa juga hehe. Aku suka banget baca dari kecil, awalnya gara-gara tante-tanteku suka beliin buku-buku dongeng bergambar (yang seumuran aku mungkin tahu buku-buku dongeng bergambar karangannya Hans Christian Andersen yang tipis dan full color itu). Dan sampai sekarang aku juga kadang masih suka baca dongeng hehehe. Sayangnya buku-bukuku waktu kecil dulu udah pada enggak ada, kayaknya disumbangin sama Ibu waktu kami pindah rumah huhu.

Oh ya, aku hampir selalu bacanya fiksi dan jaraaang banget baca nonfiksi. Aku jarang bisa sreg sama buku-buku nonfiksi terutama kalau bahasanya terlalu menggurui hehe, males. Jadi kalau mau baca nonfiksi sih, aku biasanya lebih pilih biografi. Dan kayaknya daftar buku yang bakal aku sebutin ini fiksi semua sih, dan sebagian besar genrenya fantasi karena aku paling paling paling suka cerita fantasi yang bisa bawa aku berpetualang ke dunia-dunia yang enggak nyata.

Oke, coba disimak aja yaa, 10 buku terfavoritnya Eya sepanjang masa... (btw ini urutannya random aja ya, bukan dari least to most favorite atau sebaliknya hehehe).


1. Harry Potter and The Goblet of Fire by J.K. Rowling  


Bersetting di tahun keempat Harry dan kawan-kawan di Hogwarts. Dengan fokus cerita pada Triwizard Tournament yang diikuti oleh tiga sekolah sihir ternama di Eropa; Hogwarts, Durmstrang, dan Beauxbatons. Entah kenapa nama Harry bisa muncul dari piala api dan terpaksa ikut jadi peserta Triwizard Tournament padahal umurnya masih belum cukup.

Dulu kalau ditanya Harry Potter terfavorit yang mana, aku selalu jawab The Prisoner of Azkaban. Tapi sekarang—setelah random baca ulang buku keempat—jawabanku jadi berubah. Dari buku Harry Potter and The Goblet of Fire inilah cerita mulai semakin komplek, ditandai oleh kebangkitan kembali Voldemort. Dan mulai ada karakter yang meninggal. Dan dibanding filmnya, buku keempat ini sungguh lebih lebih berbobot. Filmnya keren tentu aja, tapi banyak banget hal-hal penting dari buku yang enggak kebawa menurutku hehe.

Always. Harry Potter will always be my favorite, terlepas dari yang lagi orang-orang hebohin soal Mom Jo sekarang. Terserah orang mau bilang Harry Potter itu nonsense, Harry Potter enggak diversity, atau yang paling parah “Lo enggak takut sesat baca Harry Potter?” krik krik krik... udah capek lah sama komentar-komentar kayak gini hahaha. See, aku belum belajar sihir kok sampai sekarang walaupun udah sepuluh tahun lebih kenal Harry Potter hahaha.

2. The Infernal Devices book 3: Clockwork Princess by Cassandra Clare

Buku ketiga sekaligus penutup dari series The Infernal Devices. Aku ceritain The Infernal Devices secara umum aja ya? Tentang dunia shadowhunters (manusia yang punya darah malaikat dan pekerjaannya membasmi iblis). Tessa Gray yang belum ketahuan apa jenisnya, disebut hybrid karena dia punya kemampuan merubah wujud tapi enggak ada tanda-tanda iblis di tubuhnya. Dia ditolong oleh Will Herondale dan Jem Carstairs, sepasang sahabat shadowhunters yang saling bertolak belakang sifatnya.

Buku yang enggak akan aku baca ulang sampai kapanpun kayaknya. Enggak, makasih banyak Cassie, aku enggak mau mengulangi kesalahan lagi, titik. Lho, tapi kenapa masuk buku terfavorit kalau enggak mau dibaca ulang? Asal kalian tahu, aku nangis sampai berhenti baca buku ini di tengah-tengah saking enggak kuat ngelanjutinnya hahaha. Mungkin memang aku yang berlebihan sih atau lagi pms, tapi memang buatku bagian itu bener-bener mengacak-acak perasaan hahaha. Enggak bisa dijelasin karena jadinya bakal spoiler berat.

Btw The Infernal Devices ini adalah prekuel dari The Mortal Instruments, dan sekarang ada series barunya lagi The Dark Atifices. Semuanya tentang dunia shadowhunters. Aku suka banget dunia shadowhunters yang dibuat Cassie Clare. Dan aku belum bosan kok, kalau Cassie mau bikin sepuluh series lagi tentang dunia shadowhunters juga hehehe.

3. The Heroes of Olympus: The House of Hades by Rick Riordan

The Heroes of Olympus adalah lanjutan dari serial Percy Jackson and The Olympians. Masih bersama Percy si Otak Ganggang, tapi di sini karakter utamanya ada tujuh atau biasa disebut Tujuh Demigod: Percy, Annabeth, Jason, Piper, Leo, Hazel, dan Frank. Di buku ketiga menceritakan tentang perjuangan Percy dan Annabeth setelah jatuh ke Tartarus. Selain kelaparan dan kehausan, mereka juga dipertemukan kembali dengan monster-monster yang pernah mereka bunuh dan tentu saja mereka bakal balas dendam.

Karyanya Om Riordan enggak pernah enggak berhasil bikin aku terkagum-kagum. Petualangannya, tegangnya, manisnya dan bahkan humornya dapet banget. Dan di buku keempat ini lagi-lagi perasaanku diacak-acak sama author favorit hahaha. Gimana lah bisa kuat lihat penderitaan yang dialami Percy dan Annabeth, kalau aku jadi mereka kayaknya aku milih mati aja biar cepat selesai haha. Belum lagi kelima demigod lainnya yang harus mempertahankan Argo II dari serangan anak-anak Gaea.

Buat yang suka mitologi Yunani atau Romawi, aku saranin banget buat baca series Percy Jackson (mulainya harus dari Percy Jackson and The Olympians ya). Ini cerita tentang mitologi dalam balutan modern tapi esensi ceritanya tetap enggak hilang kok. Bisa baca petualanganku bersama para demigod ini DI SINI dan DI SINI. Tetep yaa promosi :p

4. The Perks of Being a Wallflower by Stephen Chbosky

Bercerita tentang seorang anak laki-laki bernama Charlie, si anak pintar yang sebenernya sangat awkward dan kesulitan berteman. Charlie ini seorang wallflower, antara ingin menikmati hidupnya tapi juga ingin lari dari kehidupan itu sendiri. Apalagi dia punya trauma tentang temannya yang meninggal bunuh diri dan tante yang paling sayang sama dia mengalami depresi dan meninggal dalam kecelakaan mobil waktu dia kecil. Charlie akan menceritakan kisahnya ke kita, tentang bagaimana akhirnya dia berteman dengan Sam dan Patrick dan bergabung dalam pertemanan mereka, tentang gurunya yang paling baik dan suka minjemin dia buku-buku bagus, juga tentang keluarganya.

AKU SUKA BANGET BANGET BANGET BUKU INI. Well, awalnya aku nonton filmnya dulu yang diperankan oleh Logan Lerman, Emma Watson dan Ezra Miller. Aku jatuh cinta sama filmnya, tapi merasa ada bagian yang kurang aku pahamin. Kemudian aku cari buku ini ke mana-mana tapi enggak pernah nemu. Syukurlah suatu hari aku berhasil nemu buku ini di salah satu online shop buku import, langsung beli dan dilahap enggak sampai dua hari langsung beres padahal biasanya aku agak lambat baca buku bahasa Inggris hehe.

Buku ini membahas tentang mental illness. Diceritakan dengan cara Charlie menulis surat dan curhat ke kita. Jadi kita seperti bisa merasakan banget perasaannya Charlie, gimana saat dia excited, saat dia senang atau saat dia merasa dialah sumber dari segala kesalahan yang terjadi di sekitarnya. Reccommended banget banget banget! One of the best book I've ever read.

5. Pulang by Leila S. Chudori

Buku ini dibagi ke dalam dua cerita, tentang Dimas Suryo yang seorang eksil politik Indonesia yang tinggal di Paris sejak tahun 1965, dan satu lagi tentang anak perempuannya, Lintang Utara yang datang ke Indonesia pada tahun 1998 untuk merekam pengalaman keluarga korban tragedi 30 September sebagai tugas akhir kuliahnya. Ada tiga peristiwa sejarah yang jadi latar Pulang; Indonesia 30 September 1965, Paris Mei 1968, dan Indonesia Mei 1998.

Buat kalian yang suka historical fiction, terutama yang berlatar di tragedi besar di Indonesia tahun 1968 dan 1998, aku rekomendasikan buku ini. Kita ditunjukin gimana cerita-cerita para eksil politik yang terpaksa pergi dari Indonesia karena dicap sebagai pemberontak dan sebagainya, gimana keluarga mereka pun kena imbasnya, susah mendapat pekerjaan kecuali kalau putus hubungan dengan mereka. Kejamnya dunia politik tuh tergambar banget lah di sini.

6. Wonder by R.J. Palacio

Tentang Auggie yang memiliki kelainan dengan wajahnya sejak lahir. Anak-anak biasanya langsung sembunyi atau bahkan ada yang nangis setelah lihat Auggie. Karena itu dia selalu sekolah di rumah. Tapi masuk tahun ke lima sekolah, Auggie akhirnya akan masuk ke sekolah umum. Antara excited tapi juga takut karena semua orang kemungkinan akan kaget melihat wajahnya.

Buku yang sangat heartwarming kalau menurutku. Aku bakal rekomendasikan buku ini ke semua orang, terutama karena buku ini sangat mengutamakan kebaikan. Bahwa kita harus selalu mendahulukan kebaikan dalam segala hal. Setuju banget, cara paling oke untuk mencapai dunia yang damai ya dengan menyebar kebaikan. Sayangnya sekarang ini orang berbuat baik pun masih sering dikata-katain.

When given choice between being right or being kind, choose kind.

7. Coraline by Neil Gaiman

Bercerita tentang Coraline, anak pemberani yang menemukan "the other world" di apartemen barunya. Other world ini enggak cuma sama persis dengan rumah Coraline, tapi orang tua Coraline juga ada di sini dalam penampilan yang berbeda. Mereka menawarkan apa yang Coraline suka dan berusaha supaya Coraline tetap berada di sana dan menjadi gadis kecil mereka. Tapi Coraline bukan hanya bertemu "orangtuanya" ini, dia juga ketemu jiwa-jiwa dari anak-anak yang terkurung di sana.

Karya pertama Neil Gaiman yang aku baca dan bikin ketagihan sama karyanya yang lain. Aku suka banget lihat keberanian Coraline, menjelajah apartemen barunya walaupun apartemen itu kelihatan mengerikan. Btw adaptasi filmnya juga bagus menurutku, aku duluan nonton filmnya tapi jadi lebih suka setelah baca bukunya. Seandainya waktu kecil aku seberani Coraline... apaan, mainan barbie terus kepalanya copot aja aku kabur :((

8. Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi by Yusi Avianto Pareanom

Menceritakan tentang Sungu Lembu dan Raden Mandasia yang bertemu di rumah dadu Nyai Manggis. Sungu Lembu mengerti bahwa Raden Mandasia yang memiliki kegemaran ganjil mencuri daging sapi adalah pembuka jalan bagi rencananya. Maka, ia pun menyanggupi ketika Raden Mandasia mengajaknya menempuh perjalanan menuju Kerajaan Gerbang Agung. 

Jarang-jarang aku baca novel kolosal. Tertarik beli karena novel ini berseliweran di timeline twitterku waktu itu. Dan aku sama sekali enggak menyesal beli novel ini. Ceritanya seruuu banget. Dan selain  disuguhkan perjalanan Sungu Lembu dan Raden Mandasia yang dipenuhi kisah seru dan peperangan di mana-mana, kalian pasti akan lapar selama baca novel ini hahaha. Gimana enggak, deskripsi makanannya bener-bener detail dan menggugah selera banget. Aku inget banget adegan Raden Mandasia memotong daging sapi sambil menjelaskan bagian ini enaknya dibuat apa, bagian itu untuk apa, aku baca di kereta dan perutku langsung kerucuk-kerucuk lapar hahaha. Dan sampai rumah ternyata udah disiapin semur daging sama Ibu, bahagia banget rasanya.

Menurutku kalian wajib nyobain baca novel ini, terutama kalau kalian suka cerita petualangan, perang dan tentu saja kuliner hehehe.

9. Notasi by Morra Quatro

Berawal saat Nalia yang seorang mahasiswa kedokteran gigi, bersama temannya, Zee datang ke fakultas teknik untuk mengiklankan kegiatan fakultas mereka lewat radio milik anak teknik. Di sanalah dia bertemu Nino, anak teknik elektro yang berhasil mencuri perhatiannya. Nino dan Nalia sama-sama sulit bicara dengan orang lain tapi justru itulah yang kemudian membuat mereka dekat. Namun kemudian Nino menghilang setelah demo reformasi tahun 1998. Dia hanya mengirimi surat-surat tanpa alamat untuk Nalia.

Satu lagi novel yang bersetting di tahun 1998 tapi kali ini lokasinya di Yogyakarta, kota favoritku sepanjang masa hehehe. Dan ini kali pertama aku kenalan sama karyanya Kak Morra yang sekarang jadi salah satu penulis yang karyanya wajib aku beli. Oh ya, aku inget aku baca novel ini seminggu setelah aku pulang liburan dari Yogyakarta, jadi terasaaa banget suasananya. Ceritanya sendu dan tulisan Kak Morra itu beneran indah banget. Aku bisa ikut merasakaan kesedihan Nalia waktu baca surat-surat Nino, dan keputusasaannya sewaktu surat-surat itu enggak pernah lagi datang. Aduh mau nangis lagi rasanya hahaha.

10. Perahu Kertas by Dewi Lestari

Kugy, seorang cewek mungil yang hobi mengkhayal dan penampilannya selalu aneh bertemu dengan Keenan yang cerdas, jago melukis dan penuh kejutan. Persamaan mereka, sama-sama punya mimpi yang besar. Kugy dengan mimpinya menjadi pendongeng dan Keenan menjadi pelukis.

Aah aku inget banget gimana berbunga-bunganya perasaanku waktu selesai baca Perahu Kertasnya Mak Suri ini huhu. Aku suka banget karakternya Kugy dan Keenan, dua-duanya cukup related sama aku, walaupun aku enggak kayak Keenan yang ditentang ayahnya untuk jadi pelukis. Kisahnya Kugy dan Keenan asik banget buat diikutin, cerita-cerita tentang mimpi mereka, tentang sahabat-sahabat mereka, tentang keluarga mereka, dan tentang cara mereka meraih mimpi masing-masing.

Okay, selesai akhirnya...

Panjang juga yaa postingan ini jadinya hahaha. Aku sempat kesulitan bikin list ini lho, terutama karena aku banyakan baca series dan susaaah milih satu buku yang paling kusuka dari series-series yang kubaca ini hahaha. Tapi yah, akhirnya kepilih sepuluh buku favoritku sepanjang masa.

Semoga yang baca enggak mabok yaa baca postingan yang jadinya panjang banget ini hehehe. Ada yang samaan enggak nih, buku-buku favoritnya sama aku? Atau mau rekomendasiin aku buku-buku favoritnya kalian juga boleh bangeeet. Jangan lupa di komen yaa :D

All image credit to Goodreads. I'm too lazy to open my camera huhu. Eh kecuali gambar paling atas, nyomot stok foto lama hehe.

10 comments

  1. Soal komentar tentang Harpot tuh bener banget deh. Jadi inget pas lagi nonton ulang seri terakhir, kerabat ada yang nyeletuk, "Harpot ini pemuja setan lho,". Ketawa aja deh hahahaha

    Perks of being wallflower aku juga nonton duluan baru baca novelnya. Ternyata memang novelnya lebih menohok ya, sampai terbawa emosi pas baca surat-suratnya Charlie ):

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa dulu suka kesel sih, kalau ada yang komen begitu tapi sekarang udah aku cuekin aja hahaha. Nah iya, berasa kayak lagi dicurhatin sama Charlie, kerasa banget emosinya :)

      Delete
  2. "Lo enggak takut sesat baca Harry Potter?" Wkwkwkwk.
    Buku fiksi favoritku sepanjang masa adalah Romeo and Juliet. Nggak. Bohong. Alice's Adventures in Wonderland-nya Lewis Carroll sih favorit sepanjang masa, sama Fear Street dan Goosebumps-nya R.L. Stine hehehe. Seri Fear Street yang judulnya Pesta Kejutan sama Bayangan Maut. Kalau Goosebumps sebenernya banyak tapi lupa judulnya haha ingetnya cuma Teror Orang-Orangan Sawah sama yang covernya tengkorak wanita yang tenggelam separuh ke danau, tatapan matanya super duper seram. Remake Goosebumps sekarang covernya tida nendang jadi malas beli😂 *alasan*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Inget siapa yaa yang baca Romeo and Juliet tiga tahun enggak selesai-seesai? HAHAHA.. waah aku dulu suka baca Goosebumps juga sih, tapi udah pada lupa cerita-ceritanya. Inget yang kalau pilih ini, loncat ke halaman berapa gitu seringnya hahaha.

      Delete
  3. "Lo enggak takut sesat baca Harry Potter?" >> ini, siapa yang bilang ini? ingin aku ceramahi tentang harpot supaya dia ikutan sesat hahaha. Thank you loh listnya, banyak yang menarik kayanya aku pengen baca. Aku juga sanggupnya(?) baca fiksi aja, kalo nonfiksi kayanya otakku gak nyampe gitu hahaha

    blog.viniamanda.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha ayo kita ajak mereka sesat juga :)) kalau belum baca Wonder dan The Perks of Being a Wallflower, aku rekomendasiin banget itu :D

      Delete
  4. Hmmmm kalau saya apa ya hahaha susah sekali menentukan versi ultimate. Tapi Harry Potter jelas masuk sih. Mungkin karena dalam benak saya, "buku" sering bercampur dengan "manga" jadi overlapping dan agak bingung untuk memilah. Coba nanti saya semedi dulu :)))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha bener, tadinya juga mau kucampur sama manga, tapi setelah dipikir-pikir nanti bikin lagi aja versi manganya :))

      Delete
  5. Kalau aku 'Ring' karya Koji Suzuki, seri detektif Cormoran Strike karya JK.Rowling, Novel2 misteri karya Akiyoshi Rikako, Carie karya Stephen King, dan paling keren The Revenant karya Michael Punke yang ketika diadaptasi ke film menghantarkan Leonardo Di Caprio jadi peraih Oscar.

    Btw aku gak mahir bahasa Inggris, jadinya berharap aja The Perks of Being a Wallflower diterjemahin ke bahasa Indo. Trus itu Novel Coraline ada terbitan versi Indonesia kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah aku pengin banget tuh baca buku-bukunya Akiyoshi Rikako tapi belum kesampaian.

      Iya nih, semoga ada yang mau nerjemahin The Perks of Being a Wallflower, biar lebih banyak yang baca. Kalau Coraline pernah sih diterjemahin sama gramedia deh kalau ga salah, cuma udah agak lama kayaknya.

      Delete