What I Watch: Fantastic Beasts and Where To Find Them

Wednesday, November 23, 2016


Finally hari yang ditunggu-tunggu dateng juga! *tebarkonfeti* Aku udah excited sejak J.K. Rowling ngabarin (ngabarin banget?) kalau Fantastic Beasts and Where To Find Them bakal ada filmnya. Mengingat bukunya yang berupa text book untuk murid-murid Hogwarts, aku malah jadi makin excited mikirin bakal dibikin kayak gimana nih, ceritanya. Dan setelah tahu kalau pemeran Newt Scamander adalah Eddie Redmayne, aku makin makin makin enggak sabar nungguin filmnya! He’s one of my favorite actor, suka banget banget aktingnya di Theory of Everything, A Week With Marilyn, dan yang paling wow di The Danish Girl.

Oke, lalu sampailah kita pada hari dimana trailernya rilis. Dan maaf kalau aku lebay, tapi nonton trailernya aja udah bawa aku nostalgia hahaha. Apalagi dengar Hedwig’s Theme. Sedikit-sedikit ada gambaran lah bakal kemana cerita film ini berjalan.

Newt Scamander adalah seorang pegawai di kementrian sihir Inggris yang sangat sangat sangat menyukai hewan-hewan fantastis. Cerita dimulai saat kapal yang ditumpangi Newt tiba di New York. Pertemuan Newt dengan seorang No-Maj (sebutan untuk Muggle versi orang Amerika) bernama Jacob Kowalski membawanya menemui berbagai masalah. Salah satunya karena koper mereka tertukar, dan beberapa hewan Newt (iya, dia memelihara hewan-hewannya di dalam koper) kabur dan membuat beberapa kericuhan di kota. Gara-gara itu juga Newt dan Kowalski jadi ditangkap sama Porpentina Goldstein atau akrab disapa Tina.

Bersamaan dengan itu, ada masalah besar yang terjadi dan mengancam terungkapnya dunia sihir. Ada juga sekempulan orang yang mengaku anti sihir, meminta dukungan untuk mengungkap dunia sihir. MACUSA (semacam kementrian sihir di Amerika) yang dipimpin oleh Seraphina Picquery tengah mengadakan rapat sewaktu Tina tiba-tiba datang membawa koper Newt dan melaporkan tentang hilangnya beberapa hewan. Jadilah yang dicurigai itu hewan-hewan Newt yang lepas. Karena itulah Newt, Kowalski dan Tina—yang telat melapor—ditangkap. Padahal Newt udah berusaha ngasih tahu kalau hewan-hewan peliharaannya tidak ada yang berbahaya.

Newt and Tina inside Macusa's office | picture from pottermore

Okay, aku cuma bisa ceritain sedikit karena kalau kebanyakan bisa-bisa enggak berhenti dan jadinya spoiler deh :p

Ada beberapa teman yang nanya ke aku “Kalau mau nonton Fantastic Beasts harus nonton Harry Potter dulu?” Hemm sebenernya bisa aja sih, langsung nonton tanpa harus namatin Harry Potter dulu. Tapi sepertinya target utama film ini memang ditujukan untuk para penggemar Harry Potter, baik buku dan juga filmnya. Jadii, yang enggak familiar dengan Wizarding World-nya J.K. Rowling mungkin bakal bertanya-tanya di beberapa detail. Atau mungkin malah jadi pengin tahu tentang Harry Potter juga :p

Sebelum nonton aku memang enggak berekspektasi. Bukan karena takut kecewa, tapi aku yakin mau sejelek apapun filmnya, aku bakal tetap bilang bagus. Iya, aku sebias itu, maaf. Tapi kalau menurutku (dengan kacamata seorang Potterhead), Fantastic Beasts and Where To Find Them ini memang beneran bagus. It brings memories, makes you feel like coming home. Dengar Hedwig’s Theme pas pembuka aja aku udah mau mewek. Lihat benda-benda melayang berkat sihir, dengar mantra-mantra yang berseliweran, sampai LIHAT KANTOR MACUSA juga bikin aku hampir mewek. Nostalgia bangeeet! Walaupun enggak sampai nangis beneran sih.

J.K. Rowling bilang bakal ada empat film lagi setelah ini lho. Dan berkat ending film pertamanya ini, aku dibikin super duper penasaran sama lanjutannya! Dan kabar buruk sauda-saudara, film ini tidak ada bukunya. J.K. Rowling enggak nulis buku untuk kelima film ini and I’m not okay with that. Kalau ada bukunya kan, bisa mengobati rasa penasaran aku dengan baca bukunya, lha iniii mau enggak mau harus nunggu sampai film keduanya tayang dong? Oh, my poor heart :(

Jadi, apakah cerita Fantastic Beasts and Where To Find Them masih ada hubungan dengan Harry Potter? Enggak bermaksud buat spoiler, tapi aku harus jawab iya. Mungkin enggak terlalu obvious yah. karena beberapa hal juga baru aku sadari belakangan. Buat yang udah nonton tapi bingung atau mau tahu dimana nyambungnya sama cerita Harry Potter, bisa baca INI buat pencerahan.

Oh ya, film ini bersetting di tahun 1926. Jadi kita semacam dibawa berjalan-jalan di New York pada era jazz, dimana jalanan dan gedung-gedungnya sangat berbeda dengan New York pada masa sekarang. Oh, aku selalu suka film yang bersetting di masa lampau! Ada scene dimana Newt, Kowalski, Tina dan Queenie (adik Tina) datang ke jazz bar, dan kita langsung disuguhi sebuah lagu jazz bertema sihir yang dinyanyikan oleh ‘seorang’ perempuan bergaya flapper. Sukaaa :D

Dan yang terutama bikin aku jatuh cinta sama film ini adalah hewan-hewan peliharaan Newt! Oh God thanks to CGI, hewan-hewan fantastis itu bener-bener fantastis! Especially Frank the Thunderbird, luar biasa gagahnya! Terus ada keluarga Graphorn, Occamy yang menakjubkan, Dougal si Demiguise, and the cutest ever is Niffler yang enggak bisa tahan ngelihat benda-benda berkilauan, dan banyak lagi hewan lainnya yang enggak aku hafal namanya hahaha. Oh jangan lupakan Pickett the Bowtruckle yang manja banget sama Newt. Gemaaass :D

Newt, Kowalski and Pickett the Bowtruckle | picture from pottermore

And let’s talk about our one and only Newt Scamander. Jangan berharap kita bakal ketemu karakter yang emosional dan menggebu-gebu seperti Harry deh, Newt adalah seorang introvert yang sangat kikuk ketika berhadapan dengan orang-orang. Cara jalannya, cara bicaranya kelihatan banget dia seorang socially awkward. Tapiii saat dia berada di tengah-tengah hewan-hewan kesayangannya, dia bisa juga cerewet dan terlihat sangat nyaman. Dan dia sayaaang banget sama hewan-hewan itu huhuhu. Sepuluh jempol buat Eddie Redmayne yang sukses banget membawakan Newt Scamander ke hadapan kita-kita.

Selain Newt, ada Kowalski si No-Maj yang selalu mengundang tawa dengan tingkahnya. Bukannya takut, dia malah terlihat senang banget waktu diajak ketemu hewan-hewannya Newt. Aku juga suka Queenie, adiknya Tina yang flirty-flirty menggemaskan. Tapi aku malah belum merasa ada something special dari Tina :/ Hal serupa juga aku rasakan sama Seraphina Picquery sang presiden Macusa, kayak belum nemu dimana spesialnya orang ini. Aku malah lebih tertarik (hem lebih mengarah ke curiga sih) sama Mr. Graves yang diperankan oleh Colin Farrell, berbagai macam pikiran dan dugaan terus muter-muter di kepalaku setiap dia nongol, dan jeng jeng jeng... Oh ya aku suka pas mereka ngobrolin tentang sekolah, Queenie membanggakan sekolahnya, Ilvermorny sementara Newt tetap bangga dengan Hogwarts :D

Terakhir, jangan lupakan keberadaan Ezra Miller dalam film ini. Dan bodohnya, aku malah baru tahu Ezra main disini pas baca interviewnya di Pottermore which is sekitar seminggu sebelum filmnya tayang. Krik banget. Dia berperan sebagai Credence Barebone, seorang anak (angkat) dari kelompok anti sihir. Dandanannya culun dan somehow gerak-geriknya agak aneh. I wont talk too much about his role, cuma mau bilang kalau aktingnya Ezra juga wow! Dan dia seorang Potterhead juga lhoo :D

Credence and Mr. Graves | picture from movieweb

Hemm kayaknya aku udah kebanyakan ngoceh tentang film ini, dimana reviewnya sedikit malah ngoceh enggak jelas hahaha. Buat yang belum nonton, ayoo segera nonton. Buat yang udah nonton, aku pengin tahu doong gimana pendapatnya tentang Fantastic Beasts and Where To Find Them ini :D

Mari kita menunggu film keduanyaaa :D *pura-pura enggak apa-apa*
Love,
Eya

12 comments

  1. Hana malah awalnya biasa aja.. Tapi excited karena pengaruh hype bookstagrammer.. Dan makin penasaran setelah nonton trailernya.Alhamdulillah sukaa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya aku juga suka bangeet, penasaran selama berbulan-bulan terjawab :D

      Delete
  2. Aku suka banget, puas banget dan ya hewan2nya bener2 fantastis deh, paling suka pas adegan di dalam kopernya! Aku juga suka banget Frank the Thunderbird :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. yap, adegan di dalam koper itu favorit banget, berasa ikut masuk. Frank gagah banget yaah :D

      Delete
  3. Jangan-jangan penilaianku juga bias :/ Tapi aku tetep bakal bilang bagus kok meski seandainya aku bukan potterheads. Dari segi aktingnya sudah nggak perlu diragukan lagi. Dan segi dunianya juga David Yates lagi. Scriptwriternya aja langsung Rowling! Heran aja sih ada temenku yang obv bukan potterheads bilang film ini jelek. Like, what did you expect?? Tanpa ekspektasi apapun aku tetep bilang bagus. Dari segi cerita mungkin masih membingungkan karena menurutku ini masih pengenalan aja. Bagi yang suka Harry Potter sepertinya tahu film ini bakal diarahkan kemana ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku merasa penilaianku bias gara-gara ada beberapa orang yang biasanya satu selera film sama aku bilang jelek :( iyep betul mbak, dan itu bikin enggak sabar nungguin film berikutnya :D

      Delete
  4. wah, wah, jadi makin penasaran pingin nonton filmnya, tapi belum sempet aja :)

    ReplyDelete
  5. menarik banget nih, perlu diagendakan.
    thank

    ReplyDelete
  6. Wah, review kamu detail juga walau nggak ngebeberin banyak spoiler, hehe. Btw tentang karakter ibu Presiden MACUSA menurutku malah stand out walau kurang keekspos, Karena di jaman itu pemerintahan dunia sihir di US udah advanced banget dipimpin oleh perempuan dan biracial yang nggak cuma stylish, tapi juga masih punya wibawa. Nah, Tina pun sebenernya sempet Jadi Auror level tinggi sebelum karirnya "dihempaskan" dari MACUSA. Well, we'll see how she'll grow in the next movies 😃

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mungkin karena belum terlalu keekspos (ditambah agak kesel sama apa yang terjadi pada Credence), jadi belum merasa sreg sama Ibu Presiden MACUSA ahahah. Tapi kalau soal wibawanya sih, udah dapet banget :D Akupun merasa Tina sebenernya hebat, tapi disini belum terlalu kelihatan, jadi nungguin banget bakal gimana dia di film berikutnya :D

      Delete